Bersama jajaran Manajemen dan Karyawan yang dibawahinya.

Liburan bersama keluarga

Bersama istri tercinta "Laniati Dewi".

Hidup hanya sekali...Hiduplah dengan Luar Biasa !!

Bersama manajer pelumas "Sutoyo Wijaya" salah satu divisi yang dibawahinya

Jumat, 29 November 2013

Berkemas

Setiap kali berkemas-kemas untuk perjalanan beberapa hari, saya selalu membawa beberapa buku bacaan, dokumen penting yang bisa saya pelajari di dalam tas pribadi atau tas kerja saya. Namun, kalau kita perhatikan beberapa orang menghambur keluar rumah tanpa membawa barang-barang penting. Sebagian lainnya justru mengepak lengkap seperti mau pindah rumah atau menguras isi kamar mandi. Bahkan saya pernah harus menggunakan dua mobil ketika mau pergi bersama keluarga selama dua minggu keluar negeri. Satu mobil untuk penumpang dan satu mobil khusus untuk membawa bagasi karena koper bawaan terlalu banyak.  Saya bisa mendelegasikan hampir semua hal, namun saya tidak pernah membiarkan siapa pun mengemasi tas pribadi atau tas kerja saya. Ada beberapa hal yang hanya bisa Anda lakukan sendiri.


Berkemas untuk menuju sukses juga hampir mirip seperti itu. Ada satu kegiatan penting yang harus bisa Anda lakukan sendiri. Kegiatan itu sama pentingnya dengan mengemasi tas kerja Anda karena hal ini menentukan mampu tidaknya Anda menyelesaikan perjalanan menuju sukses. Yaitu mempersiapkan dan mengejar rencana pertumbuhan pribadi menuju potensi tertinggi. Merencanakan pertumbuhan kita lalu menjalaninya adalah satu-satunya jaminan bahwa kita akan terus berkembang di masa depan.

Jika Anda bertanya pada seratus orang berapa banyak buku yang mereka baca setelah lulus sekolah, saya berani bertaruh hasilnya akan sangat mengejutkan. Hanya beberapa orang yang pernah membaca lebih dari satu atau dua buku. Semua hal yang Anda lakukan hari ini dibangun atas tindakan kemarin.

Salah satu cara meningkatkan kualitas hidup Anda adalah mengembangkan diri. Jika ingin perusahaan Anda berkembang, Anda pun harus menjadi seorang pemimpin yang bertumbuh. Jika ingin anak-anak Anda bersikap lebih baik, Anda pun harus menjadi orang tua yang lebih baik. Jika ingin orang lain memperlakukan Anda lebih manis, Anda harus mengembangkan keterampilan bersosialisasi.

Terapkan apa yang Anda pelajari. Jim Rohn pernah berujar, “ Jangan belajar hanya untuk tahu, belajarlah untuk melakukannya.” Hal terpenting adalah “tindakan”. Ada lebih ratusan buku, ribuan artikel yang saya simpan dan pernah pelajari. Saya selalu mengajukan beberapa pertanyaan kepada diri sendiri seperti ini,

                - Kapan saya bisa menggunakannya ?

                - Dimana saya bisa menerapkannya ?

                - Siapa saja yang harus mengetahui hal ini ?

Salah satu tujuan saya menulis artikel di blog adalah agar siapa yang membaca dapat terinspirasi menerapkan dalam kehidupannya, dalam pekerjaannya, bukan sekedar hanya untuk pengetahuan saja. Rasakan efeknya bila Anda mampu menerapkannya dengan tepat.

Memang dibutuhkan waktu belajar cara berkemas koper yang baik untuk perjalanan sukses kita. Kita semua terbiasa membawa terlalu banyak hal, sering kali bukan hal penting yang kita butuhkan untuk perjalanan tersebut. Ketika kita belajar mengemasi barang-barang dengan baik dalam perjalanan sukses, kita akan terkejut menyadari betapa tingginya kita mampu mendaki. Kuncinya adalah berfokus pada yang kita butuhkan dan mengabaikan yang lain. Fokus pada kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk mengembangkan diri seperti hubungan, pengetahuan, keterampilan, sikap, komunikasi, kepemimpinan, sehingga kita dapat melakukan perjalanan yang seperti kita inginkan. Kita selangkah lebih dekat dengan tujuan kita.

Ayo berkemas, tambah ilmunya, naikkan targetnya, tambah kecepatannya agar segera sampai ke tujuan Anda. Tunggu apa lagi....

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Rabu, 27 November 2013

Zona Kekuatan

Teman-teman saya banyak yang bertanya mengenai kunci kesuksesan. Menurut pendapat saya, kunci itu berkaitan dengan tiga hal : (1) kemurahan Tuhan; (2) orang-orang hebat disekeliling saya; dan (3) kemampuan saya berada dalam zona kekuatan saya. Perlu waktu bertahun-tahun untuk memahami apa saja kekuatan saya. Seiring waktu, saya mempersempit fokus pada beberapa hal yaitu, memimpin, menciptakan, mengkomunikasikan, memotivasi dan membimbing. Ada banyak hal yang tidak bisa saya lakukan dengan baik, seperti merencanakan keuangan, melakukan pekerjaan administrasi, dan lain-lain.

Sebagai pemimpin sekaligus pekerja, saya berusaha membantu orang lain melakukan hal yang sama, yaitu menemukan zona kekuatan masing-masing, dan memposisikan mereka disana. Bagaimana cara saya melakukannya ?

Pertama, saya mencari sisi baik orang lain. Melihat hal-hal baik memang tidak mudah bila kita tidak membiasakannya. Lebih mudah melihat kelemahan, kesalahan dan kekurangan orang lain. Jangan mencari cacat, tetek bengek, dan kelemahan orang lain. Carilah hal-hal terbaik di dalam diri mereka.

Kedua, saya mengungkapkan kebaikan itu secara terus terang. Bisa saja Anda memikirkan orang lain, tetapi jika Anda tidak memberitahu mereka, Anda sebenarnya tidak membantu mereka. Cara kedua ini sebetulnya baru saya sadari dan temukan belum lama. Saya percaya bahwa semua orang memiliki “benih kesuksesan” di dalam diri mereka. Saya sering memandang orang lain dan bertanya, “ apa saja benih kesuksesan mereka ?” Ketika saya menemukan benih-benih itu, saya akan menunjukkan pada mereka, kemudian memberi pupuk dengan dorongan semangat dan mengairinya dengan peluang untuk naik kelas.


Hukum Tempat yang Tepat (the man on the right place) menyatakan,” Semua orang memiliki tempat dimana mereka memberi nilai tambah paling besar.” Tempat itu, adalah “zona kekuatan” mereka. Kebanyakan orang memiliki kekuatan yang jarang dipergunakan. Kekuatan itu mungkin keahlian yang berhubungan dengan pekerjaan, pengetahuan, kemampuan secara umum, karakter kepribadian, atau ciri-ciri lain. Sekali waktu saya pernah membaca fakta yang menarik, hasil sebuah penelitian menyatakan bahwa semua orang bisa melakukan setidaknya satu hal lebih baik dari sepuluh ribu orang lainnya. Pikirkan itu ! Artinya Anda bisa saja memiliki kemampuan yang tidak dapat disamai oleh siapa pun juga di perusahaan, di lingkungan bahkan mungkin di kota Anda.

Pertanyaannya, apakah Anda sudah menemukan kemampuan itu ? Jika jawabannya ya, selamat ! Anda sedang berada di jalan yang benar untuk mengejar tujuan hidup Anda. Jika belum, tidakkah Anda ingin seseorang datang di sisi Anda dan menunjukkannya ? Bagaimana perasaan Anda pada orang itu ? Saya yakin Anda akan sangat bersyukur akan keberadaannya.

Hasil penelitian pada pekerja, hampir setengahnya mengatakan bahwa mereka bisa menggandakan efektivitasnya dua kali lipat jika mereka mau. Faktanya banyak sekali pekerja yang tidak bekerja di area kekuatan mereka. Apakah Anda bersemangat saat diminta bekerja di area yang menjadi kelemahan Anda ? Saya tidak. Namun ketahuilah, saat Anda bekerja di area kekuatan Anda, maka Anda tidak membutuhkan motivasi dari luar. Jika tugas-tugas di area kelemahan seseorang disingkirkan dan orang itu diberi tugas untuk bekerja di area kekuatan mereka, kita akan segera melihat bahwa motivasi, antusiasme, dan produktivitas mereka akan melejit.

“Seorang Manajer yang hebat memiliki keahlian untuk membuat para pekerjanya merasa bahwa mereka lebih baik daripada apa yang mereka duga”.


Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Selasa, 26 November 2013

30 Detik Pertama


Siapa yang tidak kenal Andi.F.Noya dengan gayanya yang khas saat talk show kick Andy di Metro TV. Yang membuat saya kagum dan suka menonton acara ini adalah karena kepiawaian Andy melontarkan pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaannya begitu lugas dan cerdas, membuat siapa saja yang menyimak akan terkesima. Sang narasumber pun tidak merasa sakit hati, ketika pria berambut ikal ini melancarkan pertanyaan setajam silet. Bahkan kadang menimbulkan semua orang yang menyaksikan tertawa geli. Ada perhatian, penegasan dan penghargaan yang tulus tersirat didalam pertanyaannya.

Satu pelajaran yang saya petik untuk membuat orang lain menyukai Anda adalah 30 detik pertama.  Mulailah dengan memberikan perhatian yang tidak terbagi, tegaskan dan tunjukkan penghargaan Anda terhadap mereka dalam 30 detik pertama. Lalu saksikan apa yang terjadi. Anda akan terkejut melihat seberapa positifnya mereka. Jika Anda suka lupa untuk berfokus terhadap mereka, mungkin kata-kata bijak William King dapat membantu. Ia berkata “ Tukang gosip adalah yang bercerita tentang orang lain pada Anda. Orang yang membosankan adalah orang yang bercerita mengenai dirinya sendiri pada Anda. Namun seorang pembicara yang cemerlang adalah orang yang berbicara mengenai diri Anda pada Anda.”


Kebanyakan orang, saat hendak bertemu orang lain, mereka mencari cara untuk terlihat lebih baik. Kunci untuk menerapkan 30 detik pertama, justru kebalikannya. Saat kita membina hubungan dengan orang lain, usahakan jangan berfokus pada diri sendiri, namun carilah cara untuk membuat mereka terlihat baik. Berhentilah sejenak, pikirkan sesuatu yang dapat dikatakan untuk memotivasi mereka. Bisa berupa ucapan terima kasih atas sesuatu yang mereka lakukan, bisa memuji salah satu prestasi mereka, bisa berikan pujian atas kualitas pribadi mereka, atau pun mungkin sekedar memuji penampilan mereka. Tindakan ini tidak rumit, namun membutuhkan usaha, waktu dan disiplin.

Vince Lombardi, pelatih rugbi terkenal dan seorang disiplin sejati yang ditakuti. Namun ia juga seorang motivator yang hebat. Suatu hari ia melumat seorang pemain yang tidak melakukan tugas blocking dengan baik. Setelah usai latihan, ia bergegas masuk keruang locker dan melihat bahwa pemain itu sedang duduk di depan lockernya, kepalanya tertunduk kecewa. Lombardi mengacak-acak rambut pemain itu, menepuk punggungnya, dan berkata, “ Suatu hari nanti kamu akan menjadi salah satu pemain terbaik di dunia.” Pemain itu adalah Jerry Kramer dan ia berkata bahwa ia terus melihat gambaran positif sepanjang kariernya.

Jika Anda ingin membuat kesan yang bertahan lama dan positif, kita sekarang tahu apa yang mendatangkan hasil dan tidak. Cara yang paling efektif adalah “kesan pertama” atau prinsip 30 detik yang menciptakan pengaruh awal yang membuat orang lain terhubung dengan Anda.

Jika Anda terus memuji orang lain, menyuntikkan energi positif dengan memotivasi, Anda akan menciptakan lingkungan yang disukai orang. Setiap kali Anda masuk ke dalam sebuah ruangan, orang-orang akan merasa senang dan gembira. Kehadiran anda saja membuat hari orang lain cerah.

Semua orang dimana pun mereka berada, membutuhkan kata-kata yang manis serta pujian yang membesarkan hati untuk membakar harapan dan impian mereka. Mengucapkan kata-kata itu tidak membutuhkan banyak usaha, namun orang-orang yang menerimanya benar-benar bisa menjadi lebih bahagia. Jika Anda ingin membuat orang lain merasa puas dengan diri mereka sendiri dan merasa senang setiap kali  mereka bertemu Anda, terapkanlah prinsip 30 detik. Semua tahu, bagi mereka Anda sungguh bermanfaat.

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Senin, 25 November 2013

Narsis

Setiap kali pada acara pesta wedding, kita pasti melihat para wanita yang hadir tampil istimewa dengan dandanan dan pakaian terbaik yang dikenakannya. Berbeda dengan para pria yang lebih banyak mengenakan batik dan beberapa berjas. Yang saya perhatikan adalah banyak wanita yang memanfaatkan momen ini untuk foto-foto kemudian di share ke teman-temannya, di upload ke bbm grup atau ke facebook. Sejak jaman “digital life” semakin mudah orang melakukan foto-foto karena selalu membawa camera di setiap handphone masing-masing. Orang-orang yang suka foto-foto diri sendiri untuk nampang, sering dikomentari “narsis.”


Istilah narsis ini, ternyata berasal dari nama Narsiscus seorang dewa yang berparas tampan menurut mitologi Yunani kuno. Karena menolak cinta seorang dewi, Narsiscus mendapat kutukan dari Dewa Apollo bahwa hingga akhir hidupnya tidak akan mengetahui tentang cinta manusia. Suatu saat, Narsiscus kehausan dan berhenti untuk minum di sebuah kolam yang airnya sangat jernih. Di tepi kolam, saat ia berjongkok hendak minum, ia melihat bayangan dirinya sendiri di atas permukaan air, kemudian ia jatuh cinta dengan bayangan dirinya yang tampan. Konon, akhirnya Narsiscus pun mati di tepi kolam tersebut.

Kesimpulannya, cerita di alinea pertama sebetulnya tidak tepat dikatakan sebagai narsis. Pengertian narsistik adalah istilah yang dipergunakan untuk orang yang terlampau mencintai dirinya sendiri, fokus pada dirinya sendiri, dan menikmati pujaan dari orang lain terhadapnya.  Orang-orang narsis mempunyai ciri-ciri senang menjadi pusat perhatian dan senang membanggakan diri sendiri secara berlebihan. Setiap kali, dia akan membicarakan tentang kehebatannya, tentang kelebihannya, dan mengharapkan orang lain memuji kehebatannya.

Bicara tentang orang narsis, saya teringat cerita tentang seorang veteran tentara yang mengaku sebagai orang yang berhasil menancapkan bendera merah putih di puncak gunung Jayawijaya, Papua pada jaman Dwikora tahun 1962. Ia senantiasa hidup dengan prestasi satu-satunya. Hampir kepada semua orang yang pernah ditemuinya, ia akan menceritakan kehebatannya itu. Ia menceritakan hal tersebut di pertemuan kampung, di acara hajatan, di acara arisan dan di acara apa pun hingga lama-kelamaan orang muak dan menghindar, karena yang dibicarakan hanya itu-itu saja dan dirinya sendiri.

Dalam dunia bisnis atau pekerjaan, orang-orang seperti ini bisa menjadi masalah besar bagi timnya.  Ia bisa menjadi pemimpin yang pelit dan jarang memberikan perhargaan bagi anggota timnya. Kalaupun memberi, ia mempunyai harapan agar semua orang memuji kebaikannya. Ia pun senang mengumbar prestasinya ke semua orang, dan memastikan ia adalah orang yang paling berkontribusi dan paling hebat. Namun, kadang kenyataan menunjukkan prestasinya tidaklah sebaik yang ia klaim.

Dengan seringnya berbagi cerita dan pengalaman, baik melalui blog maupun pada kesempatan memberikan training dan motivasi serta berinteraksi dengan banyak orang, membuat saya mendapatkan pujian dari sana-sini. Jangan-jangan membuat saya terlena dan lupa diri tanpa saya sadari. Jangan-jangan saya terkena syndrom narsis. Jangan-jangan saya menjadi terlalu membanggakan diri sendiri. Jangan-jangan saya menjadi sombong. Ampunilah dosa hamba-Mu, ya, Tuhan. Berikanlah selalu kerendahan hati, agar tidak menjadi manusia narsis.

Masih mau narsis, eh...masih mau foto-foto ? Kalau narsis, jangan, kalau foto-foto silahkan.


Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Sabtu, 23 November 2013

Polwan Cantik

Akhir-akhir ini,  polwan-polwan cantik berulang kali ditampilkan dalam berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat. Setelah tahun lalu Metro TV bekerja sama dengan Polri menayangkan kegiatan NTMC ( National Traffic Management Center ) Jakarta, dimana polwan-polwan cantik bertugas sebagai presenter untuk menginformasikan arus lalu lintas setiap hari, maka menjelang lebaran yang lalu Polres Gianyar Bali juga tidak mau kalah dengan menurunkan polwan-polwan cantiknya menjadi Miss Ketupat 2013. Melalui Satbinmas ( Satuan Bimbingan Masyarakat ) Polres Gianyar, Miss Ketupat turun ke masyarakat, yaitu ke pemukiman, pertokoan, masjid-masjid untuk mensosialisasikan tips mudik yang aman.


Berdasarkan survey di tanah air, peminat wanita menjadi seorang polisi mengalami peningkatan yang cukup pesat. Menjadi seorang polisi wanita adalah salah satu bentuk pengabdian kepada negara. Selain merupakan salah satu karir yang bagus, pekerjaan seorang polisi wanita juga hampir sama dengan polisi pria. Untuk dapat diterima di akademi kepolisian, seseorang harus sehat baik jasmani dan rohani serta dapat memenuhi syarat-syarat tertentu.

Di Amerika survey membuktikan, bahwa dari 100 orang anak yang diamati perkembangannya selama berpuluh-puluh tahun, didapatkan sebanyak 87 orang menjadi orang yang biasa-biasa saja kehidupannya, 10 orang menjadi orang yang cukup sukses, dan 3 orang menjadi orang yang sangat sukses. Setelah diteliti lebih lanjut, mereka yang berhasil sukses ternyata bukan termasuk anak-anak yang pandai dan sukses di sekolah, melainkan karena mereka memiliki cita-cita yang sangat jelas sejak masih usia dini. Teori sukses juga mendukung hal ini, tentukan tujuan Anda dengan jelas dan terinci kemudian berjuanglah untuk mewujudkannya. Saya punya sasaran yang belum tercapai, yaitu ingin membuka outlet Oto Kits sebanyak 17 cabang sebelum tahun 2017. Bagaimana dengan Anda ? Apakah saat ini Anda sudah mempunyai sasaran yang jelas ?

Karena mengetahui tentang hal ini, maka seorang ibu berusaha bertanya kepada anaknya yang masih berusia 6 tahun, agar bisa mengarahkan anaknya menjadi orang yang sukses dikemudian hari.

“ Nak, kalau besar nanti kamu mau jadi apa?”
“ Mau jadi polwan, bu”.

Dengan tegas, ibunya menjawab,” Tidak boleh !”

“ Kenapa tidak boleh bu ?” si anak sedikit merengek.

Sekali lagi ibunya berkata,” Tidak boleh ya tidak boleh.”

Si Anak merasa heran, maka berusaha mengganti jawabannya, “ Kalau tidak boleh aku mau jadi pramugari saja ya bu.”

Kini si ibu marah, dan sedikit membentak,” Apa-apaan kamu mau jadi pramugari. Tidak boleh !”

Si anak mulai merasa takut, dengan sedikit gemetar bertanya, “ Semua tidak boleh, apakah aku hanya boleh menjadi ibu rumah tangga saja, bu ?”

Si ibu kini tidak marah lagi, kemudian menangis dan memeluk anaknya dan berkata, “ Karena kamu laki-laki, Bambang.”

Nama yang digunakan dalam cerita ini adalah fiktif. Tertawalah sejenak, selamat berlibur akhir pekan, salam untuk keluarga, sampai ketemu minggu depan.

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Jumat, 22 November 2013

Berikan Kailnya

Konfusius mengajarkan,” Diberi ikan Anda akan lapar dalam sehari. Diberi kail dan diajarkan cara memancing,  Anda tidak akan lapar selamanya.”

Suatu hari ada seorang pengemis datang meminta-minta kepada Rasulullah SAW yang sedang berkumpul dengan para sahabat. Melihat kehadiran orang itu, Rasulullah lantas bertanya, "Apakah kamu mempunyai sesuatu di rumahmu?"


Dia menjawab, "Tentu, saya mempunyai pakaian yang biasa dipakai sehari-hari dan sebuah cangkir." Rasulullah lalu berkata, "Ambil dan serahkan ke saya!"

Pengemis itu langsung bergegas pulang dan kembali dengan membawa cangkir. Rasulullah kemudian menawarkan cangkir itu kepada para sahabat, "Adakah di antara kalian yang ingin membeli ini?" Seorang sahabat menyahut, "Saya beli dengan satu dirham."

Rasulullah lalu menawarkannya kepada sahabat yang lain. Seorang sahabat yang lain sanggup membelinya dengan harga dua dirham. Rasulullah kemudian memberikan dua dirham itu kepada si pengemis. Rasul mengharapkan agar uang itu digunakan untuk membeli makanan buat keluarganya, dan sisa uangnya digunakan untuk membeli kapak. "Carilah kayu yang banyak dan juallah, selama dua minggu ini aku tidak ingin melihatmu," kata Rasulullah.

Dua minggu kemudian, pengemis itu datang kembali menghadap Rasulullah SAW, tapi tidak untuk mengemis. Ia datang kepada Rasullah membawa uang 10 dirham hasil dari berjualan kayu. Rasulullah SAW kemudian menyuruhnya untuk membeli pakaian dan makanan untuk keluarganya.


Kisah ini menggambarkan sifat Rasulullah yang gemar membantu orang yang tidak mampu. Bantuan tidak hanya berupa uang, tapi juga "kail" atau pekerjaan agar kelak orang yang tidak mampu itu bisa hidup mandiri.


Dengan filosofi memberikan kail, bukan ikan, perusahaan besar seperti Astra dan masih banyak lagi perusahaan yang lain juga memberikan kontribusi besar dalam melakukan pembinaan terhadap usaha kecil dan menengah (UKM), mereka berbagi pengalaman dalam berbagai aspek seperti pertumbuhan bisnis, perbaikan kualitas, praktik sumber daya manusia, menjadi green company, sehingga diharapkan UKM-UKM ini dapat menjadi tulang punggung kemakmuran bagi negeri kita tercinta ini. Demikian pula dalam lingkup kecil perusahaan atau organisasi itu sendiri, filosofi ini juga lebih penting dari sekedar teori.

Sebagai pimpinan, Apakah yang telah Anda lakukan pada tim Anda ? Kail seperti apa yang Anda berikan ? Apakah Anda sudah mengajari bagaimana memancing lebih banyak pelanggan ? Atau bagaimana Anda mengajari tim Anda untuk mampu menyelesaikan permasalahan pelanggan dengan solusi lebih baik ?

Sebagai karyawan, Apakah Anda sudah menerima kail dan belum tahu cara menggunakannya ? Apakah Anda sudah mempelajari dengan baik cara-cara yang diberikan pemimpin Anda ? Apakah Anda sudah mengerti dan memahami cara memancing dengan benar ?

Sahabat-sahabatku yang luar biasa,

Sering kita sibuk dengan berbagai aktivitas dan lupa mengajarkan prinsip-prinsip kepada tim. Seperti sebuah negara juga akan kacau tanpa prinsip utama yang dipegang oleh setiap warga negara. Prinsip akan membuat manusia termotivasi untuk membela diri, membela negara dan mempersatukan keluarga. Seperti dasar negara kita, yaitu Panca Sila. Buatlah sila-sila yang harus jadi pegangan tim dalam menggarap pelanggan Anda, agar mereka mengingat dan menghormati sila-sila tersebut. Ciptakan kultur dan prinsip yang sederhana, tidak berbelit-belit dan membingungkan, sehingga mudah dimengerti dan diterapkan oleh si penerima kail.


Salah satu prinsip yang diajarkan oleh Keith Cunningham, mentor dari Brad Sugars dan Robert T Kiyosaki dalam mengelola tim adalah, Do the right thing, Do the best you can, Show them you care dengan kata lain,  “ Lakukan apa yang menurut Anda terbaik, Lakukan sebaik-baiknya, Perlihatkan bahwa Anda peduli.”


Setelah mendapatkan kail dan diajarkan bagaimana memancing, apabila Anda masih tidak dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik, jangan-jangan Anda termasuk orang yang akan menanyakan, ” Kailnya doang, umpannya mana...Bos ?” Hehehe.....mudah-mudahan saya keliru.

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Kamis, 21 November 2013

Akhir Cerita FIlm

Istri saya Lani, punya hobi menonton dvd serial drama film-film korea. Dan kalau orang menonton film seri biasanya sulit berhenti, begitu selesai satu disk ingin melanjutkan ke disk berikutnya, sehingga kadang sampai lupa waktu saking asyiknya. Saya tidak ikut menonton, karena kurang suka. Ada hal menarik yang saya perhatikan, yaitu Lani akan menonton disk yang terakhir lebih dulu baru kemudian menonton disk kisah awalnya, mungkin karena ingin tahu akhir ceritanya terlebih dahulu.

Sesungguhnya cara ini bisa menjadi suatu teknik yang luar biasa untuk memprogram pikiran dan membangun keyakinan kita dengan latihan akhir cerita film. Aturan mainnya sederhana. Biasanya film yang sama diputar beberapa kali di bioskop. Bayangkan Anda datang kebioskop lebih awal sepuluh menit terakhir sebelum film selesai, dan akan diputar ulang lagi untuk sesi berikutnya. Anda masuk dulu menonton akhir cerita film yang mau Anda tonton nanti, sehingga Anda bisa melihat bagaimana drama itu terselesaikan, bagaimana film itu berakhir memuaskan. Kemudian Anda menunggu beberapa saat dan ketika film dimulai lagi, Anda menonton kisahnya dari awal.



Sekarang Anda tahu akhir ceritanya baik-baik saja, sehingga Anda akan menonton dengan duduk santai dan damai, jauh dari ketegangan atau terperangkap dengan dugaan dari drama yang belum jelas hasil akhirnya. Anda sudah tahu film itu akan berakhir bahagia. Terapkanlah teknik yang sama untuk hampir semua hal yang akan Anda lakukan. Bangkitkanlah perasaan “akhir cerita film”  yang dalam diri Anda setiap kali Anda membayangkan peristiwa yang akan Anda hadapi atau masalah yang menyebabkan ketegangan atau Anda merasa tidak aman sama sekali.

Sebelum melakukan pertemuan, janji penjualan, tampil presentasi, atau mungkin wawancara dimulai, ambillah waktu sejenak untuk mendapatkan perasaan “akhir film” itu. Kemudian, rileks saja. Apa pun yang akan terjadi hanyalah untuk sementara, kita tidak perlu khawatir karena seolah kita sudah tahu bagaimana hasil akhirnya. Situasi ini pasti akan membaik bagi semua pihak, sesuai dengan yang kita yakini pada “akhir film”. Menariknya, jika kita melakukan hal ini berulang-ulang, selain kita akan lebih percaya diri, peristiwa-peristiwa dalam hidup kita cenderung akan berubah sebaik atau bahkan lebih baik dari harapan kita.

Sahabat-sahabatku yang luar biasa,

Akhir cerita film, bisa happy ending seperti yang kita harapkan, namun bisa juga tidak sesuai. Semua itu tidaklah penting. Yang terpenting bagi kita adalah jangan pernah berhenti meningkatkan diri. Jalani prosesnya dengan penuh keyakinan, tanpa perlu lagi ada kekhawatiran karena kita sudah tahu akhir kisahnya, baik atau pun buruk.

Setiap pagi di Afrika, seekor kijang bangun, ia tahu bahwa ia harus berlari lebih cepat dari singa yang tercepat, atau ia akan mati dimangsa.


Setiap pagi seekor singa bangun, ia tahu , ia harus mengejar kijang terlemah, atau ia akan mati kelaparan.

Tidaklah penting, Anda singa atau kijang, ketika matahari mulai menampakkan sinarnya...Anda lebih baik lari sekuat tenaga.


Ayo, lari, lari lagi, lari pagi....menyehatkan, kata bang haji Rhoma.

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Rabu, 20 November 2013

Patah Semangat

Beberapa hari ini saya begitu tidak bersemangat, bisa jadi karena kondisi kesehatan tidak sedang dalam kondisi puncak. Tapi sejujurnya, dalam kehidupan saya, jarang ada hari yang berlalu tanpa membuat saya patah semangat. Ada saat-saat dimana kita merasa seperti itu, dan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan muncul, yang kadang tidak perlu dijawab.

Dampak dari patah semangat jika tidak ditangani dengan benar akan membuat kita berhenti. Paul J. Meyer, pendiri Success Motivation Institute, mengatakan,” Sembilan puluh persen orang gagal bukan karena dikalahkan. Mereka cuma menyerah.” Ketahuilah, kita pasti akan mengalami patah semangat pada titik tertentu, dan yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita akan menyerah atau bangkit ? Diperlukan sikap yang tepat dan keyakinan pada diri sendiri untuk memandang patah semangat sebagai sesuatu yang sementara, kemudian menanganinya dengan benar.


Milikilah perspektif yang tepat. Didalam kesulitan selalu terkandung kesempatan yang mungkin sulit ditemukan. Namun bagaimana kita bisa tahu, jika tidak memilih untuk menerapkan perspektif yang benar dan berusaha menemukan kesempatan itu.

Temui orang yang tepat. Tidak ada yang lebih baik dalam membantu kita mengatasi keputusasaan selain menghabiskan waktu bersama orang yang tepat. Mereka membantu kita memiliki harapan dengan menyemangati.

Ucapkan kata yang tepat. Ketika manajer divisi pelumas Gelora Group mengeluhkan betapa sulitnya mencari dan mendapatkan tenaga-tenaga penjual yang baik, saya bilang coba diganti kalimatnya dengan belum menemukan tenaga penjual yang tepat. Ia pun tersenyum dan setuju, perasaan pun ikut berubah. Temukan kata-kata yang positif yang cocok untuk Anda.

Milikilah ekspektasi yang tepat. Setiap kehidupan manusia adalah catatan harian dimana setiap orang ingin menuliskan kisah tertentu, tetapi dipaksa menuliskan kisah lain. Kisah yang kita tulis sesungguhnya bisa lebih baik dari kisah yang kita bayangkan seandainya kita memiliki ekspektasi yang tepat, bersikap fleksibel dan tidak berharap segalanya berjalan dengan sempurna. Kuncinya, berfokus pada yang dapat Anda raih, bukan apa yang tidak dapat Anda raih.

Ambillah keputusan yang tepat. Penting sekali untuk selalu melakukan hal yang benar. Penyesalan dan rasa bersalah hanya akan memperparah patah semangat. Waktu pengambilan keputusan juga penting. Jangan mengambil keputusan disaat kita sedang terpuruk, sedang berada pada keadaan tidak nyaman. Yang diperlukan pada saat seperti itu adalah kegigihan, bertekunlah. Setelah Anda mendaki ke tempat yang lebih tinggi, berada di puncak, itulah saatnya Anda membuat keputusan.

Sahabat-sahabatku yang luar biasa,

Semakin kita bertambah usia, sesungguhnya ada beberapa hal yang menjadi makin sulit, sedangkan yang lainnya menjadi semakin mudah. Dalam setiap tahap kehidupan, ada sisi baik dan buruknya. Fokuslah pada sisi baiknya, dan belajarlah menjalani sisi buruknya. Jika Anda membiarkan patah semangat merasuk kedalam diri Anda, dia dapat mengalahkan dan mencegah Anda mencapai kesuksesan yang Anda inginkan. Teguhkanlah hati. Sekelam apa pun masalah yang Anda hadapi, selalu ada alasan untuk berharap. Kesuksesan datang tidak dari situasi kita, tetapi dari sikap kita. Kuncinya, jangan pernah menyerah. Never give up !

Jika masih patah semangat, mau ngobrol dengan saya ?


Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Selasa, 19 November 2013

Persahabatan

Pagi ini tiba-tiba saya mendapat sms dari seorang teman yang sudah cukup lama tidak kontak,  ia sedang mengerjakan proyek pembangunan hotel di Bali, sudah hampir setahun disana. Dan kebetulan, akhir bulan ini saya punya rencana menghadiri acara tahunan NSM (National Sales Meeting) selama tiga hari yang diadakan oleh PT.Pertamina Lubricant di hotel Westin Nusa Dua Bali. Setelah mengutarakan rencana kunjungan saya, langsung saja ia  menawarkan untuk menjemput kedatangan saya di bandara Ngurah Rai. Kangen pun menyelimuti hati kami, ingin segera bertemu.

Persahabatan memang harus dijaga, kebaikan-kebaikan juga harus ditaburkan saat menjalin hubungan dengan seseorang. Saya memang termasuk orang yang jarang bepergian, tapi kalau saya renungkan, ternyata ada saja para sahabat yang mau meluangkan waktunya untuk menyambut kedatangan saya ketika saya berkunjung ke kota-kota di seluruh Indonesia. Apakah Anda juga meluangkan waktu untuk menemui teman Anda bila kebetulan ia berkunjung ke kota Anda ? Hadirilah pernikahan sahabat Anda, walau mungkin hanya sekedar untuk mengucapkan selamat. Mampirlah sejenak untuk sekedar bertemu muka atau minum bersama pada saat Anda kebetulan singgah di kota para sahabat. Coba luangkan waktu untuk memprioritaskan menghadiri undangan para sahabat atau kerabat walau mungkin tidak efisien karena harus menempuh perjalanan cukup melelahkan dan memerlukan biaya.


Persahabatan tidak harus diperhitungkan dengan uang, waktu dan tenaga, apalagi dihubungkan dengan efisiensi. Kalau di perusahaan tentu beda, karena dalam bekerja, kita harus selalu bekerja secara efisien dan efektif. Berbicara mengenai efektivitas kerja, coba hitung berapa pencapaian Anda hari ini dibagi dengan waktu kerja Anda. Misalnya Anda dapat menyelesaikan 5 pekerjaan dalam 8 jam kerja, apakah Anda merasa efektif ? Bagaimana dengan total jam dalam seminggu dibanding pencapaian Anda ? Apakah masih efektif ? Bagaimana dibandingkan dengan pencapaian rekan kerja Anda yang melakukan pekerjaan serupa ? Intinya, efektivitas adalah yang berhubungan dengan hasil.

Efektif tidak sama dengan efisien. Kalau efisiensi adalah yang berhubungan dengan biaya. Yang Anda hasilkan bisa saja meningkat, tetapi biayanya mahal. Artinya efektif tapi tidak efisien. Sebaliknya, hasilnya tidak ada, tetapi biayanya sudah keluar, namanya tidak efektif, sekaligus tidak efisien. Yang efektif bisa saja membutuhkan sumber daya yang sangat besar sedangkan yang efisien barangkali memakan waktu yang lama. Sehingga, sebisa mungkin efektivitas dan efisiensi bisa mencapai tingkat optimum kedua-duanya.

Sahabat-sahabatku yang luar biasa,

Marilah kita kesampingkan jauh-jauh soal efisiensi bila berhubungan dengan persahabatan.  Persahabatan adalah ikatan emosional, ikatan hati bukan formalitas diatas kertas. Setiap orang berharap agar persahabatan yang dimilikinya akan terus berlangsung sampai kapan pun. Coba sempatkan untuk menghitung berapa jumlah sahabat yang saat ini kita miliki. Masih sedikit ya ? Kalau begitu, sama dengan saya. Marilah kita selalu berusaha menambah banyak sahabat, agar hidup ini lebih indah dan berarti dengan lebih banyak berbagi. Semakin banyak teman dan semakin banyak silaturahmi, semakin banyak pula rejeki kita. Omong-omong, apakah Anda mau menjadi sahabat baik saya ?

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Senin, 18 November 2013

Buatlah Semua Orang Merasa Penting

Ada seorang kepala sekolah salah satu SMK di Pekanbaru, Riau yang selalu memotivasi siswa-siswanya. Beliau juga mengajak seluruh karyawan sekolah untuk terlibat dalam kegiatan itu. Salah satunya adalah dengan menuliskan kalimat motivasi masing-masing, kemudian dicetak, dibingkai dan digantungkan di selasar menjadi hiasan yang indah. Tidak hanya untuk memotivasi siswa-siswanya saja tapi juga untuk semua orang yang membacanya. Dan yang paling penting untuk dicatat, tidak satu pun kalimat-kalimat itu berasal dari motivator-motivator terkenal, murni berasal dari mereka sendiri. Salah satu yang hendak saya bahas adalah hasil tulisan dari seorang guru akutansi “ Anggaplah semua orang penting, bila Anda ingin dianggap penting ”.


Pertanyaannya, siapakah orang yang tidak ingin dianggap penting ? Tidak ada seorang pun di dunia yang tidak ingin menjadi seseorang dan dianggap penting. Maka, membuat orang lain merasa penting adalah salah satu syarat dalam membina hubungan yang baik dengan orang lain, bahkan menjadi kewajiban mutlak bagi seseorang yang berkecimpung dalam bidang penjualan atau pelayanan pelanggan. Saya sangat kagum dengan salah seorang tokoh dunia yang senantiasa memberi contoh bagaimana berperilaku yang membuat semua orang merasa penting.

Buku Leadership Lessons From Nelson Mandela, karya Martin Kalungo-Banda, dipenuhi cerita tentang pujian pribadi dari orang-orang yang telah menyaksikan pemimpin mereka, Nelson Mandela,  sosok yang rendah hati, sangat terkenal, sangat menghargai orang lain dan dikagumi banyak orang. Salah satu kisah yang saya sukai adalah mengenai Peter seorang pebisnis yang diundang oleh Presiden untuk datang kerumahnya dan sarapan bersamanya. Di hari pertemuan mereka, Peter mengenakan pakaiannya yang terbaik dan meminta Dumi, salah satu sopir perusahaan mengantarkannya ke rumah Mr.Mandela. Yang membuat Peter terkejut, sang tuan rumah sudah menantinya di lapangan parkir.

Peter masih ingat, katanya “ Dengan hangat ia menyapa supir itu dan saya. Kemudian kami dipersilahkan masuk, tetapi menurut etika perusahaan, sopir harus kembali dengan sopan dan menunggu di mobil. Ketika mau mengajak sarapan, Mr.Mandela seperti mencari sesuatu dan bertanya, “ Peter, kukira kalian berdua.”
Saya pun menjawab,” Tidak, Pak, saya datang sendirian.”

“ Bagaimana dengan bapak yang satunya,” ia bersikeras.

Saya menjawab,” Tidak, Pak, ia hanya sopir. Ia menunggu di mobil.”

Saat itu Mr.Mandela berdiri dan keluar menuju mobil saya. Ia memperkenalkan dirinya pada si pengemudi itu dan memintanya ikut sarapan bersama kami. Mr.Mandela kemudian berjalan ke dapur dan berkata,” Dumi akan sarapan bersama kami, tolong ambilkan piring lagi.”

“ Saya tidak akan pernah melupakan apa yang Mandela lakukan. Demikian pula Dumi,” Peter mengakhiri ceritanya.

Sahabat-sahabatku yang luar biasa,

Saat seorang pemimpin belajar melihat kepribadian yang ada di balik jabatan yang terlihat rendah itu, mereka yang melakukan pekerjaan itu akan merasa dihargai, dan menemukan cakrawala baru dalam kehidupan mereka. Lihat mereka sebagai sebuah pribadi, bukan hanya sekedar pekerja. Jika kita ingin orang-orang di sekitar kita, mau bekerja sama dan berhubungan baik, buatlah mereka merasa penting, dan lakukan itu dengan cara bersikap rendah hati. Semua pemimpin besar menghargai orang lain dan mereka membuat organisasi mereka menjadi lebih bernilai.

Jika Anda memperlakukan semua orang yang Anda temui seolah ia orang paling penting di dunia ini, Anda menyampaikan padanya bahwa ia adalah orang yang penting, bagi Anda. Miskin atau kaya, tinggi dan rendah, semua sama dimata Tuhan, tanpa terkecuali. Semoga bermanfaat, selamat beraktivitas.


Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Sabtu, 16 November 2013

Ketidaksediaan Berubah

Mungkin musuh terbesar dari prestasi, pengembangan pribadi dan kesuksesan adalah sikap tidak fleksibel, keras kepala dan harga diri yang tinggi untuk mengikuti perubahan. Ada orang yang begitu cinta masa lalunya hingga tidak dapat menangani masa sekarang. Jangan biarkan sikap kita terhadap perubahan atau kecenderungan untuk menghindar, menciptakan hambatan yang membahayakan keberhasilan pribadi kita.

Beberapa waktu yang lalu seorang teman mengirimkan cerita tentang "Sepuluh Strategi Menangani Kuda Mati", saya pikir daftarnya sangat jenaka tapi bermakna sehingga saya ingin menuliskannya :
  1. Belilah cambuk yang kuat.
  2. Gantilah penunggangnya.
  3. Tunjuklah sebuah panitia untuk mempelajari kuda tersebut.
  4. Tunjuklah sebuah panitia untuk memulihkan kuda tersebut.
  5. Kirimlah surat pernyataan bahwa kuda ini belum sunguh-sungguh mati.
  6. Pekerjakanlah seorang konsultan mahal untuk “menemukan persoalan sesungguhnya”.
  7. Ikatkan beberapa ekor kuda mati bersama-sama untuk meningkatkan kecepatan serta efisiensi.
  8. Tuliskan kembali definisi standar tentang kuda hidup.
  9. Nyatakan bahwa kuda itu akan lebih baik, lebih cepat dan lebih murah ketika sudah mati.
  10. Promosikan kuda mati itu sebagai seorang pengawas utama.

Saya berani bertaruh bahwa kita pasti sudah pernah melihat seluruh solusi seperti perumpamaan tersebut di tempat kerja kita. Namun tidak ada satupun yang benar-benar efektif untuk menangani persoalan tersebut. Jika kuda Anda mati, astaga..turunlah !

John Kotter, ahli manajemen perubahan, mengingatkan bahwa tahap awal untuk melakukan perubahan ialah menancapkan pada benak dan hati orang-orang yang diajak berubah bahwa perubahan harus segera dilakukan tanpa kompromi. Namun, menanamkan sense of urgency merupakan langkah yang paling sulit. Kotter mencontohkan, untuk mendorong karyawan agar mau berubah, manajemen mesti menyuntikkan senses of urgency bahwa perusahaan akan ambruk bila tidak berubah, sebab ekspektasi konsumen meningkat, pesaing mengembangkan teknologi baru, cara-cara baru dan pemain-pemain baru bermunculan, persaingan semakin ketat. Bila perusahaan ambruk, semua orang kehilangan pekerjaan.

Sahabat-sahabatku yang luar biasa,

Anda tidak perlu mencintai perubahan untuk sukses, namun Anda perlu bersedia untuk menerimanya. Jika Anda menolak perubahan, Anda sesungguhnya menolak kesuksesan. Perubahan adalah katalisator untuk pertumbuhan pribadi. Perubahan juga akan memberi Anda awal yang baru, dan memberi kesempatan untuk mengevaluasi kembali arah yang Anda tempuh. Belajarlah bersikap fleksibel, atau belajarlah untuk menyukai hidup dengan segala kesulitan-kesulitannya. Jangan sampai atasan Anda memperlakukan Anda seperti kuda mati dan mengucapkan good bye....


Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Jumat, 15 November 2013

Lima Langkah dalam Pelatihan

Kata-kata “Learning by doing”  atau Belajar sambil melakukan, saya peroleh dua puluh tahun yang lalu. Mungkin Anda juga sering mendengar tentang kalimat ini, kalimat yang menurut saya ajaib karena membuat saya berani melakukan banyak hal tanpa harus terlebih dahulu menjadi seorang yang hebat untuk memulai. Oto Kits yang saya dirikan juga dampak dari kalimat hebat ini. Pada tahun 2006, saya memberanikan diri untuk membuka Oto Kits, sebuah bengkel toko variasi mobil berkonsep tumbuh one stop shopping dengan hanya berbekal tekad, sedikit rencana dan keberanian serta pengetahuan dangkal tentang ilmu marketing dan penjualan tanpa penguasaan teknis tentang otomotif yang memadai.


Selama tujuh tahun saya belajar sambil melakukan mulai dari nol sampai dengan mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman dalam menjalankan dan mengembangkan Oto Kits. Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi tentang bagaimana proses belajar dan melatih orang-orang saya. Menurut saya, cara melatih yang terbaik ada dalam proses lima langkah.

Langkah 1 : Saya menjadi model. Proses diawali ketika saya sedang menjalankan tugas sementara orang yang dilatih mengamati dari dekat. Ketika melakukannya, saya berusaha memberi kesempatan supaya proses secara keseluruhan dapat dilihat olehnya. Ketika orang melihat tugas itu dilaksanakan dengan benar dan lengkap, mereka memperoleh sesuatu yang dapat mereka tiru dan coba. Prinsipnya adalah duplikasi.

Langkah 2 : Saya menjadi mentor. Saya terus melaksanakan tugas itu, tetapi kali ini orang yang saya latih mendampingi saya dan membantu dalam proses. Saya menyediakan waktu untuk menjelaskan bukan saja bagaimana melakukannya, melainkan juga mengapa dilakukan seperti itu pada setiap langkah.

Langkah 3 : Saya memonitor. Orang yang dilatih itu mulai melaksanakan tugas dan saya membantu serta mengoreksi. Pada tahap ini, sangatlah penting untuk tetap bersikap positif dan memberikan dorongan semangat. Teruslah mendampingi sampai ia berhasil melakukannya secara konsisten. Begitu ia menguasai proses itu, mintalah ia untuk menjelaskannya pada kita sebagai evaluasi tentang pemahamannya.

Langkah 4 : Saya memotivasi. Sekarang saya keluar dari tugas itu dan melepas orang yang saya latih. Tugas saya sekarang adalah memastikan bahwa ia mengetahui cara melakukan tugas itu tanpa bantuan dan tetap memberikan semangat padanya, sampai ia merasa sukses. Sekarang orang yang dilatih itu mungkin ingin meningkatkan prosesnya, dorong dan semangati, pada saat yang sama kita bisa belajar dari dia.

Langkah 5 : Saya melipatgandakan. Ini adalah bagian favorit dari keseluruhan proses. Begitu para pemimpin baru berhasil melaksanakan tugas dengan baik, sekarang giliran mereka untuk mengajar orang lain bagaimana melakukannya. Seperti yang diketahui oleh para trainer, cara terbaik untuk belajar adalah dengan cara mengajarkannya. Teach to learn. Dan menariknya, saya dapat melakukan tugas pengembangan yang lain ketika mereka melatih orang lain.

Sahabat-sahabatku yang luar biasa,

Aset paling berharga yang dimiliki organisasi adalah manusia. Sistem akan ketinggalan jaman. Bangunan akan dimakan usia, Mesinpun akan rusak. Tapi manusia mampu bertumbuh, berkembang dan semakin efektif jika pemimpinnya memahami potensi mereka. Intinya, jika Anda ingin menjadi pemimpin yang sukses, Anda harus mengembangkan orang-orang di sekitar Anda supaya mereka menjadi pemimpin yang melipatgandakan kekuatan Anda.

Mudah-mudahan bermanfaat, dapat diserap dan diterapkan dilingkungan Anda.


Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Kamis, 14 November 2013

Temukan tempat Anda yang sebenarnya

Anda pasti sering mendengar tentang “passion”. Hampir disetiap seminar atau buku sukses selalu disinggung tentang hal ini. Saya lebih suka menerjemahkannya dengan “hasrat hati”. Guru spriritual Emmet Fox pernah berkata seperti ini,”Anda berada di bumi untuk melakukan tugas yang istimewa, yang mungkin hanya bisa dilakukan oleh Anda. Anda tak akan pernah merasa utuh jika belum menemukan tugas itu dan mengerjakannya.” “Hebatnya,” kata Fox, Anda hampir selalu mengetahuinya, hanya tinggal mendengarkan suara hati Anda dan mempercayai tuntunan yang Anda terima.

Seorang gadis petani yang masih muda, memiliki keinginan melukis, namun teman dan keluarganya mengatakan hal itu adalah mustahil. Jadi ia mengesampingkan keinginan hatinya dan melakukan apa yang dia pikir seharusnya ia lakukan. Ia menikah dengan seorang petani, mempunyai anak pada usia belasan tahun, dan lebih banyak anak lagi di usia dua puluhan dan membesarkan anak-anaknya di daerah pertanian, seperti perempuan-perempuan lain di daerah itu.

Pada usia empat puluhan, ia sudah menjadi seorang nenek, dan di usia enam puluhan sudah menjadi buyut. Saat usianya mencapai 75 tahun, suaminya meninggal dan dokter mengatakan kepada nenek Moses, begitu sebutannya, bahwa ia sudah terlalu tua untuk bekerja di lahan pertanian. Ia merasa tidak punya banyak waktu lagi sehingga ia memutuskan untuk memenuhi “hasrat hati” nya dan membuat beberapa lukisan sebelum ia meninggal.


Ia pergi ke kota terdekat dan mengunjungi toko seni untuk membeli perlengkapan melukis seperti tube cat, kanvas dan kuas dan meminta diajari bagaimana menggunakannya. Ia kembali kerumahnya, kemudian duduk dan mulailah ia melukis. Nenek Moses menyelesaikan lukisan pertamanya pada usia 78 tahun. Dalam sepuluh tahun terakhir hidupnya, beberapa lukisan karyanya terjual lebih dari 1 milyar rupiah per buah. Ketika ia berusia 101 tahun, sebuah galeri besar di New York memamerkan karya-karyanya.

Ketika ia masih muda, orang lain mengatakan ia tidak akan bisa melukis karena biayanya terlalu mahal dan tak seorang pun sanggup membiayainya. Namun, ketika ia mulai melukis, penghasilannya dalam setahun melebihi penghasilan selama ia dan suaminya membanting tulang seumur hidup di pertanian. Ia tidak hanya punya bakat, tapi ia sangat berbakat.

Sahabat-sahabatku yang luar biasa,

Salah satu kebahagian terbesar dari eksistensi manusia adalah menemukan “tempat yang tepat”, yaitu tugas atau pekerjaan yang memang ideal bagi kita, dimana kita dapat mencurahkan segenap perasaan dan melakukannya dengan penuh semangat. Jika bisa, banyak dari mereka bahkan bersedia melakukan yang mereka sukai tanpa dibayar dan sudah banyak yang melakukannya. Sejarah umat manusia terjalin dari kisah hidup orang-orang yang mengikuti hasrat hati mereka, menggunakan kemampuan unik mereka, serta melakukannya dengan sepenuh hati. Apapun situasi Anda, kemungkinan tersebut terbuka bagi Anda, bukan nanti atau esok tapi detik ini juga. Temukanlah “hasrat hati” Anda......

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Rabu, 13 November 2013

Menyelesaikan Masalah


Pada saat memberikan training menjadi Karyawan Bintang tahun lalu, saya pernah mengutarakan bahwa kita beruntung hidup di abad 21, karena semua masalah ada solusinya. Di jaman informasi, kita dapat terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia sehingga kita dapat memperoleh informasi mengenai solusi-solusi yang terbaik via berbagai macam media. Saya yakin setiap masalah memiliki banyak solusi, dan tidak ada masalah yang tahan menghadapi serangan pemikiran yang bertubi-tubi.

Pikirkan orang lain yang masalahnya lebih besar, ketika kita merasa mendapat masalah besar. Seberapa besar atau sulitnya permasalahan kita hanyalah masalah perspektif. Sebagian besar kesulitan yang kita hadapi seringkali tidak terlalu penting dalam skala yang lebih besar. Saat ada teman yang sakit kanker, atau kehilangan orang terkasih, maka kita diingatkan pada betapa sepelenya masalah kita. Ada perbedaan besar antara orang-orang yang memiliki masalah besar dengan orang yang membesar-besarkan masalah. Saya selalu membiasakan memikirkan beberapa cara apabila ada masalah yang harus dicari solusinya. Dengan demikian saya mempunyai pilihan atau rencana cadangan jika solusi pertama gagal. Ada kisah menarik yang saya baca tentang hal ini.

Seorang perempuan tua sedang diadili karena membunuh suaminya yang ketiga. Seorang pengacara bertanya, “ Apa yang terjadi dengan suami pertama Anda ?”

“Dia meninggal karena keracunan jamur,” ujar perempuan tua itu.

“Bagaimana dengan suami yang kedua ?”

“Dia juga meninggal karena keracunan jamur,” jawab perempuan itu.

“Kalau begitu,” pengacara itu melanjutkan, “Bagaimana dengan suami ketiga Anda ?”

“Dia meninggal karena gegar otak.”

“Bagaimana itu bisa terjadi ?” pengacara itu bertanya lagi.

“Dia tidak mau memakan jamurnya.”


Masalah adalah pembangkit kreativitas. Untuk memecahkan masalah, kita perlu menyulut kreativitas, merenungkannya baik-baik dan mengumpulkan sumber daya. Bahkan ada orang-orang yang justru memanfaatkan masalah sebagai suatu kesempatan yang potensial. Itulah yang terjadi pada King Gillette, yang lelah mengasah pisau cukur lurusnya, sehingga ia membuat pisau cukur aman dengan mata pisau yang dapat diganti. Itu juga dialami Chester Greenwood yang mengalami kebekuan telinga sehingga dia membuat earmuff (pelindung telinga). Humprey O’Sullivan, seorang tukang cetak yang sudah muak keset karetnya ditempat dia berdiri dan bekerja dicuri rekan kerjanya, sehingga menciptakan tumit sepatu karet untuk sepatunya.

Permasalahan yang terselesaikan adalah batu loncatan menuju sukses dimasa depan, menuju hal yang lebih besar dan lebih baik. Dengan demikian Anda membuka pintu kesempatan dimasa yang akan datang. Saat menghadapi masalah, ingatlah untuk selalu mengawalinya dari diri Anda sebagai orang yang bertanggung jawab menemukan solusinya. Siapa takut ?

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Comment Berhadiah Buku SUKSES !!


Untuk meningkatkan animo sahabat-sahabat dalam berpartisipasi di blog saya, maka pada awal bulan Desember akan dibagikan Buku-Buku SUKSES untuk sahabat-sahabat blog yang memenuhi kriteria sebagai berikut  :
  1. Kami akan menilai jumlah comment sahabat-sahabat pada artikel blog ini sampai dengan akhir Nopember 2013.
  2. Kriteria penilaian comment  :
    • Comment wajib mengisikan Nama Pribadi dan Alamat Email (jika ada) bukan nama Tim, Perusahaan dan lain-lain.
    • Comment tidak diperbolehkan menyinggung orang lain, berbau SARA dan sejenisnya.
    • Jika ada Comment yang masuk pada kriteria (b) maka secara otomatis akan dihapus dan tidak akan mendapat poin.
    • Poin Comment akan dihitung berdasarkan :
      • Aktifitas comment per artikel.
      • Kecepatan berkomentar setelah artikel blog ditayangkan.
      • Comment akan dinilai / diberi poin lebih apabila dalam comment sahabat terjadi interaksi dengan pembaca (sahabat) lain yang berkomentar juga.
      • Apabilla ada Comment yang masuk lebih dari 1 tetapi isi dari comment tersebut sama maka poin tetap dihitung 1.
  3. Untuk periode pertama, akan diumumkan 3 (tiga) sahabat pemenang dan berhak mendapatkan hadiah masing-masing satu buah BUKU SUKSES.


Segeralah bergabung sahabat-sahabat...baca artikel blognya, comment sebaik-baiknya dan dapatkan manfaatnya...sekaligus dapatkan BUKU SUKSES..GRATIIIISSSS..!!!

Selasa, 12 November 2013

Bekerja dibawah pemimpin yang tidak efektif

“ Tapi pak, pimpinan kami orangnya kurang bijaksana, tidak bisa dikritik, pilih kasih, bisanya marah-marah dan semua selalu disalahkan, padahal kami sudah bekerja maksimal, bagaimana kami tidak frustasi ?”

Pernyataan ini adalah pernyataan yang sangat lazim terjadi ketika kepemimpinan tidak berjalan efektif. Kejengkelan, konflik, frustasi, suasana yang tidak kondusif, selalu menghiasi orang-orang yang bekerja dibawah pemimpin yang tidak efektif. Reaksi yang wajar untuk memperbaiki hal ini adalah mengganti atau memperbaiki pimpinannya, akan tetapi pilihan ini adalah pilihan pemimpin diatas pemimpin yang diatas kita. Kalaupun merupakan pilihan, hal ini juga mungkin kurang tepat.  Apapun keadaan kita, keterbatasan terbesar bukan karena pemimpin diatas kita-yang nota bene pemimpin tidak efektif, melainkan semangat didalam diri kita.


Kalau Anda ingin sukses, jangan biarkan nasib Anda dipengaruhi secara negatif oleh atasan Anda. Mungkin memang tidak mudah, namun Anda sangat mungkin berhasil dalam situasi seperti ini apabila Anda bersedia melakukan cara-cara yang saya rekomendasikan :

  1. Kembangkan hubungan yang mantap dengan pemimpin Anda. Jika Anda menjadikan pimpinan Anda sebagai musuh, akan tercipta situasi dimana semua menjadi pecundang. Cobalah untuk mengenal dirinya, temukan satu kesamaan, dan bangunlah hubungan profesional yang kokoh.
  2. Identifikasikan dan hargai kekuatan pemimpin Anda. Mungkin kekuatannya bukan kualitas yang Anda hargai atau kagumi. Itu bukan masalah. Temukan saja, dan kemudian pikirkan bagaimana memanfaatkannya untuk kepentingan organisasi. Jadilah satu tim dengannya.
  3. Berkomitmenlah pada diri sendiri untuk menambah nilai pada kekuatan pemimpin Anda. Jalur kearah kesuksesan didalam karier Anda, adalah memaksimalkan kekuatan Anda.
  4. Mintalah ijin untuk mengembangkan sebuah rencana permainan guna melengkapi kelemahan pemimpin Anda. Anda harus sangat berhati-hati dalam menangani kelemahan nya. Jangan berpendapat tentang kelemahannya, kecuali ia menanyakannya pada Anda. Idenya adalah Anda melakukan hal yang tidak dapat ia lakukan.
  5. Tunjukkan sumber daya kepemimpinan yang baik pada pemimpin Anda. Pendekatan yang Anda lakukan sangat penting. Jika Anda mungkin menemukan bahan referensi yang baik seperti buku, artikel atau cd tentang kepemimpinan yang baik, perlihatkan kepada pemimpin Anda, tapi jangan membuatnya tersinggung dengan mengatakan,” Wah, Anda membutuhkan ini.” Lebih baik Anda mengatakan seperti,”Saya baru saja selesai membaca buku ini, bagus sekali, saya kira anda mungkin menyukainya juga.” Atau bisa juga, katakan, ”Saya sedang membaca buku luar biasa ini, dan saya ingat Anda karena penulisnya mempunyai latar belakang yang sama dengan Anda. Saya kira Anda mungkin menyukainya.”
  6. Berilah semangat secara terbuka pada pemimpin Anda. Dukungan Anda terhadapnya akan membantu membentuk kepercayaan terhadap diri Anda. Selama dukungan Anda jujur dan berfokus pada kekuatan pemimpin Anda, hal tersebut tidak akan memberi cerminan buruk terhadap Anda, malahan akan melahirkan respek dari yang lain.
Kalau Anda tetap bertekun dalam jangka panjang, pada waktunya nanti orang akan mengakui bakat Anda. Yang lain akan mengakui kontribusi Anda. Mereka akan mengagumi kemampuan Anda untuk berhasil dan membantu orang lain, meskipun pemimpin Anda orang yang kurang berbakat dibandingkan Anda dalam menuju kesuksesan. Anda tidak boleh menyerah pada kefrustasian jangka pendek yang Anda rasakan. Jika Anda benar-benar mendapati kefrustasian tersebut menghalangi kelebihan Anda, mungkin sudah waktunya Anda ganti pekerjaan.


Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.