Bersama jajaran Manajemen dan Karyawan yang dibawahinya.

Liburan bersama keluarga

Bersama istri tercinta "Laniati Dewi".

Hidup hanya sekali...Hiduplah dengan Luar Biasa !!

Bersama manajer pelumas "Sutoyo Wijaya" salah satu divisi yang dibawahinya

Selasa, 31 Desember 2013

Kekuatan Sedekah


Saya selalu bersyukur karena rasanya rejeki tidak pernah berhenti datang di dalam hidup saya, tanpa tahu apa sebabnya. Ada seorang teman yang berkata,” Bapak orang baik, banyak membantu orang lain dan sering bersedekah sehingga rejeki mengalir.” Saya tidak merasa demikian.

Saya pernah membaca tentang kekuatan sedekah, tapi jujur bahwa saya tidak pernah mengingat-ingat apalagi mencermati atau memperhatikan sedekah yang saya lakukan, saya sering tidak ingat kapan saya berbuat baik. Saya hanya ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, dan memberi nilai tambah ketika berhubungan dengan orang lain, itu saja.


Belum lama berselang saya menemukan situs “ sedekahrombongan.com ” milik Saptuari Sugiharto, yang mottonya menggelitik “Menyampaikan titipan langit, tanpa sulit dan berbelit-belit.” Saya terkagum-kagum dengan pemuda ini yang mampu menghimpun dana dari dunia maya untuk melakukan perbuatan yang sungguh mulia. Sedekahnya benar-benar tepat sasaran, dalam waktu dua tahun sudah menyalurkan dana para dermawan hingga puluhan miliar rupiah kepada orang-orang yang memang amat membutuhkan, orang-orang yang berhak. Saya sempat berkata kepada salah seorang manajer Gelora group,” Kita bisa mencontoh apa yang dilakukan pemuda ini.” 

Pada tanggal 17 Desember 2013, saya diam-diam mencoba mentransfer uang dengan anonim, ikut bersedekah melalui situs ini. Maksud saya menuliskan cerita ini bukan ingin menyombongkan diri telah melakukan sedekah, bahkan sampai dengan siang tadi tak seorang pun yang mengetahui apa yang saya lakukan termasuk isteri saya. Saya berani bercerita, karena hari ini saya baru saja menerima order cukup besar dari perusahaan yang belum pernah berhubungan sebelumnya, yaitu PLTU Rembang milik PLN. Hasilnya sungguh menakjubkan, dalam waktu 13 hari saya memperoleh rejeki berpuluh kali lipat dari yang saya sedekahkan. Awalnya saya sungguh tidak yakin, maafkan saya, Tuhan.

Saya terinspirasi dengan Heppy Trenggono seorang pengusaha asal Batang, founder dan CEO dari United Balimuda Group yang bergerak di bidang plantation dan consumer goods. Perjalanan hidupnya sangat luar biasa, mantan direktur teknik Lativi yang beralih haluan menjadi seorang pengusaha, sempat terlilit hutang 62 miliar di dalam bisnis alat beratnya, namun dia mampu bangkit dalam waktu dua tahun dan kembali membangun bisnisnya senilai 7 triliun tanpa hutang sama sekali.

Pada saat perusahannya terlilit hutang dan tidak mampu membayar gaji karyawan, Heppy malah mencetuskan program sedekah yang jelas-jelas ditentang oleh rekan-rekan kerjanya. Caranya dengan memberikan sarapan setiap hari pada ratusan kaum dhuafa di sekitar rumahnya, yang masih dilakukannya sampai sekarang. Mungkin kita bisa berasumsi bahwa dengan melakukan sedekah, heppy mendapatkan kenyamanan jiwa dan kedamaian hati sehingga bisa berpikir jernih untuk merubah haluan dari bisnis alat berat kembali ke bisnis awalnya yaitu kebun kelapa sawit yang membawa dirinya menjadi lebih sukses. 

Rejeki memang merupakan misteri, sesuatu yang berada dibalik tabir alam semesta dan hanya Allah  yang mengetahuinya. Namun kini saya percaya bahwa sedekah memiliki efek yang dahsyat sekali. Marilah kita memperkaya diri dengan kebaikan-kebaikan sehingga kita akan bisa selalu memberi kebaikan kepada sesama. Dengan terus memberi dan makin banyak memberi, makin banyak kita akan menerima. Bersedekahlah dengan sesuatu yang terbaik milik kita. Sedekah akan membuat seseorang makin banyak hartanya, maka bersedekahlah niscaya Allah akan melimpahkan rahmat-Nya kepada kita. Rejeki akan semakin dekat dengan kita, percayalah.......kalau tidak percaya, juga boleh, karena tulisan ini adalah asli pendapat saya.

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Senin, 30 Desember 2013

Kekuatan Dari Keputusan

Suatu ketika, seorang teman bertanya kepada saya,” Kira-kira berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk benar-benar menguasai keahlian berbisnis seperti Anda ?” Teman tadi tahu kalau sebelumnya saya adalah seorang karyawan Pertamina, bukan pebisnis. Dengan cepat saya menjawab,” Anda ingin berapa lama ?”

Jika Anda bertindak selama sepuluh kali dalam waktu sehari, sedangkan orang lain melakukannya sekali dalam sebulan. Maka Anda memiliki sepuluh bulan pengalaman dalam sehari dibandingkan orang lain. Ketika Anda menguasai melebihi orang lain, ironisnya mungkin Anda akan dianggap “berbakat dan beruntung.”

Rekan-rekan saya banyak yang beranggapan, dan mengatakan betapa beruntungnya diri saya karena lahir dengan bakat alami seperti itu. Saya mencoba mengatakan kepada mereka bahwa menguasai sesuatu membutuhkan waktu selama  yang Anda inginkan. Lagi pula, apakah semua tindakan saya hebat dan tidak pernah salah ? Sama sekali tidak ! Saya hanya memastikan bahwa saya belajar dari setiap pengalaman bagaimana caranya saya bisa semakin baik.

Alasan saya membaca ratusan buku, mencari informasi-informasi yang saya butuhkan untuk menambah pengetahuan tentang bidang yang saya tekuni, mendengarkan banyak cd, menghadiri workshop, seminar adalah karena saya memahami kekuatan dari membuat perbedaan. Saya harus melakukan sesuatu yang berbeda dari orang kebanyakan. Perbedaan mendorong kita mengambil keputusan lebih baik, dan menciptakan hasil yang benar-benar kita inginkan.
Tindakan yang berbeda memberikan hasil yang berbeda. Setiap orang mendapatkan hasil yang berbeda dengan orang lain ketika menghadapi situasi yang sama, namun melakukan tindakan yang berbeda. Ini yang menginspirasi saya ketika melakukan sesuatu. Ketika berjualan pelumas, kita harus berbeda dengan orang lain. Ketika menjalankan usaha cucian mobil, kita harus berbeda dari pesaing kita. Ketika menjadi seorang karyawan pun, kita harus berbeda dengan karyawan yang lain.

Ingatlah bahwa keberhasilan sebenarnya adalah hasil dari keputusan yang baik. Keputusan yang baik adalah hasil dari pengalaman, dan pengalaman sering kali merupakan hasil dari keputusan yang buruk. Pengalaman yang tampaknya buruk atau menyakitkan terkadang merupakan pengalaman yang paling penting.

Jawaban dari itu semua sesungguhnya adalah sebuah keputusan. Semua yang terjadi dalam takdir kita adalah dimulai dari sebuah keputusan. Sebuah keputusan yang berbeda pasti akan membuat hidup saya sangat berbeda hari ini. Mungkin Anda mengambil keputusan untuk mengubah karier yang mengubah hidup Anda. Mungkin Anda memutuskan untuk menikah atau bercerai dalam beberapa tahun belakangan ini. Mungkin Anda memutuskan pensiun dini dan menjadi pengusaha. Semua keputusan tersebut membawa Anda ke titik kehidupan saat ini.

Sayangnya, sebagian besar dari diri kita tidak memahami apa artinya mengambil keputusan yang sungguh-sungguh. Kita tidak menyadari kekuatan sebuah keputusan yang selaras dan berkomitmen. Sebagian masalahnya adalah kita sudah terbiasa dengan menggunakan kata keputusan dengan tidak tepat sehingga kata itu menggambarkan daftar permohonan. Bukannya mengambil keputusan, kita malah terus mengajukan berbagai pilihan lain. Ketika Anda memutuskan tidak akan pernah merokok lagi. Itu sudah cukup, semua sudah berakhir ! Anda bahkan tidak mempertimbangkan kemungkinan untuk merokok.

Kejelasan semacam ini memberi kita kekuatan. Dengan kejelasan tersebut Anda bisa mendapatkan hasil yang benar-benar Anda inginkan untuk hidup Anda. Mengambil keputusan berarti bertekad untuk mencapai sebuah hasil dan kemudian menjauhkan diri Anda dari kemungkinan lainnya. Saya percaya pada saat Anda mengambil keputusan, takdir Anda dibentuk. Apakah Anda juga percaya ?

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Sabtu, 28 Desember 2013

Tersenyumlah

Video-video di youtube yang paling banyak dilihat orang, berkaitan dengan senyuman. Dari Inggris, ada video Harry yang berusia tiga tahun dan adiknya Charlie yang berusia satu tahun. Kemudian ada video dari Swedia, dimana kita akan menyaksikan seorang bayi laki-laki yang terkikik dan tertawa menanggapi suara-suara konyol yang dikeluarkan orang tuanya. Nyaris selama dua menit wajah dibuat hampir kram karena tersenyum terus. Video ini dilihat orang sebanyak setengah milyar lebih. Senyum mengirimkan pesan yang ingin kita terima.

Senyuman pertama kali muncul antara dua sampai dua belas jam setelah kelahiran. Tidak ada yang tahu apakah ada rasa puas dibalik senyuman, bisa saja tidak ada, tetapi studi menunjukkan bahwa senyuman itu penting untuk menjalin hubungan. Tidak ada yang mendebat kekuatan senyuman, tidak peduli dari mana asalnya.


Tentu saja, kita tidak selalu merasa ingin tersenyum, namun jika kita berusaha, kita tidak hanya membuat orang di sekitar kita menjadi bahagia, tetapi kita juga merasa lebih bahagia. Mungkin Anda bukan seorang yang periang atau yang supel tetapi senyuman sederhana hanya membutuhkan usaha sedikit dan imbalan yang didapat bisa luar biasa.


Dengan perkembangan teknologi, komunikasi lewat surel (surat elektronik) mengalami peningkatan luar biasa. Pada bulan April 2010, nyaris 300 miliar surel dikirimkan setiap harinya. Lalu terciptalah simbol-simbol, emoticon dan emoji, gambar-gambar berwarna yang menunjukkan berbagai macam emosi. Emoticon dan emoji ini, sayangnya hanya layak untuk pesan-pesan dalam percakapan santai. 


Untuk komunikasi yang formal, seperti terhadap client, urusan kantor, birokrasi dan lain-lain, hanya ada satu cara dimana Anda bisa menunjukkan senyum digital Anda. Bagaimana cara Anda menulis surel, memilih kata-kata, nada suara yang Anda pergunakan adalah alat-alat yang penting untuk memperlihatkan keramahan secara profesional


Tersenyumlah lewat kata-kata Anda yang tertulis dan Anda akan menyampaikan kepada orang lain bahwa kebahagiaan mereka penting bagi Anda. Anda dan pesan Anda akan memiliki kesempatan besar untuk diterima. Cemberutlah lewat kata-kata Anda dan orang lain sering kali juga cemberut dalam menerima pesan maupun orang yang mengirimkannya.


Seseorang mengatakan bahwa senyuman tidak memerlukan biaya. Senyuman memperkaya mereka yang menerimanya tanpa membuat orang yang memberikannya menjadi lebih miskin. Tidak ada orang yang begitu kaya atau berkuasa yang tidak bisa ditemaninya dan tidak ada orang yang begitu miskin yang tidak bisa dibuatnya kaya. Senyuman hanya membutuhkan waktu sekejab, tetapi memori yang ditinggalkannya bertahan selamanya.



Banyak studi membuktikan bahwa tersenyum secara fisik, bahkan saat  Anda sedang menelpon, sebenarnya membuat nada suara Anda terdengar lebih menyenangkan. Sebuah senyuman selalu membuka jalan menuju hubungan manusia yang sehat, entah senyuman tersebut terlihat, secara tertulis atau pun verbal.

Senyuman meningkatkan nilai wajah Anda. Tersenyumlah....


Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Jumat, 27 Desember 2013

Resolusi Akhir Tahun

Ditengah kesibukan menjelang libur Natal dan Tahun Baru, banyak perusahaan biasanya juga berlomba untuk membuat resolusi menyambut awal tahun yaitu dengan berkomitmen untuk mencapai target tertentu dan mempublikasikan kepada para karyawan bahkan kadang juga secara terbuka. Semangat untuk menyambut tahun yang baru memang diperlukan, namun sangat disayangkan banyak yang berubah haluan di tengah jalan, semangat kemudian menurun dan tidak memperoleh kemajuan apa-apa pada akhirnya.

Saya juga membuat resolusi tentang apa yang mau saya wujudkan atau dicapai pada tahun 2014, seperti membuka cabang baru Oto Kits di Wonosobo, Relokasi SPBU di Wangon ditambah dengan cabang Carwash, rencana membangun sebuah hotel berkelas international yang diharapkan bisa beroperasi di tahun 2015, Program SPBU Bintang bisa 100% tercapai di akhir tahun 2014 serta target-target pribadi saya untuk menjadi seorang edukator, bisnis coach dan seorang penulis yang lebih baik. Temukan alasan yang kuat apabila Anda ingin membuat resolusi akhir tahun, sehingga tidak berhenti di tengah jalan kemudian melupakannya.

Target-target Anda haruslah memenuhi panduan seperti ini, yaitu tertulis. Target yang ditetapkan dengan benar sudah separuh berhasil. Tetapkanlah dengan menuliskannya, supaya Anda lebih bertanggung jawab. Ketika Anda menuliskan tiap-tiap target pastikan syarat-syarat dibawah ini juga terpenuhi.
Spesifik. Cara menetapkan target yang bisa diraih adalah menjadikannya spesifik. Pikirkan apa yang akan terjadi ketika Anda pergi ke restoran dan berkata kepada pelayan, “ Tolong bawakan saya makanan.” Tidak ada yang tahu makanan apa yang akan Anda peroleh, karena tidak spesifik. Hal yang sama juga berlaku ketika Anda menetapkan target, ungkapkan apa yang ingin Anda lakukan. Jika target itu besar, bagilah menjadi tugas-tugas kecil supaya lebih mudah dijalankan.

Dapat dicapai. Orang-orang sukses menetapkan tujuan diluar jangkauan mereka,tapi tidak diluar pandangan mereka. Target itu tidak boleh terlalu mudah juga tidak boleh terlalu sulit. Anda harus mengetahui skor rata-rata Anda, lalu memasang target yang masuk akal. Setelah menetapkan target, Anda tentu harus menentukan kegiatan-kegiatan apa saja yang memotivasi Anda untuk bekerja keras dan mengembangkan diri. Target seharusnya memotivasi kita, bukan mengintimidasi.

Terukur. Target-target hanya akan berguna jika hal itu membantu mengembangkan diri dan potensi Anda. Itulah alasan target-target harus terukur. Nyatakan target-target itu sejelas mungkin sehingga bisa terjawab, ketika Anda bertanya,” Sudahkah saya mencapai target ini ?”

Pribadi. Banyak orang yang salah dengan menetapkan hal-hal yang diluar kendali mereka sebagai target, misalnya memenangkan lotere atau ingin diperlakukan lebih baik oleh pasangannya. Target yang benar adalah seharusnya yang bisa Anda raih atau selesaikan sendiri.

Memiliki tenggat waktu. Target juga disebut impian yang diberi batas waktu. Tanpa tenggat waktu, sebagian besar target tidak akan terpenuhi. Setelah Anda menuliskan setiap target, tulis juga kapan tanggal penyelesaiannya. Misalnya Anda mau mengontrak rumah, tentu ditentukan dulu kapan Anda boleh memasuki dan menggunakan rumah tersebut. Kalau tidak, Anda sudah muncul dengan sebuah mobil penuh perabot untuk pindah ke rumah tersebut, ternyata masih dihuni oleh orang lain. Karena itu memasang tanggal pada setiap target, menjadikannya lebih mudah diraih.

Cara bertindak untuk memenuhi target-target Anda adalah dengan mulai melakukannya. Berpikir, lebih mudah, bertindak itu sulit, kata pepatah. Itulah sebabnya sangat sedikit orang yang mentaati dan menindaklanjuti target-target mereka. “ Jangan takut berjalan lambat. Takutlah hanya ketika Anda diam di tempat.” Anda hanya perlu membuat kemajuan.

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Kamis, 26 Desember 2013

Ringankan Kesalahan

Suatu ketika Churchill memanggil seorang pria Selandia Baru yang mendapat penghargaan Victoria Cross  karena berhasil  menyelamatkan pesawat pembom Wellington dari kebakaran mesin saat mengudara. Pria itu terkesima dengan kehadiran Churchill sehingga tidak mampu menjawab dengan baik pertanyaan-pertanyaan sang perdana menteri. 

“ Pasti kau merasa sangat malu dan kikuk di hadapan saya,” kata Churchill.
“ Ya, pak,” jawab pria itu.
“ Kalau begitu kau bisa membayangkan betapa malu dan kikuknya saya di hadapanmu,” kata Churchill.

Hanya dengan beberapa patah kata, Churchill mengubah pria itu dari sosok yang bodoh menjadi seorang pahlawan yang sejati. Dia meringankan kesalahan dan membantu pria itu menyelamatkan muka.

Di sekolah, kita dihargai karena tidak melakukan kesalahan. Dan kemudian setelah kita lulus sekolah dan mendapatkan pekerjaan, kita dipromosikan karena kita sangat sedikit berbuat kesalahan. Dan kita pun mengembangkan sebuah sudut pandang bahwa kesalahan harus dihindari sebisa mungkin.

Pendekatan yang dewasa terhadap kesalahan atau kegagalan adalah apa yang kita inginkan dari para karyawan dan pemimpin kita. Cara ini akan membuat mereka lebih siap untuk mengakui kesalahan, lebih cepat pulih dari kesalahan-kesalahan tersebut dan bisa menarik pelajaran dari hal itu. Untuk menciptakan lingkungan semacam ini di dalam organisasi kita, kita perlu mengenali lima tindakan yang dapat diterapkan.

Akui bahwa kegagalan terjadi. Saat terjadi kegagalan, para pemimpin dapat mengakui kegagalan dengan cepat. Atau mereka juga bisa membahas dengan timnya tentang kemungkinan kegagalan yang dapat terjadi.

Dorong timbulnya dialog untuk menambahkan kepercayaan. Membahas masalah dengan jujur adalah cara terbaik memperoleh pelajaran dari masalah itu, sekaligus untuk mengurangi munculnya benih-benih bencana yang lain.

Pisahkan orang dari kesalahannya. Dari pada mengatakan, “ Kau gagal,” katakan ,” Proyek ini gagal.” Dalam kebanyakan kasus, faktanya menyebutkan orang yang melakukan kesalahan. Seorang peneliti mengeksplorasi poin ini dengan para pemimpin. Saat meminta mereka memperkirakan berapa banyak kegagalan pekerjaan yang terjadi di dalam organisasi mereka yang benar-benar pantas untuk disalahkan, jawaban mereka biasanya hanya sekitar dua sampai lima persen. Namun saat peneliti bertanya tentang berapa banyak pekerjaan yang diperlakukan sebagai kesalahan, sambil tertawa mereka menjawab tujuh puluh hingga sembilan puluh persen. 

Belajar dari kesalahan Anda. Jika kita tidak belajar dari kesalahan, lenyaplah kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri. Sayangnya, banyak kegagalan tidak dilaporkan.

Ciptakan sistim resiko dan kegagalan. Menggunakan metode untuk memperkirakan atau melakukan pendekatan terhadap resiko dan kegagalan, dapat mengurangi tekanan emosi yang mungkin timbul.

Beberapa kesalahan berasal dari penyimpangan-penyimpangan kecil dalam pertimbangan, dari kurangnya pengalaman, dari kebutuhan untuk dibimbing. Ini adalah kesalahan-kesalahan yang sebenarnya. Kesalahan-kesalahan lain yang berasal dari kecerobohan, kesengajaan, ketamakan, karena sikap mementingkan diri sendiri sehingga merugikan orang lain, kekurang pedulian terhadap kesejahteraan orang lain, kemungkinan besar tidak dapat diperlakukan dengan cara ini.

Jika kita meringankan kesalahan, selain kita menyelamatkan orang tersebut, kita juga membangun rasa percaya dalam berhubungan dengan orang tersebut. Jika Anda pernah menyelamatkan wajah seseorang sekali saja, kemampuan Anda mempengaruhi orang tersebut meningkat. Selamatkanlah wajahnya setiap kali Anda bisa, setelah itu nyaris tidak ada yang tidak mau dilakukannya untuk Anda.

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Rabu, 25 Desember 2013

Membagikan Rahasia

Saya sering membagikan rahasia tentang kondisi perusahaan, rencana perusahaan ke depan, bahkan kadang informasi penting kepada karyawan saya. Ketika membagikan rahasia ini, mereka akan sangat mendengarkan dan merasa dihargai, karena saya mempercayai mereka. Cara ini pasti membuat mereka menyukai saya.

Inti dari membagikan rahasia dengan seseorang terletak pada dua hal, yaitu konteks sebuah situasi dan niat memberdayakan orang lain. Jika tujuan Anda berbagi rahasia adalah kedua hal ini, maka Anda boleh mencobanya.

Suatu hari, ada dua orang pemancing berpengalaman memutuskan untuk mencoba memancing di atas es. Mereka masing-masing melubangi permukaan es, memasang cacing di kait lalu menjatuhkan tali pancing mereka ke dalam air dan menunggu. Setelah tiga jam, mereka tidak mendapat apa pun.

Kemudian mereka melihat seorang anak laki-laki datang dan membuat lubang di atas es dekat mereka. Ia lalu memasang cacing di kaitnya, menjatuhkan tali pancing ke dalam air dan segera menangkap seekor ikan. Anak laki-laki terus mengulangi tindakannya dan segera ia pun menangkap lebih dari sepuluh ekor ikan. Dua orang pemancing yang terdahulu menyaksikan dengan pandangan takjub.

Salah seorang pemancing akhirnya memberanikan diri bertanya pada anak laki-laki itu,” Nak, kami telah memancing dari tiga jam lalu dan belum menangkap seekor ikan pun. Kamu telah menangkap setidaknya sepuluh ekor hanya dalam beberapa menit. Apa rahasianya ?”

Anak laki-laki itu menggumamkan jawabannya, namun pemancing itu tidak mendengar apa pun.  Lalu ia melihat gumpalan besar di pipi kiri anak laki-laki itu, “ Bisakah tolong kamu keluarkan permen karet dari mulutmu agar saya bisa memahami ucapanmu ?” kata pemancing itu.

Anak laki-laki itu menadahkan tangannya, meludahkan apa yang ada di mulutnya, dan berkata, “ Ini bukan permen karet, inilah rahasianya. Anda harus menjaga agar cacingnya tetap hangat.”

Sahabat-sahabatku yang luar biasa,

Membagikan rahasia artinya membagikan informasi yang bernilai. Informasi itu harus membuat orang yang Anda ajak bicara mempedulikannya. Hal itu harus membuat mereka tertarik dan memenuhi kebutuhan mereka.

Membagikan rahasia dengan orang lain juga membuat orang lain merasa istimewa. Melibatkan seseorang membuat ia merasa sangat bernilai di mata yang membagi rahasia. Untuk memberikan pengaruh yang positif, rahasia yang dibagikan tidak harus selalu rahasia besar.

Berbagi rahasia juga artinya melibatkan orang lain dalam perjalanan Anda. Tindakan ini melibatkan mereka dalam hidup Anda, dalam pengalaman Anda. Saat saya berbicara di pertemuan dengan para karyawan, saya sengaja menggunakan kata-kata yang melibatkan mereka. Kadang, saya mengungkap sesuatu yang belum pernah saya umumkan di depan orang banyak. Tindakan yang menunjukkan bahwa saya mempedulikan mereka dan ingin membantu mereka. Berbagi dengan orang lain adalah tindakan yang sangat berkuasa.


Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Selasa, 24 Desember 2013

Pygmalion Effect

Menurut mytologi yunani kuno, konon ceritanya ada seorang pematung yang sangat hebat yang bernama Pygmalion yang hidup di jaman itu. Suatu hari dia menyelesaikan sebuah patung wanita yang sangat cantik yang diberi nama Galatea. Pygmalion pun jatuh cinta dengan patung itu, sehingga memohon kepada dewi Aphrodite untuk berkenan memberikan nafas kehidupan pada Galatea. Melihat kesungguhan dan keinginan yang besar dari Pygmalion, akhirnya dewi Aphrodite bersedia mengabulkan permintaannya, menghidupkan patung tersebut menjadi Galatea yang cantik. Kemudian, Pygmalion dan Galatea menjadi suami isteri yang berbahagia.

Pygmalion effect menjadi terkenal setelah berhasil diaplikasikan di bidang manajemen sekitar tahun 1970 an. Efek ini menyatakan, jika seorang pemimpin memberikan ekspektasi yang tinggi terhadap bawahannya, maka bawahannya akan merasa dipercaya, yang akhirnya membuat dia berprestasi lebih tinggi dari rata-rata prestasi yang dapat dicapai oleh bawahan tersebut.
Beberapa tahun lalu, salah satu sekolah  di kawasan pesisir San Fransisco mengadakan uji coba. Kepala sekolahnya memanggil tiga orang guru, “ Karena kalian adalah tiga guru terbaik dan paling berpengalaman di sekolah ini, kami mempercayakan sembilan puluh siswa terpilih yang paling cerdas. Kalian bebas membimbing mereka di tahun ajaran mendatang. Tolong amati beberapa hal yang bisa mereka pelajari.”


Ketiga guru itu, para siswa dan orang tua mereka menyambut gagasan ini dengan antusias. Mereka sangat menikmati program acara ini di tahun ajaran itu. Menjelang akhir tahun ajaran, nilai siswa-siswa terpilih itu ternyata tiga puluh persen lebih tinggi dari seluruh siswa lainnya di sekolah itu.

Di penghujung tahun, kepala sekolah memanggil kembali tiga guru itu dan berkata,” Saya harus mengakui sesuatu. Sebenarnya kalian tidak mendapatkan sembilan puluh siswa tercerdas. Mereka siswa-siwa biasa saja yang kami ambil secara acak , kemudian kami percayakan kepada kalian.”

Ketiga guru itu secara otomatis menyimpulkan bahwa kemampuan mengajar merekalah yang mendorong kemajuan pesat dalam diri para siswanya. “ Masih ada satu pengakuan lagi,” lanjut kepala sekolah. “ Kalian bertiga juga bukan guru-guru terbaik di sekolah ini. Nama kalian adalah tiga nama pertama yang keluar dari undian.”

Lalu mengapa para siswa dan guru itu meraih prestasi yang luar biasa ? Itulah yang dinamakan efek Pygmalion. Jawabannya adalah sikap positif mereka. Mereka memiliki pengharapan yang positif karena diberikan motivasi dan ekspektasi oleh kepala sekolah mereka. Para guru dan siswa menjadi percaya diri dan saling mempercayai satu sama lain. Mereka berprestasi karena mereka yakin bisa melakukannnya.

Saya sendiri pernah mengalaminya, ketika masih duduk di kelas empat sekolah dasar. Suatu ketika ayah saya memberi tugas untuk menagih hutang dagangannya kepada seorang pelanggan di luar kota. Saya yang masih berusia sepuluh tahun dan belum pernah pergi ke kota itu, apalagi naik bus sendirian, sesungguhnya amatlah takut. Namun setelah diberikan keyakinan bahwa tugas itu cukup mudah, dan ayah percaya bahwa saya mampu melakukannya, saya pun pergi. Dengan diberi petunjuk setelah bus sampai di pasar kota tersebut, saya minta berhenti kemudian turun, di sebelah kiri jalan ada nama toko yang dituju. Alhasil, tugas selesai dengan baik dan saya merasa sukses.

Karena itu, saya melihat pentingnya pemberdayaan para karyawan di perusahaan. Saya selalu memberikan tantangan bagi karyawan-karyawan yang ingin maju.  Saya yakin, pemberian motivasi dan ekspektasi dari pimpinan kepada karyawannya akan memberikan pengaruh yang baik dalam suatu hubungan kerja dan akan mampu menciptakan pengikut-pengikut yang handal, sehingga pada gilirannya memberikan efek positif kepada sang pemimpin.

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Senin, 23 Desember 2013

Memberi Nilai Tambah

Memberi nilai tambah akan membuat perusahaan terus berkembang dan bertahan dibandingkan perusahaan kompetitor. Hal ini sudah dibuktikan oleh perusahaan-perusahaan besar. Menurut buku “Double digit grow” secara garis besar ada tiga hal, yang biasanya hanya kita ambil dua. Yaitu, Harga murahMutu produk, dan Pelayanan. Anda bisa tanyakan, “ Apa nilai tambah perusahaan Anda ?”, kemudian tanyakan lagi, “ Bagaimana dibandingkan dengan perusahaan kompetitor Anda ?” lantas, “Buat nilai tambah yang dapat meningkatkan penjualan.” Itulah nilai tambah untuk bisnis.

Dalam kehidupan sehari-hari pun, saya ingin bisa selalu menjadi nilai tambah bagi orang lain. Sejak menulis artikel setiap hari, kebahagiaan terbesar saya adalah ketika banyak pembaca memberikan komentar dan bertanya. Setelah artikel saya link ke facebook, responsnya agak lumayan, semakin hari semakin banyak yang aktif bertanya dan berkomentar. Saya pun berjanji menyempatkan waktu untuk menjawab semua pertanyaan itu, agar niat saya memberikan nilai tambah pada orang lain, dapat terpenuhi.

Albert Eisntein pernah berkata, “ Jangan berusaha menjadi orang yang sukses, berusahalah menjadi orang yang bernilai.” Ini juga yang saya ajarkan pada orang-orang di sekitar saya, menjadikan prioritas ini dijalankan dengan penuh integritas. Di lubuk hati saya yang paling dalam, tidak ada hal yang lebih penting daripada orang lain.


Jika Anda juga ingin menjadi orang yang memberi nilai tambah bagi orang lain, tanamkan di dalam hati Anda hal-hal sebagai berikut :

Hargai orang lain. Cara kita memandang orang lain sering kali adalah perbedaan antara memanipulasi dan memotivasi mereka. Anda tidak bisa membuat orang lain di sekitar Anda merasa penting, jika Anda diam-diam merasa bahwa ia bukan siapa-siapa. Semua orang dapat membedakan antara kata-kata yang dangkal dengan sesuatu yang keluar dari hati.

Buatlah diri Anda bernilai. Ada orang-orang yang memiliki hati yang baik dan sangat ingin memberi, namun mereka tidak banyak memberi. Mengapa ? Karena mereka belum memberi nilai tambah pada diri mereka sendiri. Apa yang mau diberikan selama kita tidak punya kemampuan ? Anda harus mempelajari keahlian baru, memperoleh pengetahuan yang cukup atau memperoleh pengalaman dan mengembangkan diri, sehingga kemampuan Anda membantu orang lain juga meningkat.

Saya tahu bahwa dengan mengembangkan diri akan membantu saya menjadi seorang pemimpin yang lebih baik, dan saya juga semakin bisa membantu orang lain. Hal yang sama juga berlaku bagi setiap orang yang ingin memberi nilai tambah bagi orang lain. Anda harus membuat diri Anda jadi lebih bernilai.

Ketahuilah apa yang bernilai bagi orang lain. Perhatian yang tulus untuk orang lain adalah gaya hidup bukan teknik. Kalau Anda mau terus melakukannya setiap hari dan belajar mengembangkan karakter ini, kemungkinan besar akan menjadi bagian dari kepribadian Anda. Saya membiasakan diri untuk memperhatikan apa yang orang-orang hargai dalam hidup mereka. Ketika kita sudah tahu apa yang orang lain hargai, dengan sejumlah usaha kita dapat memberikan nilai tambah pada orang lain. 

Memberi nilai tambah pada orang lain adalah salah satu alasan mengapa Tuhan menempatkan kita di dunia ini. Berusaha membantu orang lain memiliki kehidupan yang lebih baik atau untuk membuat mereka mengerahkan segenap kemampuan supaya terus meningkat, tidak akan pernah salah. Itulah hidup yang sungguh bermanfaat.

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Sabtu, 21 Desember 2013

Level Respons Terhadap Perubahan

Pada tanggal 3 Agustus 1492, Columbus berlayar dari Palos, Spanyol selatan untuk mencari rute ke arah barat menuju Asia. Dia percaya bahwa dunia itu bulat, meskipun pada saat itu hampir semua orang di Eropa percaya bahwa bumi itu datar.

Setelah melakukan penjelajahan selama berbulan-bulan dan kehilangan satu kapal, dia kembali ke Palos pada tanggal 14 Maret 1493. Columbus tidak menemukan rute yang dia cari, tetapi dia berhasil membuktikan dugaannya bahwa bumi itu bulat. Columbus disambut dan dianggap sebagai pahlawan karena menemukan dunia baru, tetapi tidak mengubah pandangan orang-orang tentang bumi.

Hampir semua orang tetap berkeyakinan bahwa bumi itu datar, mereka tidak mudah percaya. Setelah orang-orang itu meninggal, generasi penerusnya baru percaya bahwa bumi itu bulat. Begitulah cara manusia mengubah pemikirannya.
Perubahan terjadi setiap saat, dimana-mana. Setiap kali ada pergantian rencana, terjadi perubahan. Ada peluncuran produk baru, juga terjadi perubahan. Atasan kita digantikan orang lain pun akan terjadi perubahan. Pemerintahan berganti, juga terjadi perubahan. Hidup adalah perubahan.


Menurut Denis Wailey, ada empat jenis level dalam merespons perubahan, yaitu menolak - menerima - nyaman - maju pesat.  Marilah kita bahas satu persatu, kemudian kita tanyakan pada diri sendiri di level manakah kita sekarang berada sehingga bisa untuk perbaikan diri menjadi lebih baik dalam merespons perubahan yang terjadi.

Menolak. Level terendah dimana orang-orang menolak dan sering mengeluh setiap kali mereka diharuskan untuk berubah. Bila mereka manajer, biasanya mereka akan menjadi penyebab suatu departemen atau perusahaan tidak kompetitif. Orang-orang seperti ini menghambat kemajuan.

Menerima. Level berikut setelah menolak, adalah menerima. Sekilas, level ini kesannya cukup baik. Tetapi pada kenyataannya, kesan menerima itu memperdaya, karena mereka tidak menolak, tidak memprotes, namun mereka melakukannya setengah hati tanpa komitmen. Akibatnya mereka bekerja dibawah kinerja. Pihak manajemen tidak bisa apa-apa, karena mereka tidak vokal.

Nyaman.  Denis menyarankan minimal kita berada di level ini, bukan menolak, bukan pula sekedar menerima di luar, tapi benar-benar merasa nyaman dalam membuat perubahan. Siapkan mental diri Anda, miliki pola pikir baru yang positif, lihatlah peluang di setiap perubahan.

Maju Pesat, adalah level ideal untuk dicapai. Artinya berhasil dengan sangat baik, sangat produktif sekaligus sangat menikmati perubahan. Orang-orang yang maju pesat setelah perubahan adalah mereka yang mengantisipasi perubahan, menikmatinya, yang mempersiapkan diri dengan baik, serta melengkapi diri dengan pengetahuan yang memadai. Mereka adalah orang-orang yang mampu melihat dan mendapatkan peluang, sehingga mereka selalu berada satu langkah di depan orang lain.

Kita semua tidak menyukai perubahan. Sebagai pemimpin yang visioner, saya selalu merasa bahwa saya sedang menarik pengikut yang enggan ke masa depan. Tetapi akhirnya saya menyadari bahwa para pemimpin pun sesungguhnya tidak suka dengan perubahan kecuali perubahan itu adalah gagasannya.

Persiapkan diri Anda sebaik mungkin agar Anda merasa nyaman dengan setiap perubahan. Idealnya, Anda bisa maju pesat dalam perubahan. Pikirkanlah tiga tahun ke depan apa yang akan terjadi dengan perusahaan atau profesi Anda. Bagaimana Anda mempersiapkan diri menghadapi perubahan seperti adanya produk baru, teknologi baru, cabang baru, atasan baru, daerah baru, pesaing baru, mengganti cara lama, mengganti karyawan lama dan sebagainya, sehingga Anda bisa berada selangkah di depan orang lain. Anda siap ?


Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Jumat, 20 Desember 2013

Daya Tahan

Suatu hari, salah seorang pelanggan di bengkel Oto Kits adalah seorang paruh baya yang berprofesi sebagai tekong (kapten kapal pencari ikan). Sebetulnya kapal tersebut lebih tepat disebut perahu, karena ukurannya tidak terlalu besar dan terbuat dari kayu atau fiber glass. Kami asyik terlibat dalam pembicaraan karena saya pernah punya pengalaman sebagai nelayan selama setahun pada tahun delapan puluhan. Seperti bernostalgia, mengenang bagaimana hidup berhari-hari diatas perahu terapung di samudra yang amat luas. Suatu kehidupan yang sulit terbayangkan pernah saya jalani.

Salah satu hal yang masih membekas dalam kehidupan saya sekarang adalah saya menjadi tidak lagi suka makan cumi dan kepiting. Sampai sekarang bau dan rasa amisnya membuat saya mual, karena mengingatkan bagaimana rasanya menderita mabuk laut akibat gelombang. Trauma yang belum dapat saya sembuhkan.

Saya teringat masa-masa dimana melaut di tengah badai dan gelombang yang begitu besar karena angin dan musim, terombang-ambing bertaruh nyawa. Kemudian, suatu hari ada berita tentang tiga orang pemuda yang dihantam badai yang menghancurkan perahu mereka di tengah samudra yang luas. Mereka terlempar ke laut dan bertahan dengan menggunakan papan-papan kayu dari sisa perahu yang hancur supaya tetap dapat terapung.


Ketiga pemuda itu berhasil melewati hari itu walau dengan menahan rasa lapar, haus, dan cuaca yang tidak bersahabat. Mereka semua mencoba bertahan hidup. Malam itu mereka melihat kelap kelip lampu dikejauhan, menumbuhkan setitik harapan, bahwa ada daratan atau sebuah pulau yang berpenghuni di kejauhan.

“ Untuk bisa selamat, kita harus berenang kesana,” demikian salah satu pemuda memberi saran menguatkan. Lalu mereka pun berusaha berenang menuju kelap kelip lampu di kejauhan dengan tetap berpegang papan menggunakan sisa-sisa tenaga. 

Pada siang kedua, ketika cuaca  cukup cerah mereka kehilangan arah dan hanya bisa bertahan. Salah satu pemuda mengeluh, daya juangnya lemah, putus asa sehingga tidak mampu bertahan. Ia menyerah, dan tenggelam.

Pada siang ketiga pemuda kedua juga tidak mampu bertahan, akhirnya meninggal. Kini hanya tinggal seorang yang masih bertahan hanya dengan minum air hujan. Ia sudah sangat lemah, dan nyaris putus asa, tetapi kembali bersemangat ketika malam tiba karena dapat melihat kelap kelip lampu yang menjanjikan sebuah daratan.

Tidak berapa lama kemudian ada sebuah kapal lewat dan melihatnya. Ia ditolong dan diangkat keatas kapal. Setelah dibaringkan di atas deck kapal dan diberi minum, salah seorang awak kapal tersebut bertanya,” Sudah berapa hari Anda di laut ?

“ Tiga hari,” jawab pemuda itu dengan suara lemah dan terputus-putus.

“ Apa yang membuat Anda mampu bertahan hidup sampai tiga hari ?” tanya awak tersebut dengan takjub.

“ Lampu-lampu di kejauhan. Saya yakin ada sebuah pulau berpenghuni atau daratan, maka saya berusaha sekuat tenaga untuk mencapainya,” kata pemuda itu.

Para awak kapal melihat arah yang ditunjuk, tidak ada lampu berkelap-kelip disana, yang ada hanyalah bintang-bintang di kaki langit pada malam itu.


Sahabat-sahabatku yang luar biasa,

Kelap-kelip bintang adalah ibarat sebuah harapan, cita-cita, target, goals, atau sesuatu yang sangat kita inginkan. Namun daya juang, daya tahan dan kemampuan kita menghadapi berbagai tekanan, hambatan, baik fisik maupun mental adalah yang akan menghantarkan kita kepada kesuksesan. Orang-orang yang sukses sebagian besar adalah karena mereka gigih memperjuangkan, mereka bertahan tidak kalah oleh penolakan-penolakan. 

Bagaimana dengan Anda ?


Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Kamis, 19 Desember 2013

Visi ibarat Puzzle

Dibutuhkan usaha dan kerja keras seorang pemimpin untuk menerjemahkan visi perusahaan menjadi aturan dan target bagi mereka, bekerja sama antar rekan dan pimpinan di setiap departemen sehingga mereka memahami cara berkontribusi dalam pencapaian tersebut.


Banyak sekali karyawan yang mengaku tidak tahu bahwa bidang-bidang tertentu termasuk menjadi tanggung jawab mereka. Artinya, sering terjadi perbedaan antara apa yang dipikirkan karyawan dan pimpinannya tentang kewajiban harian seorang karyawan. Membuat semua orang frustasi.

Seorang pemilik toserba merasa bingung, mengapa hal-hal yang dia anggap penting justru tidak terselesaikan oleh asistennya. Kemudian dia meminta sang asisten menyusun daftar sepuluh hal yang menjadi tanggung jawabnya. Kemudian si pemilik toserba juga membuat daftar sepuluh hal yang dia inginkan.  Inilah daftarnya : 


Ketika mereka membandingkan kedua daftar tersebut, maka masalah pun menjadi jelas. Masalahnya ternyata ada pada si pemilik yang memberitahu asistennya bahwa dia bertanggung jawab pada tujuan akhir, seperti yang tertera di daftar pemilik. Namun tugas yang dia perintahkan setiap hari adalah tugas rutin harian yang melekat di benaknya. Pesannya campur aduk dan menjadi tidak jelas.

Sering kali kita mengucapkan hal semacam ini : ” Toilet kita kotor sekali.”; ” Kamu terlambat memesan barang.”; “ Penjualan menurun.”; “Siapa yang berpesta di lapangan parkir ? Kotor sekali !”; “ Hei, persediaan kopi habis”. “ Gudang berantakan, dll.”

Respons keseharian antara pemilik toko dengan asistennya memperkuat target yang salah dan fokus yang berbeda dari yang diharapkan. Karyawan tidak akan pernah dimampukan jika mereka tidak tahu tujuan dan peran mereka. Seharusnya pemilik toko menyampaikan seperti ini : “ Kira-kira apa yang konsumen pikirkan kalau mendapati kopi yang kosong dan toilet yang kotor ?”; “ Kalau ruang persediaan tidak tertata rapi, jangan-jangan nanti kita mengatakan pada konsumen bahwa barang kita habis, padahal kita yang tidak dapat menemukan barang yang kita cari.”; “ Kesan pertama itu penting, bagaimana dengan lapangan parkir kita ?”; “Pelatihan karyawan seperti apa yang sudah kamu jalankan minggu ini ?”.

Berikanlah pengertian dan pemahaman yang benar, apa yang akan kita sampaikan dan cara kita menyampaikannya. Ini tentang menjadikan mereka sebagai rekan, ketimbang memerintahkan apa yang harus mereka lakukan.

Peran spesifik yang harus dimainkan setiap orang dalam mencapai visi perusahaan ibarat keping-keping puzzle. Setiap kepingnya memiliki potongan gambar kecil yang turut menyusun gambaran besar. Setiap peran dan tindakan yang diambil oleh setiap orang menjadi penting. Tindakan itu bertujuan meraih target. Agar bisa efektif, setiap karyawan harus melihat tujuan besarnya dan peran mereka dalam mencapai tujuan tersebut, yaitu menyelesaikan puzzle yang lengkap dan sempurna. 

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Rabu, 18 Desember 2013

Elang atau Bebek

Sedari dulu, saya punya kesulitan dalam berlari dengan jarak yang cukup jauh, bukan karena cacat atau kurang sehat, tetapi karena cepat sekali lelah, tersengal-sengal dan kesulitan mengatur nafas. Mungkin karena volume oksigen di dalam rongga dada saya termasuk sedikit.


Sewaktu masih menjadi pegawai Pertamina, setiap tahun sekali saya harus menjalani test kesehatan, dan mengikuti kegiatan lari 2,4 km. Seorang teman memberi dorongan semangat saat lari bersama, tapi sia-sia, karena dari sekian puluh peserta, saya selalu berada di urutan paling belakang dan menempuh waktu dua puluh dua menit. Dia, usianya jauh lebih tua dari saya, tetapi mampu menyelesaikan lintasan hanya dalam waktu sebelas menit !




Seperti apa pun dia menyemangati saya dan berusaha untuk membuat saya berlari lebih baik, tidak akan pernah berhasil. Dia seekor elang, dan saya seekor bebek. Seekor bebek tidak pernah akan menjadi seekor elang.


Hal ini mengajarkan saya pelajaran berharga. Tidak peduli seberapa keras saya berusaha memotivasi orang, tidak semua orang akan merespons dengan cara yang sama. Sebagian orang mau berubah, sebagian tidak. Saya mau semua orang belajar, berubah, bertumbuh dan menjadi seekor elang. Ternyata seekor bebek, itu membuat saya frustasi.


Motivasi adalah misteri. Mengapa sebagian orang termotivasi dan sebagian tidak ? Mengapa seorang wiraniaga menemui calon pelanggannya pada pukul tujuh pagi, sementara yang lain menemui calon pelanggan pertamanya jam sebelas siang ? Sebut saja, misteri pikiran.


Saya memberikan ceramah kepada banyak orang kemudian seorang melangkah keluar dan berkata, ” Aku akan berubah.” Yang seorang lagi berjalan sambil menguap dan berkata,” Aku sudah mendengar semua bahan cerita itu.” Mengapa begitu ?


Orang yang kaya berkata kepada ribuan orang,” Saya membaca buku ini dan ini merubah hidup saya dalam menuju kekayaan.” Coba terka, berapa banyak dari ribuan orang tersebut keluar membeli buku itu ? Sedikit sekali. Mengapa tidak semua orang yang mendengarkan berusaha memperoleh buku tersebut ? Misteri pikiran.


Pernahkan Anda memimpin orang yang tidak pernah bangkit dan memenuhi harapan Anda ? Tidak jadi soal berapa sering Anda memotivasi mereka, memperlengkapi mereka, melatih mereka atau memberi kesempatan kepada mereka, dan mereka benar-benar bekerja tidak sesuai harapan Anda. Itu sering terjadi pada saya.


Bebek mengerjakan apa yang bebek kerjakan, elang mengerjakan apa yang elang kerjakan. Jika kita membawa bebek dan memintanya mengerjakan pekerjaan elang, maka kita harus malu sebagai pemimpin. Tugas kita adalah membantu bebek menjadi bebek yang lebih baik dan elang kita menjadi elang yang lebih baik. Menempatkan individu di tempat yang tepat, dan membantu mereka mencapai potensi mereka.


Jangan boroskan waktu Anda berusaha merubah bebek menjadi elang. Pekerjakan orang yang sudah mempunyai motivasi tinggi dan dorongan untuk menjadi elang dan kemudian biarkan mereka membubung tinggi. Jika Anda tidak dapat menemukan elang yang potensial di dalam organisasi Anda, carilah mereka di luar. Dengan kata lain, jika Anda memerlukan elang yang hebat, pergi temukanlah elang yang potensial. Jika Anda hanya mendapatkan seekor bebek, seberapa hebat Anda melatih orang itu, yang Anda terima hanyalah “kwek”.


Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Selasa, 17 Desember 2013

Memperoleh Manfaat dari Pengalaman

Tidak adanya pengalaman mungkin mahal, tetapi begitu pula pengalaman. Kadang kita hanya harus berharap bahwa harganya tidak lebih besar daripada manfaat yang kita peroleh dari pengalaman itu. Kita tidak dapat mengetahui sebelum memperoleh pengetahuan itu.

Seorang pemuda yang cerdas dan cekatan dipilih oleh dewan sebuah bank untuk menggantikan direktur bank yang segera pensiun. Dia mendatangi si orang tua untuk meminta bantuan dan saran. “Pak, apakah hal utama yang harus saya miliki untuk mengikuti jejak Anda sebagai direktur yang berhasil di bank ini ?”


Orang tua yang tidak ramah tersebut menjawab,” Kemampuan untuk membuat keputusan.”

“ Bagaimana saya belajar melakukan itu ?” tanya pemuda itu.

“ Pengalaman,” jawab si orang tua itu singkat.

“ Tetapi bagaimana saya memperoleh pengalaman ?” 

Pria lanjut usia itu memandangnya dan berkata,” Keputusan yang buruk.”

Perolehan pengalaman mungkin saja mahal, namun tidak semahal jika kita tidak memperoleh pengalaman. Pengalaman yang di evaluasi dapat mengangkat seseorang naik ke tempat yang lebih tinggi. Jarang ada orang yang membiasakan diri melakukan perenungan terhadap pengalamannya, mengevaluasi mana yang salah dan yang benar, dan belajar dari pengalamannya.


Ada perumpamaan tentang seekor beruang, rubah dan serigala.  Suatu hari mereka pergi berburu bersama, dan sesudah mereka berhasil memperoleh tiga ekor rusa, mereka segera mendiskusikan bagaimana cara membagi hasil tangkapan mereka.

Beruang bertanya kepada serigala bagaimana menurutnya cara pembagian harus dilakukan. Serigala menjawab masing-masing memperoleh seekor rusa. Tiba-tiba beruang itu memangsa serigala.

Lalu beruang bertanya kepada rubah, bagaimana ia mengusulkan pembagian tiga ekor rusa untuk mereka berdua. Rubah menawarkan rusa bagiannya untuk si beruang, termasuk rusa jatah serigala.

“ Darimana kamu memperoleh hikmat seperti itu ?” tanya si beruang.


“ Dari serigala,” jawab rubah.

Seorang ahli hukum pernah berkata,” Orang muda mengetahui aturan, tetapi orang tua mengetahui pengecualian.” Itu hanya berlaku ketika si orang tua mau meluangkan waktu untuk mengevaluasi pengalamannya dan memperoleh hikmat dari pengalaman itu.


Sekolah kehidupan menawarkan banyak mata pelajaran yang sulit. Semua dapat mengajarkan kita pelajaran-pelajaran yang berharga, tetapi hanya jika mau belajar dan bersedia merenungkannya supaya dapat memperoleh manfaat yang sepadan. Bila kita tidak memiliki perenungan dan evaluasi terhadap pengalaman, ketika dua puluh lima tahun berlalu, kita tidak memperoleh dua puluh lima tahun pengalaman. Kita hanya memperoleh satu tahun pengalamanan dikalikan dua puluh lima kali !

Perenungan mengubah pengalaman menjadi wawasan, maka kita tidak hanya menjalani saja tapi belajar dari pengalaman itu. Pengalaman tidak mengajarkan apa-apa, tetapi pengalaman yang di evaluasi mengajarkan segalanya.

Kita sering terjebak dengan pengalaman masa lalu, lalu menggunakan pengalaman masa lalu untuk menyelesaikan problem hari ini. Pengalaman masa lalu bisa membatasi kita. Belajar dari pengalaman sangat baik, namun jangan pernah membiarkan pengalaman buruk Anda menghambat kesuksesan Anda.


Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Senin, 16 Desember 2013

Mewujudkan Hasil

Andrew Canergi pernah berkata,” Ketika bertambah tua, saya mengurangi perhatian pada apa yang orang lain katakan. Saya hanya mengamati apa yang mereka lakukan.” Nasihat ini sangat bernilai bagi saya yang sudah mulai tua dan saya sekarang sedang mempersiapkan masa itu.

Saya membayangkan suatu ketika sedang mengamati tindakan karyawan-karyawan saya menjadi pribadi yang saya inginkan, yaitu menjadi orang-orang yang mampu mewujudkan hasil. Mereka sanggup menemukan cara untuk mewujudkan visi misi perusahaan, mereka tidak pernah berdalih dan mereka merubah yang biasa menjadi luar biasa. Mereka adalah orang-orang  yang tepat, yang mengembangkan kerajaan bisnis saya kemudian.

Saya pernah membaca artikel tentang orang yang mampu mewujudkan hasil. Artikel ini merupakan contoh yang sangat baik bagi siapa saja yang siap menjadi orang-orang yang akan saya amati tindakannya kelak dengan bangga. Artikel itu berjudul, “Juallah, Jangan hanya bicara.”

Diceritakan bahwa ada seorang penjual yang baru direkrut. Setelah minggu pertama bekerja di wilayahnya, orang ini pun melaporkan penjualannya lewat sms. Laporan ini mengejutkan sang manajer penjualan karena tiba-tiba ia sadar bahwa ia telah merekrut seorang tenaga penjual yang tidak bisa mengeja. Laporannya tertulis seperti ini,” Saya blum pernh kekoat ini seblumnya dan berasik mejual beraoa barag. Sekarag say ergi ke lain dearah.” Sang manajer panik dan ingin segera menelpon pegawai baru tersebut untuk memecatnya. Namun sebelum ia melakukan, datang laporan yang kedua, disitu tertulis,” Say prgi slam du ari dan brasil mejual tga milyr rupiha.”

Manajer ini pun menjadi sangat kebingungan. Ia tidak bisa mempertahankan seorang yang tidak bisa mengeja, namun juga tidak bisa memecat seorang penjual yang telah mengalahkan hasil penjualan semua orang lain di perusahaannya. Akhirnya sang manajer melaporkan kejadian ini kepada direktur perusahaan meminta bagaimana memutuskan masalah ini.


Keesokan harinya, semua orang di departemen penjualan terkejut melihat kedua laporan dari penjual itu ditempelkan di papan pengumunan, tepat di sebelah catatan dari direktur perusahaan yang berbunyi,” Kita telah menghabiskan banyak waktu untuk berusaha mengeja dengan baik dan tidak berhasil melakukan penjualan. Mari kita semua berusaha mengubahnya. Bacalah laporan dari penjual terbaik kita. Ia telah bekerja dengan baik dan kalian semua seharusnya juga pergi keluar dan meniru kesuksesannya.”

Betapa pentingnya mewujudkan hasil. Dalam situasi terburuk sekalipun, atau bahkan dengan segala keterbatasannya, orang-orang yang berpotensi bisa mewujudkan hasil. Mereka memberikan bukti keberhasilan dengan cara sederhana. Berfokuslah pada hasil, Anda akan mendapatkan apa yang Anda fokuskan. Jika Anda berfokus pada aktivitas, itulah yang Anda dapatkan, yaitu banyak aktivitas. Tetapi jika Anda berfokus pada hasil, yang Anda dapatkan adalah hasil yang banyak.

Kesalahan terbesar yang sering dilakukan oleh seorang karyawan adalah berpikir bahwa mereka bekerja untuk orang lain. Memang benar bahwa Anda dibayar oleh perusahaan setiap bulan, tetapi bila Anda tidak memberikan hasil dalam kurun waktu tertentu, maka perusahaan pasti akan memberhentikan Anda. Kelangsungan penghasilan Anda sangat tergantung dari produktivitas Anda. Anda adalah direktur perusahaan diri Anda sendiri. Anda bekerja untuk diri Anda sendiri.

Tidak ada masa depan dalam pekerjaan apa pun. Masa depan ada di tangan orang yang melakukan pekerjaannya. Jadilah seseorang yang mampu mewujudkan hasil. Buktikan, bukan janji.

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Sabtu, 14 Desember 2013

Bukan Expert

Bila anda ingin menjadi seseorang diatas rata-rata, atau seorang expert dalam suatu bidang, maka mulailah berlatih sejak saat ini, tingkatkan terus kemampuan anda pada suatu bidang, dan jika memungkinkan tunjuklah seorang atau beberapa pelatih yang mampu membimbing anda hingga anda menjadi seorang expert yang berhasil melampaui masa latihan selama 10.000 jam.

Berawal dari penelitian terhadap para siswa Berlin Academy of Music, menemukan penyebab utama perbedaan kualitas siswa pada lulusan akademi tersebut, adalah mereka yang berlatih selama lebih dari 10.000 jam, adalah mereka yang kelak sukses menjadi pemusik expert, alias pemusik kelas dunia. Penelitian kemudian dikembangkan pada bidang lain, seperti bidang olahraga, dan hasil tetap sama. Jika setiap hari dilakukan selama 3 jam, maka diperlukan 10 tahun hingga mencapai tingkat expert tersebut.

Alkisah ada seorang raja yang ingin putranya menjadi seorang pemanah ulung, sehingga selalu  menyuruh putranya berlatih memanah setiap hari selama tiga jam. Tapi karena sang pangeran kurang berminat dengan memanah maka kemajuaannya tidak berarti, walau sudah berlatih cukup lama. Untuk menguji kemajuannya memanah, sang raja memerintahkan sang guru untuk pergi menemani pangeran berburu rusa ke hutan dan harus pulang membawa hasil buruan.

Pagi-pagi berangkatlah sang guru bersama pangeran ke hutan. Karena kurang tekun berlatih, selama berburu bidikan anak panah sang pangeran selalu tidak mengenai sasaran, padahal hari sudah menjelang siang. Pangeran pun menjadi sangat geram dan tanpa disadari ia berkata kasar," B***sat, bidikanku meleset!!"

"Husss!" kata sang guru. "Pangeran tidak boleh berkata kasar, apakah pangeran tidak takut pada dewa petir yang selalu menghukum orang-orang yang berbicara kasar ?"


"Persetan dengan dewa petir, pokoknya hari ini aku harus pulang dengan membawa hasil buruanku", jawab sang pangeran sambil membidik seekor rusa.

Tapi memang hari itu pangeran sedang sial, bidikannya meleset lagi dan tentunya sang pangeran makin marah "B***sat.. bidikanku meleset lagi".

Sang guru kembali menasehati sang pangeran, tapi kali ini dengan dibarengi ancaman " Kalau sekali lagi pangeran berkata kotor maka saya tidak akan segan memohon pada dewa petir untuk menghukum pangeran".  Sang guru juga mulai marah karena nasehatnya tidak digubris oleh sang pangeran.

Mendengar ancaman sang guru, sang pangeran malah merasa tertantang, dan berkata semakin keras,  "B***sat..b***sat...b***sat..b***sat.. ayo, mana dewa petirmu..mana?".

Sang guru pun langsung berdoa, meminta dewa petir untuk menghukum sang pangeran yang mulai lancang, dan tiba-tiba langit mendung... angin bertiup sangat kencang..... entah dari mana datangnya.

"DHUUUUAAAAAAARRR...AR....AR....AR"  seketika petir menyambar, tapi aneh, petir itu menyambar sang guru, padahal ia sama sekali tidak pernah berkata kasar.

Sang pangeran berdiri tertegun disamping mayat sang guru yang hangus karena tersambar petir, dan bertanya pada dewa petir, " Wahai dewa petir, aku yang berbicara kasar tapi kenapa guru ini yang engkau sambar".

Dewa petir menjawab "B***sat..bidikanku meleset.”

Ternyata, dewa petir pun bukanlah seorang expert, hehehe.....selamat bermalam minggu, sampai ketemu minggu depan.

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.