Nasibku di hari ini tidak melulu cuma hasil dari usahaku semata. Tidak terbilang banyaknya pihak lain yang ikut andil dalam keberhasilan diriku. Jumlah mereka terlampau banyak untuk bisa kuhitung dan kutahu. Memang benar ada unsur aku di dalamnya, tapi keliru jika kita menganggap diri sendiri bisa sukses tanpa keterlibatan pihak lain.
Soal
keterlibatan dari pihak lain inilah yang akan kuceritakan. Dulu, ketika masih
berstatus seorang karyawan mempunyai kegiatan usaha sampingan adalah modal
dasar yang kemudian mengantarku menjadi pengusaha. Dengan belajar setahap demi
setahap, selangkah demi selangkah, dari sekadar bisnis sampai akhirnya menjadi
bisnis yang serius.
Karena
sering ke Glodok Jakarta, seorang teman minta dibelikan sebuah televisi yang
layarnya besar. Pada waktu itu toko-toko di daerah termasuk kotaku masih jadi
barang langka dan mahal. Awalnya kudiamkan karena aku tidak mengerti apa-apa
tentang barang elektronik, takut salah meskipun tahu bisa mendapat untung dari
selisih harga barang tersebut.
Kalau
kemudian aku berani berdagang berbagai barang-barang elektronik sebagai usaha
sampingan adalah lebih karena permintaan temanku yang terus menerus.
Keberanianku jadi muncul karena ada pihak lain yang mendukungku. Tanpa
dukungannya, mungkin aku tak akan berani mencoba bekerja sambil berbisnis.
Tidak
hanya itu saja, pihak toko tempat kulakan barang dagangan juga mendukung.
Awalnya mereka cuma memberi diskon karena belanja cukup banyak. Lama kelamaan
boleh kubayar tempo sehingga bisa belanja lebih banyak lagi. Pelanggan
bertambah banyak, omset pun naik penghasilan meningkat secara drastis.
Untuk
memiliki usaha sampingan saja betapa banyak pihak lain yang mendukungku. Seahli
apapun dalam menjual, percuma saja jika tidak ada yang membeli. Ada para
pembeli pun percuma jika tak ada yang dijual. Barang yang dijual pun harus ada
yang memproduksi. Jadi, pada setiap nasib seseorang ada peran dari pihak-pihak
lain yang sulit dimengerti seolah mereka bekerja untuk kita.
Kedudukan
diri sendiri dalam hal itu hanya kemampuan untuk menyesuaikan. Jika ia
pengusaha, ia menyesuaikan kebutuhan pasar. Jika ia ulama, ia menyesuaikan
kebutuhan umat. Jika ia petani akan menyesuaikan musim. Jika ia seorang
konsutan ia pun akan menyesuaikan kebutuhan dari kliennya. Itu semua adalah
hukum yang harus kita taati, karena cuma itulah navigasi hidup.
Semua
berjalan sesuai hukumnya,seperti planet akan keluar dari kedudukannya sebagai
planet kalau ia keluar orbit. Maka barang siapa telah berada di dalam orbit, ia
akan mengalami kemudahan untuk sukses. Seolah, tanpa usaha keras ia akan
mendapatkan, tanpa belajar ia lulus ujian, tanpa berjalan ia sampai ke
tujuan.
Bagi
pihak yang telah mengorbit semuanya memang tampak mudah. Untuk berada di dalam
orbit itulah yang susah. Bagi pihak yang telah sukses, semua pihak seolah
bekerja untuknya. Sayangnya, untuk menjadi pihak yang sukses itulah yang tidak
mudah. Jika mau mudah, mungkin perlu bertanya pada Mario Teguh.
Salam
SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.