Sabtu, 05 Oktober 2013

Reaksi atau Respon Kita


Tengah malam pukul 00.15 saya harus terbangun, gara2 ada sms yang membatalkan keberangkatan pesawat saya dari Cilacap ke Jakarta besok pagi jam 07.20. Alasannya pesawat dibatalkan karena bandara Halim digunakan untuk ulang tahun TNI 5 Oktober 2013. Reaksi spontan saya pasti agak jengkel, uring-uringan terhadap pelayanan maskapai S*** Air, manajemen yang buruk, pegawai yang tidak profesional dan sudah 2 kali ini schedule pesawat saya dibatalkan seperti ini. Kalau mau diperbesar kekesalan saya juga bisa, karena pada jam penerbangan berikutnya katanya penuh dan tidak tersedia hari ini, padahal sudah booking hotel, belum lagi waktu yang hilang, kenapa tidak lebih awal memberitahukan sehingga saya bisa memilih kereta api dari Purwokerto sebagai alternatif. Kenapa hal semacam ini masih terjadi ditengah persaingan bisnis yang makin ketat, dimana sejak dasawarsa terakhir didengung-dengungkan “service excelent.”

Respon
Pilihan reaksi atau respons memang seperti barang-barang di swalayan yang begitu banyak dan membingungkan yang bisa kita pilih semau kita. Belilah yang paling anda butuhkan, bukan yang anda inginkan. Bisa saja saya menjadi pengkhotbah manajemen bagi perusahaan buruk semacam ini karena saya seorang pimpinan juga, atau bisa saja saya memilih jadi pemaki yang kasar sebagai seorang pelanggan yang kecewa, kemudian menuntut ganti rugi bukan hanya uang tiket yang dikembalikan. 


Kalau kita merasa menjadi korban, kita pasti tidak akan bertambah besar. Kita tidak boleh menjadi akibat, harus menjadi penyebab, harus bisa mencari solusi dan mensyukuri bahwa kita diberi kemampuan untuk itu. Akhirnya via internet saya mencari penerbangan dari Jogya yang tengah hari, beruntung saya masih bisa memperoleh tiket pesawat pukul 12.10,  pilihan yang terbaik walau saya harus menempuh perjalanan darat terlebih dahulu selama 4-5 jam dari Cilacap ke Yogya. Lagi-lagi saya bersyukur, karena saya mempunyai kendaraan untuk menuju kesana, walaupun hari ini tidak ada sopir dan saya harus menyetir sendiri. Mobil bisa dititipkan diparkiran bandara Adi Sucipto, karena keesokan harinya baru saya pulang dari Jakarta. Coba bandingkan dengan orang lain yang mungkin lebih susah karena pembatalan ini, yang lebih penting keberangkatannya ketimbang saya, yang tidak punya solusi seperti saya, yang lebih tidak punya apa-apa dibandingkan diri saya.


Dan ajaibnya lagi, hari ini dan esok kebetulan adik dan ibu saya yang sudah lama tidak saya sambangi karena tinggalnya di Bekasi, sedang berada di Yogya berziarah ke Ganjuran. Esok minggu jam 11.30 saya sudah berada di Yogya lagi, pasti bisa bertemu beliau walau sejenak. Selayaknya malah saya berterima kasih kepada kejadian semalam, kepada S*** Air, yang telah memberikan kami kesempatan mengungkap rindu.


Tanpa terasa, hari menjelang pagi karena keasyikan menulis dan saya harus beristirahat sebentar supaya siap untuk berkendara menuju Yogya. Terima kasih Tuhan, Engkau telah telah memberi satu pelajaran lagi yang tidak akan saya lupakan. Saya akan tidur sejenak, sambil tetap tersenyum, memuji kebesaran-Mu dan tidak sabar lagi menyambut hari esok. Ternyata, tidak ada lagi yang perlu saya khawatirkan.



Cilacap, 5 Oktober 2013 pukul 02.00 pagi.
Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Comments
11 Comments

11 komentar:

  1. Hidup memang penuh dengan berbagai masalah, reaksi..??? tergantung bagaimana kita menyikapinya, yang pasti akan ada hikmah dan manfaat dibalik masalah, dan sangat patut ditiru reaksi Pak Han dalam menyikapinya, be positif.... dan ternyata memang ada hikmah dibalik penundaan keberangkatan Pak Han ke Jakarta... Karena rencana Tuhan selalu misterius dan indah pada waktunya.... Siip Pak Han, Salam sukses.... HIDUP HANYA SEKALI, HIDUPLAH DENGAN LUAR BIASA

    BalasHapus
  2. kualitas diri kita yang menentukan tindakan dan perilaku kita. kalau hanya mengedepankan IQ kemungkinan yang terjadi kita hanya bisa menuntut ganti rugi sebagai bentuk kekecewaan atas perlakuan yg kita terima. perlu diingat, bahwa Tuhan kita sudah memberikan potensi EQ dan SQ sebagai penyempura dan pelengkap penciptaan atas diri manusia. sumber kebaikan adalah hati. suara hati adalah suara Tuhan. tinggal bagaimana kita mau jujur dan mendengarkan kata hati kita atau mengabaikannya. bentuk manifestasi yang kongkret atas kualitas diri kita ditopang oleh sinergitas IQ, EQ dan SQ. proses kehidupan adalah media pembelajaran untuk diri kita yang paling sempurna karena dari kehidupan ini kita bisa mendapatkan pengalaman. pengalaman adalah guru yang paling bijaksana. belajar belajar dan belajar adalah aktivitas yg tidak bisa kita tinggalkan jika kita ingin menjadi baik, lebih baik, dan yang terbaik. salam go to spbu bintang Mr. Han

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wow...komentarnya hebat-hebat, terima kasih atas partisipasinya di blog ini. Saya jadi senang sekali, karen disini jadi tempat untuk berbagi orang-orang yang luar biasa.Mari kita sharing ilmu agar semua termasuk yang baru membaca belum komen bisa memperoleh manfaatnya, alangkah indahnya. Salam sukses, hidup luar biasa.

      Hapus
  3. karena dengan energi positive yang kita miliki, maka pikiran kita akan selalu positive, dan menimbulkan reaksi yang positive sehingga akan memberikan hasil yang positive juga. disini saya menjadi lebih mengerti mengapa kita harus selalu mengembangkan dan memberi energi positive kepada semua hal. Terima kasih untuk pembelajaranya. Hidup hanya sekali, hiduplah dengan luar biasa.

    BalasHapus
  4. Hebat...luar biasa...
    Kadang Kita tidak mendapat apa yang Kita pinta,padahal menurut Kita itu hal yang baik dan bermakna,,,,,Sesungguhnya kita sering mendapat apa yang tidak kita pinta yang lebih baik dan sangat bermakna,,,,

    Teruslah tersenyum Pak Han...
    Saya akan,..harus dan terus ikut tersenyum...SALAM LUAR BIASA.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini baru seru...yang senior sudah mulai turun gunung, hehehe...., Semoga bertambah ramai dengan orang2 positif, orang2 yang ingin hidupnya luar biasa. Keep on the track, pak Miswan.

      Hapus
    2. Wah...bener nih jadi tambah Seruuuu...Ada pak Kyai I am Sorry...hahaha

      Hapus
  5. Kebahagian belum tentu membuat kita menjadi bersyukur, tapi Bersyukur akan membuat kita lebih bahagia....

    BalasHapus
  6. Intinya..Di setiap situasi buruk apapaun yang terjadi di luar kendali kita, satu - satunya yang bisa di kendalikan adalah reaksi kita..Betul begitu om Han..?hehee..

    Muhammad Agung [Zarno] Toyota Nasmoco Cilacap

    BalasHapus
  7. Betul sekali, Mas Agung. Satu-satunya hal di dunia yang dapat kita kendalikan adalah isi dari pikiran kita. Yang penting, bukan yang terjadi pada diri kita, tetapi yang terjadi dalam diri kita. Pilihan reaksi kita mencerminkan kualitas diri kita. Keep learning, salam sukses, hidup luar biasa.

    BalasHapus
  8. Kemampuan dari SDM yg kita miliki akan menentukan sikap kita. Kalau kita berfikiran negatif cerita di atas tadi maka akan kita peroleh sebuah kekalahan (kesal, marah, ...) karena kita merasa di rugikan.
    Tetapi kalau pola pikir kita positif maka kita akan memperoleh sebuah kemenangan yaitu pengalaman dan pengetahuan dari peristiwa itu.
    Tuhan telah memberikan kita otak kanan (EQ : terkait otak bawah sadar, interpersonal, imajinatif, intuitif, dsb). Begitu juga dengan otak kiri (IQ : terkait otak sadar, intrapersonal, realistis, logis, fokus, linier, dsb).
    Mari kita jadikan itu sebuah kekuatan untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan. Karena pengalaman dan pengetahuan merupakan kunci sukses untuk hidup yang lebih baik. Dengan belajar dan beraktifitas maka kita pasti akan meraih kesuksesan yang lebih baik.

    Salam sukses, hidup luar biasa

    RAJIMAN ANTOKO

    BalasHapus