Saat berbicara tentang sesuatu yang menghambat kita menjadi
sosok yang kita inginkan, kita harus berurusan dengan perasaan bersalah, gagal
dan tidak layak. Semua perasaan ini mampu menghancurkan impian kita meraih
kesuksesan dan kebahagiaan apabila kita tidak mau mempelajari cara-cara
mengusirnya.
Rasa bersalah sebetulnya adalah hasil pembelajaran, karena
anak kecil tidak dilahirkan dengan membawa perasaan bersalah. Hal ini diperoleh
dari hasil pembelajaran saat anak tumbuh menjadi dewasa. Sesuatu yang
dipelajari, maka juga boleh tidak dipelajari. Perasaan bersalah akan membuat
seseorang menjadi “korban” dari kehidupan, keadaan, takdir, masyarakat, dan
berbagai faktor lainnya.
Dalam pekerjaan dan hubungan pribadi, mereka mengatakan, “ Saya
akan mencoba,” atau “Saya akan berusaha sebaik mungkin,” yang sebenarnya adalah
alasan karena kegagalan yang mereka lakukan sebelumnya. Setiap kali ada orang
yang mengatakan kalimat itu, kita tahu bahwa mereka kebanyakan akan gagal dan
kecewa. Pesan saya, “Lakukan atau jangan lakukan, tidak ada istilah mencoba.”
Begitu seseorang dilanda oleh perasaan bersalah, gagal, tidak
layak dan rendah diri, mereka akan membuat perasaan itu semakin kuat dengan
menggunakan bahasa korban. Mereka yang merasa sebagai korban, selalu membuat
berbagai alasan. Dengan menganggap diri mereka sebagai korban, seakan mereka
adalah orang yang tidak pernah melakukan kesalahan. Dalam hukum sebab dan
akibat, korban adalah akibat. Jadilah penyebab, maka Anda akan menjadi
pengendali hidup Anda.
Berikut ini adalah empat langkah yang dapat kita lakukan
untuk menyingkirkan perasaan bersalah yang bisa jadi telah tertanam sejak usia
muda :
Pertama, mulai saat ini jangan
mengkritik diri sendiri karena apapun. Kata-kata terbaik yang dapat diucapkan
adalah kata-kata positif dan bersemangat.
Afirmasikan atau lakukan penegasan berulang-ulang kali dengan kata-kata
terbaik seperti, “ Saya suka pada diri saya sendiri,” “ Saya pasti bisa,” “Saya
bertanggung jawab !”
Kedua, Jangan mengkritik
siapapun. Tumbuhkan kebiasaan untuk selalu menemukan hal-hal positif pada
diri orang lain dan berikanlah pujian. Jadilah sosok yang tidak pernah
mengeluarkan kata-kata yang mengecilkan hati. Dengan membuat sesuatunya
positif, niscaya kita pun akan ikut menjadi positif, kepercayaan diri kita juga
akan semakin meningkat.
Ketiga, jangan
manfaatkan perasaan bersalah pada diri orang lain. Jangan pernah berusaha
membuat orang lain merasa bersalah atas sesuatu yang mereka lakukan atau tidak
mereka lakukan. Yang Anda perlu lakukan hanya memuji, menerima atau paling
tidak menutup mulut. Hadiah terbesar yang dapat Anda berikan untuk orang lain
adalah kasih tanpa syarat dan penerimaan.
Keempat, jangan
biarkan diri Anda dimanipulasi oleh perasaan bersalah yang disebabkan oleh
orang lain. Sejak hari ini dan
seterusnya, tolak semua upaya untuk membuat Anda merasa bersalah atau gagal
karena alasan apapun. Menghapus segala jenis emosi negatif harus menjadi tujuan
utama Anda.
Sahabat-sahabatku yang luar biasa,
Sembilan puluh lima persen dari cara kita berpikir dan
perasaan tentang diri kita sendiri, ditentukan oleh cara kita berbicara dengan
diri sendiri. Dialog batin dari orang yang dilanda perasaan bersalah, gagal
atau tidak layak yang memandang diri mereka sebagai korban, biasanya dipenuhi
keluhan, kritikan, dan tuduhan terhadap orang lain. Lakukan empat langkah
secara konsisten untuk menyingkirkan hambatan-hambatan kita. Tentukan apa yang
membuat kita merasa nyaman secara emosional dan secara fisik dalam interaksi
kita dengan orang lain. Ucapkan selamat tinggal pada hal-hal negatif dan perasaan
menjadi korban. Jadilah sosok yang Anda inginkan karena Anda pasti bisa !
Salam
SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Benar sekali artikel yang Pak Han tulis ini, ucapan yang keluar dari mulut Kita adalah sebuah sugesti yang akan mempengaruhi pikiran kita.
BalasHapus"Saya adalah produk dari pikiran Saya sendiri"
Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Aziz - Ngasinan
Benar dan setuju sekali, pepatah mengatakan "mulutmu adalah harimaumu" artinya bahwa ucapan kita bagian dari doa kita makanya setiap kata-kata yang keluar dari mulut kita harus kata-kata yang indah, kata-kata yang membangun dan kata-kata yang menjadikan kita semangat.
BalasHapusCoba kita melihat, para pemenang pasti kata-katanya santun, enak didengar dan mudah dipahami serta dimengerti. Contoh motifator kita yang handal Pak Handojo Wibowo.
Lidah memang tak bertulang tetapi tajamnya melebihi pedang maupun bom atom ataupun nuklir...
Jagalah ucapan kita dan bermanfaatlah bagi sesama umat manusia dan berikanlah motifasi pada diri kita sendiri dan orang lain hingga cita-cita orang tersebut sampai berhasil. Tentunya kita ikut bangga dan berbahagia melihat keberhasilan orang lain dengan kita membantu kata-kata yang keluar dari diri kita.
Siapkan dari sekarang kata-kata yang indah kata-kata yang membuat orang lain berhasil dan lebih maju yang keluar dari hati nurani kita.
Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
RAJIMAN ANTOKO