Pada pertengahan abad 20, banyak ahli olah raga bahkan para
atlit yang percaya bahwa tidak ada satu pun pelari yang dapat berlari sejauh 1
mil (1.609 meter) dalam waktu kurang dari 4 menit. Untuk beberapa waktu lamanya
mereka benar, namun pada tanggal 6 Mei 1954, seorang pelari, mahasiswa Inggris
berhasil mematahkan anggapan orang-orang, karena berhasil menyelesaikan lari 1
mil, dalam waktu 3 menit 59 detik dalam perlombaan di Oxford.
Kurang dari dua bulan, pelari Australia John Landy juga
memecahkan rekor kurang dari 4 menit. Lalu tiba-tiba saja puluhan bahkan
ratusan orang lainnya juga dapat berlari dibawah 4 menit. Mengapa ? Jawabannya
adalah karena sikap mereka berubah. Mereka mulai mengikuti pola pikir dan
keyakinan rekan mereka yang berhasil. Sikap itu menyebar. Sikap itu menular.
Saat ini, setiap pelari kelas dunia semua bisa menempuh jarak 1 mil dalam waktu
kurang dari 4 menit.
Demikian pula dengan sikap buruk, bahkan akan menyebar dan
menular lebih cepat daripada sikap baik. Ada cerita menarik di suatu acara
pertandingan sepak bola, ada tiga orang yang harus segera mendapatkan
pertolongan pertama dari dokter karena mengalami gejala keracunan makanan.
Selidik punya selidik, karena gejalanya hampir sama dokterpun menarik
kesimpulan bahwa ketiga orang ini telah membeli minuman yang sama di salah satu
kios di stadion. Dokter pun segera menghubungi penyelenggara untuk
memberitahukan agar para penonton tidak membeli dari kios tersebut. Tidak lama
kemudian, lebih dari seratus orang mengeluhkan gejala keracunan makanan. Bahkan
beberapa dari mereka menunjukan gejala yang amat serius sehingga harus dibawa
ke rumah sakit. Ceritanya belum berakhir. Setelah diselidiki lebih lanjut,
ditemukan bahwa ternyata tiga orang korban yang pertama tadi sama-sama sarapan
disebuah warung makan yang sama dalam perjalanan menuju stadion. Ketika
penderita lainnya mendengar berita bahwa minuman di kios stadion aman dan bukan
penyebabnya, mereka pun secara ajaib sembuh dengan sendirinya. Pola pikir dan
sikap, ternyata menyebar dengan sangat cepat.
Sahabat-sahabatku yang luar biasa,
Beberapa hal seperti talenta atau bakat, pengalaman atau
kesediaan untuk belajar, mungkin tidak dapat ditularkan. Namun kita dapat
memastikan bahwa satu hal, sikap itu menular.
Ketika seseorang selalu bersemangat dalam menghadapi
tantangan, kemungkinan akan membuatkan
rekan kerjanya ikut bersemangat. Ketika seseorang selalu menunjukkan kinerja
yang hebat, yang lain mengagumi dan ingin seperti dirinya. Ketika seseorang
suka belajar dan mengalami peningkatan, orang lain kemungkinan besar akan
terpengaruh untuk melakukan hal yang sama. Orang-orang, biasanya meniru sikap,
pola pikir, keyakinan dengan siapa mereka melewatkan waktu bersama atau lingkungan
mereka.
Sebar dan tularkanlah sikap yang baik di lingkungan Anda
dengan menjadi orang yang hebat dan luar biasa.
Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Setuju....dengan kita mempunyai sikap yang baik/positif akan memberikan contoh yang baik/positif pula kepada lingkungan kita...karena di kehidupan sosial, seseorang menilai orang lainnya kebanyakan dari sikap/attitude orang tersebut di lingkungannya...
BalasHapusMulai saat ini, mari kita rubah Sikap dan Pola pikr kita ke hal-hal yang baik/positif, agar kita bisa menjadi contoh/panutan dan sekaligus menularkan hal-hal yang baik/positif di lingkungan kita...dan Selamat Tinggal Sikap buruk/negatif, No Time For You..
Salam Sukses Luar Biasa..
Terima kasih Pak ...MOTIVASInya yang telah membuat pemikiran kita lebih Maju, Sudah menjadi kewajiban kita untuk maju terus seakan-akan batas kemampuan kita tidak ada. Salam : HIDUP LUAR BISA,
BalasHapus