Senin, 28 Oktober 2013

Kekuatan Kata Mengapa


Ayah teman saya adalah orang pertama yang menunjukkan kepada saya seberapa banyak perubahan besar yang dapat kita lakukan dalam hidup kita saat kita sungguh-sungguh termotivasi. Meski ia baru berusia dua puluh tahunan dan tidak bisa berbahasa Indonesia ketika ia memutuskan untuk meninggalkan negara asalnya China, untuk membangun kehidupan barunya di Indonesia. Ia memulai perjalanan panjang menggunakan perahu dengan beberapa orang teman sebagai imigran gelap dengan hanya berbekal tekad yang membara untuk membuat suatu perubahan. Akhirnya pada tahun 1950 an ia mencapai Indonesia, sebuah negara dimana ia tidak mengenal seorang pun. Apa yang membuat ayah teman saya membulatkan tekad dan terus melangkah ? Keyakinannya untuk bertindak, karena ia tahu mengapa ia ingin lari dari sebuah negara yang memberikan kesempatan terbatas. Ia harus memperoleh hidup yang baru, oleh karenanya ia berhasil melawan halangan-halangan yang berat dan menemukan cara untuk mewujudkannya.

Sering saya mengobrol dengan beliau saat saya masih di sekolah menengah atas, karena anak beliau termasuk salah seorang teman yang sering saya kunjungi ketika itu. Setiap kali saya tanyakan bagaimana ia bisa berhasil, ia dapat mencapai tujuannya, ia menjawab, “Saya tidak tahu.” Beliau tidak hanya tiba dengan selamat di Indonesia, tapi juga berhasil menjadi orang yang sukses dengan memiliki beberapa perusahaan dan keluarga yang bahagia. Meski dulu ia berhasil, pertanyaan “bagaimana” memberi kami perasaan bahwa apa yang dilakukannya saat itu adalah hal yang mustahil. Namun saat saya tanya pada beliau “mengapa”, ia selalu menjawab, “Untuk bebas”. Alasannya sangat pribadi dan kuat, sehingga membuatnya mampu menghadapi setiap rintangan.


Saya tidak pernah mengalami kesulitan sehebat itu, yang mempertaruhkan jiwa raga. Walaupun saya pernah menjadi penjual burung merpati di pinggir Kalimalang, Jakarta dan harus menyebrangi sungai untuk pulang pergi setiap hari dan saya juga pernah menjadi seorang nelayan yang melaut berhari-hari selama setahun tapi semuanya itu masih saya lakukan di negeri sendiri. Saya bisa menarik kesimpulan bahwa ayah teman saya, tidak pernah fokus pada “bagaimana”, sebaliknya ia berfokus pada “mengapa”.

Sahabat-sahabatku yang luar biasa,

Apa yang telah saya pelajari dari pekerjaan dan pengalaman hidup saya, kata “mengapa” mungkin adalah pertanyaan paling kuat di bumi. Apakah Anda seorang yang sangat termotivasi atau seorang yang paling putus asa dalam mencapai tujuan Anda, apabila Anda dapat menemukan secercah cahaya tentang mengapa Anda harus berubah, pada akhirnya dapat membuat Anda mengubah kehidupan Anda. Ketika kita ditanya apakah kita ingin sukses, ingin kaya, ingin naik pangkat, ingin berkelimpahan, tidak seorang pun dari diri kita tidak memberikan jawaban ya. Ingin saja sering kali tidak cukup, kecuali kita mengharuskannya. Apabila kita memiliki alasan-alasan yang kuat dan jelas, maka kita pasti akan memiliki motivasi yang kuat. Hasilnya, kita dapat mewujudkan impian kita.

Fokuslah pada “mengapa”. Manfaatkanlah kekuatan kata ini untuk menggapai impian Anda. Renungkan dan tanyakan pada diri Anda sendiri, serta jawab dengan sungguh-sungguh, “mengapa” Anda harus sukses dan berhasil ? Semoga sukses, sampai ketemu di puncak.

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Comments
2 Comments

2 komentar:

  1. Semakin besar “Mengapa” Kita, akan semakin besar energi yang mendorong Kita untuk bisa meraih sukses.

    Salam Sukses...Hidup Luar Biasa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, karena kalau kita lebih mengutamakan untuk fokus "bagaimana", maka kita hanya akan melakukan hal-hal yang menurut kita tahu caranya. Kalau tidak atau belum menemukan jawaban bagaimana-nya, kita tidak berani mencoba untuk melangkah. Namun bila kita fokus pada "mengapa", maka kita akan berusaha untuk mewujudkannya entah bagaimana caranya. Kita akan bisa melakukan "going extra mile" yaitu pencapaian yang maksimal.

      Hapus