Konfusius
mengajarkan,” Diberi ikan Anda akan lapar dalam sehari. Diberi kail dan
diajarkan cara memancing, Anda tidak
akan lapar selamanya.”
Suatu hari ada seorang pengemis datang meminta-minta kepada
Rasulullah SAW yang sedang berkumpul dengan para sahabat. Melihat kehadiran orang
itu, Rasulullah lantas bertanya, "Apakah kamu mempunyai sesuatu di
rumahmu?"
Dia menjawab, "Tentu, saya mempunyai pakaian yang biasa dipakai sehari-hari
dan sebuah cangkir." Rasulullah lalu berkata, "Ambil dan serahkan ke
saya!"
Pengemis itu langsung bergegas pulang dan kembali dengan membawa cangkir.
Rasulullah kemudian menawarkan cangkir itu kepada para sahabat, "Adakah di
antara kalian yang ingin membeli ini?" Seorang sahabat menyahut,
"Saya beli dengan satu dirham."
Rasulullah lalu menawarkannya kepada sahabat yang lain. Seorang sahabat yang lain
sanggup membelinya dengan harga dua dirham. Rasulullah kemudian memberikan dua
dirham itu kepada si pengemis. Rasul mengharapkan agar uang itu digunakan untuk
membeli makanan buat keluarganya, dan sisa uangnya digunakan untuk membeli
kapak. "Carilah kayu yang banyak dan juallah, selama dua minggu ini aku
tidak ingin melihatmu," kata Rasulullah.
Dua minggu kemudian, pengemis itu datang kembali menghadap Rasulullah SAW, tapi
tidak untuk mengemis. Ia datang kepada Rasullah membawa uang 10 dirham hasil
dari berjualan kayu. Rasulullah SAW kemudian menyuruhnya untuk membeli pakaian
dan makanan untuk keluarganya.
Kisah ini menggambarkan sifat Rasulullah yang gemar membantu
orang yang tidak mampu. Bantuan tidak hanya berupa uang, tapi juga
"kail" atau pekerjaan agar kelak orang yang tidak mampu itu bisa
hidup mandiri.
Dengan filosofi memberikan
kail, bukan ikan, perusahaan besar seperti Astra dan masih banyak lagi
perusahaan yang lain juga memberikan kontribusi besar dalam melakukan pembinaan
terhadap usaha kecil dan menengah (UKM), mereka berbagi pengalaman dalam
berbagai aspek seperti pertumbuhan bisnis,
perbaikan kualitas, praktik sumber daya manusia, menjadi green company, sehingga diharapkan
UKM-UKM ini dapat menjadi tulang punggung kemakmuran bagi negeri kita tercinta
ini. Demikian pula dalam lingkup kecil perusahaan atau organisasi itu sendiri,
filosofi ini juga lebih penting dari sekedar teori.
Sebagai pimpinan, Apakah
yang telah Anda lakukan pada tim Anda ? Kail seperti apa yang Anda berikan ?
Apakah Anda sudah mengajari bagaimana memancing lebih banyak pelanggan ? Atau
bagaimana Anda mengajari tim Anda untuk mampu menyelesaikan permasalahan
pelanggan dengan solusi lebih baik ?
Sebagai karyawan, Apakah
Anda sudah menerima kail dan belum tahu cara menggunakannya ? Apakah Anda sudah
mempelajari dengan baik cara-cara yang diberikan pemimpin Anda ? Apakah Anda sudah
mengerti dan memahami cara memancing dengan benar ?
Sahabat-sahabatku yang luar biasa,
Sering kita sibuk dengan berbagai
aktivitas dan lupa mengajarkan prinsip-prinsip kepada tim. Seperti sebuah
negara juga akan kacau tanpa prinsip utama yang dipegang oleh setiap warga
negara. Prinsip akan membuat manusia termotivasi untuk membela diri, membela
negara dan mempersatukan keluarga. Seperti dasar negara kita, yaitu Panca Sila.
Buatlah sila-sila yang harus jadi pegangan tim dalam menggarap pelanggan Anda, agar
mereka mengingat dan menghormati sila-sila tersebut. Ciptakan kultur dan
prinsip yang sederhana, tidak berbelit-belit dan membingungkan, sehingga mudah
dimengerti dan diterapkan oleh si penerima kail.
Salah satu prinsip yang diajarkan oleh Keith Cunningham, mentor dari Brad
Sugars dan Robert T Kiyosaki dalam mengelola tim adalah, Do the right thing, Do the best you can, Show them you care dengan
kata lain, “ Lakukan apa yang menurut
Anda terbaik, Lakukan sebaik-baiknya, Perlihatkan bahwa Anda peduli.”
Setelah mendapatkan kail dan
diajarkan bagaimana memancing, apabila Anda masih tidak dapat melaksanakan
pekerjaan dengan baik, jangan-jangan Anda termasuk orang yang akan menanyakan, ”
Kailnya doang, umpannya mana...Bos ?” Hehehe.....mudah-mudahan saya keliru.
Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Salam Sukses Hidup Luar Biasa...
BalasHapusArtikel yg Luar Biasa,
Sebagai pimpinan, berikanlah Kail dan ajarlah bawahan anda untuk memancing.
Sebagai karyawan, harus selalu siap untuk belajar dan terus belajar, sehingga hasil pancingan anda makin luar biasa.
saya pernah mendengar kisah yang itu, dan memang luar biasa sekali teladan yang diberikan oleh Rosulullah, saya senang bapa menampilkannya.
BalasHapusberkaitan dengan kail dan ikan, memang selalu kita mengharapkan suatu yang instan, terbiasa dilayani, dan terbiasa diberi. tanpa memikirkan bagaimana untuk mencari dan mendapatkan sendiri...
Saya sangat setuju dengan artikel yg Bapak Tulis..salah satu kail yg bisa kita gunakan yaitu dengan meniru atau mengaplikasikan cara Johny The Bagger, Seperti pd Artikel Pak Han, ibaratnya saat ini saya sudah ada ditengah laut/danau untuk memancing ikan dan mulai melempar kail dan mempelajari karakter tempat dan ikan seperti apa yg sedang saya pancing...karna kalau kita tau karakter tempat dan ikan yg sedang kita pancing maka kita tahu persis komposisi kail dan umpan yg tepat untuk mendapatkan ikan yg besar dan banyak...sehingga kita tidak akan sia-sia membuang kail dan umpan kita...Hiduplah Lebih Luar Biasa Dari Hari Ini....
BalasHapusSETUJU Pak.....hubungan kerja ,antara Perusahaan & Pekerja tidak bisa dipisahkan, diantaranya HAK & KEWAJIBAN, Kewajiban Perusahaan diantaranya : Memberikan upah/gaji yang sesuai kepada pekerja. Hak Perusahaan diantaranya : Mendapatkan hasil produksi/omset penjualan yg maksimal. Kewajiban Pekerja : Bekerja dengan sebaik-baiknya & bertanggung jawab terhadap pekerjaanya. Hak Pekerja : Mendapatkan upah/gaji untuk memenuhi kebutuhan hidup yang lebih baik. Mohon MAAF Pak jika Komentar saya salah Mohon diluruskan & Mohon Bimbingannya. Salam Sukses,Hidup Luar Biasa ( Samun Samino ,SPBU Wangon )
BalasHapusMengenai hak dan kewajiban secara utuh mungkin bidang hrd yang dapat menjelaskan. Yang hendak saya tekankan disini adalah perusahaan juga mempunyai kewajiban untuk memberikan pelatihan, pembinaan terhadap karyawan, sesuai dengan visi-misi perusahaan. Yang sebelum acara gathering 2013 mungkin belum tersentuh, karena harus diakui kita belum fokus.Perubahan ini tentu juga dapat kalian rasakan, intinya kami tidak sedang membangun bisnis, tapi kami sedang membangun orang-orang yang menjalankan bisnis kami. Kalau perusahaan kami dijalankan oleh orang-orang yang hebat, dengan sendirinya perusahaan menjadi hebat. Ambil kailnya jadilah pemancing yang hebat, mas Samun.
HapusSiap Pak...Terima kasih MOTIVASInya . Salam Sukses , Hidup Luar Biasa.
HapusBetul sekali Pak Han....kalau kita udah diberi Kail...jangan sekali-kali kita memimta umpannya...apalagi meminta Ikannya....hehehe
BalasHapusKalau kita sudah mendapatkan Kail...Kita harus punya prinsip bahwa Ketika saat ini belum berkesempatan mendapat ikan, tetap rawat dan perbaikilah kail serta berusaha kumpulkanlah umpan...
Jika setiap usaha ataupun pekerjaan kita saat ini belum membuahkan hasil, tetaplah belajar dan belajar terus untuk menjadi lebih baik dan selalu meningkatkan pengetahuan, skill, keahlian ataupun SDM kita secara umum, karena di kemudian hari dialah yang akan mengantarkan kita dalam menggapai harapan, bahkan lebih dari yang kita harapkan....
Salam Sukses.....Hidup Luar Biasa
Memang mau pada mancing kemana ?????
BalasHapusngikut ..... he he he
Saya setuju dengan yang Pak Han uraikan
"CIPTAKAN KULTUR N PRINSIP YANG SEDERHANA TIDAK BERBELIT-BELIT N MEMBINGUNGKAN"
Menciptakan kultur atau hubungan kerja antar rekan kerja membuat suasana kerja jadi nyaman, harmonis dan membuat peluang kerja lebih tajam sehingga bisa menciptakan kreatifitas n inovasi baru .......
Siapa sih yang ga mau suasana kerja tercipta rasa nyaman n harmonis dalam bekerja ...
"Tanamkan rasa peduli untuk semua (Care ma pekerjaan, Care ma temen kerja, Care ma Pelanggan) , Berusaha untuk Shering (temukan kesulitan n kekurangan ubah menjadi potensi kesuksesan)."
Yukkk ciptakan kultur ....