Jumat, 01 November 2013

Komunikasi Dua Arah

Betapa seringnya kita merasa frustasi karena perintah atau arahan kita tidak dijalankan dengan baik, sesuai yang kita inginkan. Sering kali kita tergesa-gesa melakukan komunikasi satu arah, yaitu memberi perintah dengan anggapan cara ini adalah cara yang paling singkat dan efektif, tapi pada kenyataannya tingkat keberhasilan komunikasi seperti ini cukup rendah. Lalu kita marah dan kecewa, menyalahkan betapa bodohnya si penerima perintah. Siapa yang bodoh ? Siapa yang salah ? Kita !

Ada sebuah kisah tentang seorang pemuda yang sedang melewati jalan kompleks perumahan,   kemudian seorang penghuni rumah meminta bantuan untuk mengangkut sebuah mesin cuci di pintu masuk rumahnya. Lalu pemuda itu pun menghampiri si pemilik rumah dan bersedia membantu mengangkatnya. Lalu, keduanya pun beraksi dan berjuang untuk mengangkut alat yang berukuran besar tersebut. Setelah berupaya beberap menit tanpa hasil, mereka berdua berhenti dan berpandangan. Mereka hampir kehabisan tenaga. Akhirnya setelah mengatur nafas, pemuda itu berkata kepada si pemilik rumah,” Kita akan bisa mengangkat mesin cuci ini ke dalam !” si pemilik rumah pun menjawab, “ Ke dalam ?” “Saya justru sedang berusaha mengangkutnya keluar !”


Kisah tadi hanyalah ilustrasi tentang hasil pekerjaan yang menjadi tidak tercapai hanya karena terjadi salah pengertian. Dan hal ini sering sekali kita jumpai di dalam kegiatan sehari-hari, sehingga pekerjaan menjadi tidak efektif atau kurang produktif karena waktu dan tenaga yang terbuang. Jangan pernah merasa terlalu sibuk atau terburu-buru untuk selalu melakukan komunikasi dua arah.

Keberhasilan komunikasi dua arah di dalam organisasi adalah karena kesamaan pemahaman antara orang-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi, dan situasi (waktu dan tempat) komunikasi. Komunikasi organisasi biasanya dengan menggunakan kombinasi cara berkomunikasi (lisan, tertulis, tayangan) yang diharapkan terjadi penyerapan informasi yang ingin disampaikan dengan jelas dan mudah. Dan akan lebih baik lagi apabila sesuatu yang dikomunikasikan tersebut selain diperlihatkan juga sekaligus dipraktikkan. Pada era horisontal seperti sekarang maka komunikasi dua arah adalah komunikasi yang paling tepat dan efektif karena terjadi interaksi kedua belah pihak. Mana kala kedua belah pihak saling fokus dalam pembicaraan, maka komunikasi akan berlangsung menarik dan luar biasa.

Sahabat-sahabatku yang luar biasa,

Ada hubungan positif antara komunikasi dengan produktivitas, namun harus diakui tidaklah mudah mewujudkan komunikasi yang efektif. Para anggota organisasi harus selalu mengasah dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi, terutama di tingkat pimpinan. Salah satu tolok ukur efektivitas seorang pimpinan adalah seberapa jauh kemampuannya dalam berkomunikasi.
Tingkatkan terus kemampuan Anda berkomunikasi, lakukan perbaikan tiada henti, jadilah ahli komunikasi yang hebat, kesuksesan akan mendatangi Anda. Ayo, buruan.

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar