Membaca adalah jendela dunia, ada pepatah yang mengatakan
seperti itu. Bahkan ada yang mengatakan “ Leaders are readers “, para pemimpin
adalah pembaca. Menurut saya, membaca memang salah satu cara belajar untuk
menambah ilmu atau wawasan yang paling praktis di abad dua puluh satu ini. Dengan
mudah kita dapat memperoleh bacaan yang gratis di internet, buku-buku pun
begitu mudah diperoleh dengan tersedianya toko-toko buku yang tersebar
dimana-mana. Beli online pun sangatlah mudah kalau kita enggan untuk pergi ke
toko buku. Kita juga mempunyai konsultan yang luar biasa di dunia maya, yaitu
om google, sehingga sering kali kita tidak mau repot mencatat lagi karena
ketergantungan dengan hal ini. Kalau kita menginginkan informasi yang cepat,
tinggal ketik dan search di google maka kita akan dapat banyak referensi yang
bisa dipelajari. Seperti anak-anak jaman sekarang, sejak adanya mesin
kalkulator, mereka semua lebih percaya kalkulator dalam menghitung. Hitungan
yang paling mudah pun seperti pengurangan untuk menghitung uang kembalian yang
seharusnya lebih cepat dengan menggunakan pikiran, mereka sudah tidak bisa
lagi. Mereka produk kalkulator bukan produk mencongak seperti pada jaman saya
di sekolah dasar. Itulah dampak dari perubahan jaman, ada sisi positif dan
negatifnya.
Banyak orang suka ikut seminar, dan selalu hadir dengan semangat
menggebu-gebu, namun setelah usai seminar seperti tidak berdampak, kembali
seperti semula, tidak ada perubahan. Bahkan berkali-kali ikut juga hasilnya
sama saja. Demikian pula dengan membaca. Ada yang hobinya membaca blog-blog
atau situs-situs inspirasi, motivasi, buku-buku tetapi tidak memberikan perubahan
apa-apa bagi dirinya. Kalau ingin berdampak, jadilah pembaca yang cerdas, jadilah
pengikut seminar yang cerdas. Jangan jadikan membaca hanya sebagai kegiatan
menambah wawasan saja, tapi jadikanlah membaca sebagai sarana untuk
mengembangkan diri. Apa yang Anda peroleh harus diaplikasikan, harus disertai
tindakan. Berpikir positif tanpa tindakan positif, just nothing !
Ada seorang pemain sirkus yang sangat terkenal keahliannya
dalam memainkan ular berbisa. Dalam sebuah pertunjukkan, tiba-tiba entah karena
apa, ular yang sedang dimainkan menggigitnya. Agar tidak mengganggu jalannya
pertunjukan, si pemain sirkus berusaha menyelesaikan atraksinya dengan
berpura-pura tidak ada masalah. Begitu acara usai, robohlah orang itu, dan
segera ditolong oleh teman-teman dan istrinya untuk segera membawanya ke rumah
sakit. Namun si pemain sirkus itu menolak, dan bersikeras mengobati dirinya
sendiri karena merasa yakin dengan ramuan penawar racun yang dimilikinya.
Akhirnya, si pemain sirkus pun mati.
Sahabat-sahabatku yang luar biasa,
Tidak ada orang hebat yang menghabiskan sebagian besar
waktunya di depan televisi. Pasti mereka umumnya mempunyai kegemaran membaca,
dan telah menghabiskan ratusan bahkan ribuan buku. Kegiatan membaca adalah
nutrisi bagi otak kita. Milikilah kegemaran membaca, bagi yang belum. Kemudian
pilihlah bacaan yang bermanfaat, yang memang kita butuhkan bukan sekedar yang
kita inginkan. Manfaatkanlah kegiatan membaca ini supaya memberikan dampak yang
positif bagi perubahan hidup kita, bagi pengembangan diri kita. Maka, jadilah pembaca yang cerdas yang dapat
memperoleh hasil atau manfaat yang maksimal dari bacaan kita dengan
mengaplikasikannya dalam kehidupan kita. Jangan sia-siakan waktu Anda dengan
membaca tanpa ilmu Anda bertambah hebat. Sesederhana itu.
Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Sayangnya, lebih banyak org yg suka menonton daripada membaca.
BalasHapusBuku adalah gudang ilmu,membaca adalah kuncinya,buku adalah jendela dunia..dengan membaca adalah modal kita untuk semakin mencintai ilmu..membaca tidak mengenal usia dan waktu
BalasHapusBuku selalu menyimpan informasi yang akurat sebagai media untuk mengetahui data peradaban dan sejarah pada saat itu...
Salam Luar biasa.