Rabu, 18 Desember 2013

Elang atau Bebek

Sedari dulu, saya punya kesulitan dalam berlari dengan jarak yang cukup jauh, bukan karena cacat atau kurang sehat, tetapi karena cepat sekali lelah, tersengal-sengal dan kesulitan mengatur nafas. Mungkin karena volume oksigen di dalam rongga dada saya termasuk sedikit.


Sewaktu masih menjadi pegawai Pertamina, setiap tahun sekali saya harus menjalani test kesehatan, dan mengikuti kegiatan lari 2,4 km. Seorang teman memberi dorongan semangat saat lari bersama, tapi sia-sia, karena dari sekian puluh peserta, saya selalu berada di urutan paling belakang dan menempuh waktu dua puluh dua menit. Dia, usianya jauh lebih tua dari saya, tetapi mampu menyelesaikan lintasan hanya dalam waktu sebelas menit !




Seperti apa pun dia menyemangati saya dan berusaha untuk membuat saya berlari lebih baik, tidak akan pernah berhasil. Dia seekor elang, dan saya seekor bebek. Seekor bebek tidak pernah akan menjadi seekor elang.


Hal ini mengajarkan saya pelajaran berharga. Tidak peduli seberapa keras saya berusaha memotivasi orang, tidak semua orang akan merespons dengan cara yang sama. Sebagian orang mau berubah, sebagian tidak. Saya mau semua orang belajar, berubah, bertumbuh dan menjadi seekor elang. Ternyata seekor bebek, itu membuat saya frustasi.


Motivasi adalah misteri. Mengapa sebagian orang termotivasi dan sebagian tidak ? Mengapa seorang wiraniaga menemui calon pelanggannya pada pukul tujuh pagi, sementara yang lain menemui calon pelanggan pertamanya jam sebelas siang ? Sebut saja, misteri pikiran.


Saya memberikan ceramah kepada banyak orang kemudian seorang melangkah keluar dan berkata, ” Aku akan berubah.” Yang seorang lagi berjalan sambil menguap dan berkata,” Aku sudah mendengar semua bahan cerita itu.” Mengapa begitu ?


Orang yang kaya berkata kepada ribuan orang,” Saya membaca buku ini dan ini merubah hidup saya dalam menuju kekayaan.” Coba terka, berapa banyak dari ribuan orang tersebut keluar membeli buku itu ? Sedikit sekali. Mengapa tidak semua orang yang mendengarkan berusaha memperoleh buku tersebut ? Misteri pikiran.


Pernahkan Anda memimpin orang yang tidak pernah bangkit dan memenuhi harapan Anda ? Tidak jadi soal berapa sering Anda memotivasi mereka, memperlengkapi mereka, melatih mereka atau memberi kesempatan kepada mereka, dan mereka benar-benar bekerja tidak sesuai harapan Anda. Itu sering terjadi pada saya.


Bebek mengerjakan apa yang bebek kerjakan, elang mengerjakan apa yang elang kerjakan. Jika kita membawa bebek dan memintanya mengerjakan pekerjaan elang, maka kita harus malu sebagai pemimpin. Tugas kita adalah membantu bebek menjadi bebek yang lebih baik dan elang kita menjadi elang yang lebih baik. Menempatkan individu di tempat yang tepat, dan membantu mereka mencapai potensi mereka.


Jangan boroskan waktu Anda berusaha merubah bebek menjadi elang. Pekerjakan orang yang sudah mempunyai motivasi tinggi dan dorongan untuk menjadi elang dan kemudian biarkan mereka membubung tinggi. Jika Anda tidak dapat menemukan elang yang potensial di dalam organisasi Anda, carilah mereka di luar. Dengan kata lain, jika Anda memerlukan elang yang hebat, pergi temukanlah elang yang potensial. Jika Anda hanya mendapatkan seekor bebek, seberapa hebat Anda melatih orang itu, yang Anda terima hanyalah “kwek”.


Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.

Comments
11 Comments

11 komentar:

  1. seperti halnya yang bapa bilang Bebek juga ada yang berkwalitas, bebek terlihat lemah karena disandingkan dengan elang, coba kalau di sandingkan dengan angsa, mungkin bebek masih bisa bersaing....

    salam hidup luar biasa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Elang adalah lambang seorang pemimpin, kalau bebek adalah lambang pengikut. Masing2 punya kelebihan dan kelemahan, bebek bisa berenang elang tidak. Elang bisa terbang jauh dan tinggi, bebek terbang rendah. Tetapi, perusahaan membutuhkan elang sebanyak-banyaknya, bukan bebek karena bebek mudah dicari.

      Hapus
    2. kalau semua jadi pemimpin lantas yang jadi bebeknya siapa dong pa?

      Hapus
    3. Karyawan baru biasanya tampak seperti bebek, setelah berjalannya waktu baru kelihatan apakah akan mau jadi elang atau tetap bebek yang kwek...kwek...kwek....

      Hapus
    4. haha.. kalau udah kaya gitumah tinggal di potong bebek angsa masak di kuali..

      Hapus
    5. Hanya bebek yang buruk yang dipotong. Bebek yang baik pasti dipertahankan, tapi tidak mungkin dipromosikan menjadi elang.

      Hapus
  2. Seekor elang sama halnya diilustrasikan dengan seorang inovator, pencipta, penggagas, penuh inisiatif, memerankan lakonnya sendiri dan bukan lakon orang lain...

    Seseorang dengan tipe seekor elang memang cenderung kurang disukai dan dicemburui oleh karena kapasitas dan kredibilitas kerjanya, tapi ia tidak merasa terancam dan terusik, karena ia mandiri...
    Tidak mengherankan jika ia tampak seperti seekor elang yang terbang sendiri di angkasa dengan gagahnya...

    Sedangkan Bebek sama halnya diilustrasikan sebagai seorang yang hanya " sendiko dhawuh "..tidak inovatif, tidak punya inisiatif, tidak punya kreatifitas, tidak mandiri,...

    Seseorang yang kayak Bebek bisanya hanya mengeluh dalam bekerja dan menjalankan pekerjaannya kalau sudah diperintah..

    Maka...Jadilah Elang yang terbang tinggi dengan gagahnya...dan jangan menjadi Bebek, karena sebaik-baik kwalitas Bebek, kalau dihalau baru bunyi..Kwek..Kwek..dan berbaris mengikuti yang menghalau...

    Salam Sukses...Hidup Luar Biasa

    BalasHapus
  3. Tidaklah mudah seekor bebek ingin mempunyai kemampuan seperti elang....

    Mungkin jika mau berusaha dengan baik ,bebek pun bisa mempunyai kemampuan seperti elang...
    Tetapi ...Apakah ada yang mau memberikan cara bagaimana menjadikan bebek mempunyai kemampuan seperti elang....????

    Salam Sukses, Hidup Luar Biasa ( Samun .Wangon )

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau cuma tampak seperti bebek, belum tentu bebek, bisa jadi calon elang. Pertanyaannya bukan siapa yang mau memberikan cara bagaimana menjadi elang, tetapi bagaimana kita belajar menjadi elang. Apakah dengan baca buku, ikut seminar, minta di mentor i oleh siapa, konsultasi, atau belajar ketrampilan yang dibutuhkan. Cara-cara itu tidak datang sendiri, investasikan waktu, tenaga, biaya dll, baru kita bisa menjadi elang. Semua membutuhkan proses yang cukup panjang.

      Hapus
  4. Terima kasih Pak, atas penjelasannya.

    BalasHapus