Sabtu, 14 Desember 2013

Bukan Expert

Bila anda ingin menjadi seseorang diatas rata-rata, atau seorang expert dalam suatu bidang, maka mulailah berlatih sejak saat ini, tingkatkan terus kemampuan anda pada suatu bidang, dan jika memungkinkan tunjuklah seorang atau beberapa pelatih yang mampu membimbing anda hingga anda menjadi seorang expert yang berhasil melampaui masa latihan selama 10.000 jam.

Berawal dari penelitian terhadap para siswa Berlin Academy of Music, menemukan penyebab utama perbedaan kualitas siswa pada lulusan akademi tersebut, adalah mereka yang berlatih selama lebih dari 10.000 jam, adalah mereka yang kelak sukses menjadi pemusik expert, alias pemusik kelas dunia. Penelitian kemudian dikembangkan pada bidang lain, seperti bidang olahraga, dan hasil tetap sama. Jika setiap hari dilakukan selama 3 jam, maka diperlukan 10 tahun hingga mencapai tingkat expert tersebut.

Alkisah ada seorang raja yang ingin putranya menjadi seorang pemanah ulung, sehingga selalu  menyuruh putranya berlatih memanah setiap hari selama tiga jam. Tapi karena sang pangeran kurang berminat dengan memanah maka kemajuaannya tidak berarti, walau sudah berlatih cukup lama. Untuk menguji kemajuannya memanah, sang raja memerintahkan sang guru untuk pergi menemani pangeran berburu rusa ke hutan dan harus pulang membawa hasil buruan.

Pagi-pagi berangkatlah sang guru bersama pangeran ke hutan. Karena kurang tekun berlatih, selama berburu bidikan anak panah sang pangeran selalu tidak mengenai sasaran, padahal hari sudah menjelang siang. Pangeran pun menjadi sangat geram dan tanpa disadari ia berkata kasar," B***sat, bidikanku meleset!!"

"Husss!" kata sang guru. "Pangeran tidak boleh berkata kasar, apakah pangeran tidak takut pada dewa petir yang selalu menghukum orang-orang yang berbicara kasar ?"


"Persetan dengan dewa petir, pokoknya hari ini aku harus pulang dengan membawa hasil buruanku", jawab sang pangeran sambil membidik seekor rusa.

Tapi memang hari itu pangeran sedang sial, bidikannya meleset lagi dan tentunya sang pangeran makin marah "B***sat.. bidikanku meleset lagi".

Sang guru kembali menasehati sang pangeran, tapi kali ini dengan dibarengi ancaman " Kalau sekali lagi pangeran berkata kotor maka saya tidak akan segan memohon pada dewa petir untuk menghukum pangeran".  Sang guru juga mulai marah karena nasehatnya tidak digubris oleh sang pangeran.

Mendengar ancaman sang guru, sang pangeran malah merasa tertantang, dan berkata semakin keras,  "B***sat..b***sat...b***sat..b***sat.. ayo, mana dewa petirmu..mana?".

Sang guru pun langsung berdoa, meminta dewa petir untuk menghukum sang pangeran yang mulai lancang, dan tiba-tiba langit mendung... angin bertiup sangat kencang..... entah dari mana datangnya.

"DHUUUUAAAAAAARRR...AR....AR....AR"  seketika petir menyambar, tapi aneh, petir itu menyambar sang guru, padahal ia sama sekali tidak pernah berkata kasar.

Sang pangeran berdiri tertegun disamping mayat sang guru yang hangus karena tersambar petir, dan bertanya pada dewa petir, " Wahai dewa petir, aku yang berbicara kasar tapi kenapa guru ini yang engkau sambar".

Dewa petir menjawab "B***sat..bidikanku meleset.”

Ternyata, dewa petir pun bukanlah seorang expert, hehehe.....selamat bermalam minggu, sampai ketemu minggu depan.

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Comments
5 Comments

5 komentar:

  1. oalah...... jebule....

    Happy Saturday Nite......

    BalasHapus
  2. Dewanya baru belajar 1 menit jd salah sasaran....he..he...

    BalasHapus
  3. Kasihan sekali SANG GURU......hi...hi..

    BalasHapus
  4. yaaa...aku juga meleset....
    gubraaakkkkk...hahahahaha

    Luar Biasa Pak....Bapak memang Expert....

    BalasHapus