“ Pasti kau merasa sangat malu dan kikuk di hadapan saya,”
kata Churchill.
“ Ya, pak,” jawab pria itu.
“ Kalau begitu kau bisa membayangkan betapa malu dan kikuknya saya di hadapanmu,” kata Churchill.
“ Ya, pak,” jawab pria itu.
“ Kalau begitu kau bisa membayangkan betapa malu dan kikuknya saya di hadapanmu,” kata Churchill.
Hanya dengan beberapa patah kata, Churchill mengubah pria
itu dari sosok yang bodoh menjadi seorang pahlawan yang sejati. Dia meringankan
kesalahan dan membantu pria itu menyelamatkan muka.
Di sekolah, kita dihargai karena tidak melakukan kesalahan. Dan
kemudian setelah kita lulus sekolah dan mendapatkan pekerjaan, kita
dipromosikan karena kita sangat sedikit berbuat kesalahan. Dan kita pun mengembangkan
sebuah sudut pandang bahwa kesalahan harus dihindari sebisa mungkin.
Pendekatan yang dewasa terhadap kesalahan atau kegagalan
adalah apa yang kita inginkan dari para karyawan dan pemimpin kita. Cara ini
akan membuat mereka lebih siap untuk mengakui kesalahan, lebih cepat pulih dari
kesalahan-kesalahan tersebut dan bisa menarik pelajaran dari hal itu. Untuk
menciptakan lingkungan semacam ini di dalam organisasi kita, kita perlu mengenali
lima tindakan yang dapat diterapkan.
Akui bahwa kegagalan
terjadi. Saat terjadi kegagalan, para pemimpin dapat mengakui kegagalan
dengan cepat. Atau mereka juga bisa membahas dengan timnya tentang kemungkinan
kegagalan yang dapat terjadi.
Dorong timbulnya
dialog untuk menambahkan kepercayaan. Membahas masalah dengan jujur adalah
cara terbaik memperoleh pelajaran dari masalah itu, sekaligus untuk mengurangi
munculnya benih-benih bencana yang lain.
Pisahkan orang dari
kesalahannya. Dari pada mengatakan, “ Kau gagal,” katakan ,” Proyek ini
gagal.” Dalam kebanyakan kasus, faktanya menyebutkan orang yang melakukan
kesalahan. Seorang peneliti mengeksplorasi poin ini dengan para pemimpin. Saat
meminta mereka memperkirakan berapa banyak kegagalan pekerjaan yang terjadi di
dalam organisasi mereka yang benar-benar pantas untuk disalahkan, jawaban
mereka biasanya hanya sekitar dua sampai lima persen. Namun saat peneliti
bertanya tentang berapa banyak pekerjaan yang diperlakukan sebagai kesalahan,
sambil tertawa mereka menjawab tujuh puluh hingga sembilan puluh persen.
Belajar dari kesalahan
Anda. Jika kita tidak belajar dari kesalahan, lenyaplah kesempatan untuk
belajar dan mengembangkan diri. Sayangnya, banyak kegagalan tidak dilaporkan.
Ciptakan sistim resiko
dan kegagalan. Menggunakan metode untuk memperkirakan atau melakukan
pendekatan terhadap resiko dan kegagalan, dapat mengurangi tekanan emosi yang
mungkin timbul.
Beberapa kesalahan berasal dari penyimpangan-penyimpangan
kecil dalam pertimbangan, dari kurangnya pengalaman, dari kebutuhan untuk
dibimbing. Ini adalah kesalahan-kesalahan yang sebenarnya. Kesalahan-kesalahan
lain yang berasal dari kecerobohan, kesengajaan, ketamakan, karena sikap
mementingkan diri sendiri sehingga merugikan orang lain, kekurang pedulian
terhadap kesejahteraan orang lain, kemungkinan besar tidak dapat diperlakukan
dengan cara ini.
Jika kita meringankan kesalahan, selain kita menyelamatkan
orang tersebut, kita juga membangun rasa percaya dalam berhubungan dengan orang
tersebut. Jika Anda pernah menyelamatkan wajah seseorang sekali saja, kemampuan
Anda mempengaruhi orang tersebut meningkat. Selamatkanlah wajahnya setiap kali
Anda bisa, setelah itu nyaris tidak ada yang tidak mau dilakukannya untuk Anda.
Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Terima Kasih Pak Han tambahan ILmu-nya,...
BalasHapusSalam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Bila kita melakukan sesuatu, ada kemungkinan kita membuat suatu kesalahan. Bila kita membuat kesalahan, itu adalah hal yang wajar. Karena kita mempunyai berkesempatan untuk belajar tentang sesuatu yang berharga.
BalasHapusKesalahan adalah guru yang Luar Biasa. Dengan mengenal apa kesalahan kita, kitapun dibantu untuk menemukan bagaimana melakukan dengan benar .
Salam Sukses ,Hidup Luar Biasa.