Suatu hari, salah seorang pelanggan di bengkel Oto Kits
adalah seorang paruh baya yang berprofesi sebagai tekong (kapten kapal pencari
ikan). Sebetulnya kapal tersebut lebih tepat disebut perahu, karena ukurannya
tidak terlalu besar dan terbuat dari kayu atau fiber glass. Kami asyik terlibat
dalam pembicaraan karena saya pernah punya pengalaman sebagai nelayan selama
setahun pada tahun delapan puluhan. Seperti bernostalgia, mengenang bagaimana
hidup berhari-hari diatas perahu terapung di samudra yang amat luas. Suatu
kehidupan yang sulit terbayangkan pernah saya jalani.
Salah satu hal yang masih membekas dalam kehidupan saya
sekarang adalah saya menjadi tidak lagi suka makan cumi dan kepiting. Sampai
sekarang bau dan rasa amisnya membuat saya mual, karena mengingatkan bagaimana
rasanya menderita mabuk laut akibat gelombang. Trauma yang belum dapat saya
sembuhkan.
Saya teringat masa-masa dimana melaut di tengah badai dan gelombang
yang begitu besar karena angin dan musim, terombang-ambing bertaruh nyawa. Kemudian,
suatu hari ada berita tentang tiga orang pemuda yang dihantam badai yang
menghancurkan perahu mereka di tengah samudra yang luas. Mereka terlempar ke
laut dan bertahan dengan menggunakan papan-papan kayu dari sisa perahu yang
hancur supaya tetap dapat terapung.
Ketiga pemuda itu berhasil melewati hari itu walau dengan
menahan rasa lapar, haus, dan cuaca yang tidak bersahabat. Mereka semua mencoba
bertahan hidup. Malam itu mereka melihat kelap kelip lampu dikejauhan,
menumbuhkan setitik harapan, bahwa ada daratan atau sebuah pulau yang
berpenghuni di kejauhan.
“ Untuk bisa selamat, kita harus berenang kesana,” demikian
salah satu pemuda memberi saran menguatkan. Lalu mereka pun berusaha berenang
menuju kelap kelip lampu di kejauhan dengan tetap berpegang papan menggunakan
sisa-sisa tenaga.
Pada siang kedua, ketika cuaca cukup cerah mereka kehilangan arah dan hanya
bisa bertahan. Salah satu pemuda mengeluh, daya juangnya lemah, putus asa
sehingga tidak mampu bertahan. Ia menyerah, dan tenggelam.
Pada siang ketiga pemuda kedua juga tidak mampu bertahan,
akhirnya meninggal. Kini hanya tinggal seorang yang masih bertahan hanya dengan
minum air hujan. Ia sudah sangat lemah, dan nyaris putus asa, tetapi kembali
bersemangat ketika malam tiba karena dapat melihat kelap kelip lampu yang
menjanjikan sebuah daratan.
Tidak berapa lama kemudian ada sebuah kapal lewat dan
melihatnya. Ia ditolong dan diangkat keatas kapal. Setelah dibaringkan di atas
deck kapal dan diberi minum, salah seorang awak kapal tersebut bertanya,” Sudah
berapa hari Anda di laut ?
“ Tiga hari,” jawab pemuda itu dengan suara lemah dan terputus-putus.
“ Apa yang membuat Anda mampu bertahan hidup sampai tiga hari ?” tanya awak tersebut dengan takjub.
“ Lampu-lampu di kejauhan. Saya yakin ada sebuah pulau berpenghuni atau daratan, maka saya berusaha sekuat tenaga untuk mencapainya,” kata pemuda itu.
Para awak kapal melihat arah yang ditunjuk, tidak ada lampu berkelap-kelip disana, yang ada hanyalah bintang-bintang di kaki langit pada malam itu.
Sahabat-sahabatku yang luar biasa,
Kelap-kelip bintang adalah ibarat sebuah harapan, cita-cita,
target, goals, atau sesuatu yang sangat kita inginkan. Namun daya juang, daya
tahan dan kemampuan kita menghadapi berbagai tekanan, hambatan, baik fisik
maupun mental adalah yang akan menghantarkan kita kepada kesuksesan.
Orang-orang yang sukses sebagian besar adalah karena mereka gigih
memperjuangkan, mereka bertahan tidak kalah oleh penolakan-penolakan.
Bagaimana dengan Anda ?
Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Mimpi yang indah adalah ketika kita mewujudkannya dalam kenyataan, dengan dibekali semangat juang seperti yang disampaikan Pa Han
BalasHapusSalam hidup luar bias
Selamat siang INDONESIA
BalasHapusSaya punya kalimat Menyerah hanyalah untuk orang yang tidak mengenal kata berusaha. Selama saya masih bisa mengerti arti berusaha saya tidak akan mudah menyerah.
Saya setuju dengan artikel diatas yang menggambarkan sebuah harapan adalah sebuah bintang, untuk melihat bintang yang bersinar dibutuhkan gelapnya malam hari, jadi untuk meraih sebuah harapan dibutuhkan tekat, usaha, dan sikap pantang menyerah walaupun sudah pernah mengalami kegagalan.
Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA
Benar sekali artikel yang Pak Han tulis...setiap fase hidup/pekerjaan yg saya jalani pasti akan ada halangan baik fisik atau mental tapi dari dulu saya akan slalu membandingkan apa yg saya jalani dengan kehidupan orang lain yang kurang beruntung dibanding saya ,yg justru kadang mereka lebih berat tantangannya dari diri saya...dan akhirnya pasti saya akan merasa lebih bersyukur, lebih semangat lagi karna saya akan merasa kalah/malu dengan orang lain jika saya tdk bisa mengalahkan rintangan yg sy hadapi sendiri...Salam Sukses HIDUP LEBIH LUAR BIASA DARI HARI INI...
BalasHapus...
Pak Han...Saya mau tanya bagaimana kalau tantangan itu adalah menyangkut perasaan orang lain yg kadang ingin saya terjang namun saya takut menyinggung perasaan orang lain dan nanti akan mempengaruhi dalam hub pekerjaan...dan apabila saya tdk menerjang, target waktu pekerjaan yg saya rencanakan akan tertunda...
BalasHapusMas Michelle, semua orang tahu ada banyak dinding di tempat kerja yang dapat menimbulkan konflik. Organisasi biasanya berusaha mengelola konflik dan beranggapan bahwa konflik hrs dihindari atau cepat2 diselesaikan. Paradigma yang kurang tepat. Sebetulnya ada alternatif lain yaitu bersinergi, bukan menerjang atau kabur. Panduan untuk menggunakan langkah sinergi adalah seperti ini :
Hapus1. Ajukan pertanyaan " Apakah Anda bersedia mencari sebuah solusi yang lebih baik dari solusi kita saat ini ? Bila ya...lanjutkan langkah 2. Definisikan kriteria kesuksesan, apakah pekerjaan yang harus dilakukan, apa solusi yg tepat untuk semua orang. Hasil apa yg diinginkan setiap orang. 3 Ciptakan alternatif sinergi. Tuangkan banyak gagasan, gambarkan, tuliskan, seperti brain storming. 4. Tiba pada sinergi. Konflik lama ditinggalkan, bukan kompromi, tapi bersinergi dimana semua orang menang-menang. Semoga membantu. Kalau belum jelas mungkin bisa didiskusikan lebih detail secara offline via email atau diskusi ketemu saya sehingga dapat diketemukan solusi yang paling tepat dan target Anda segera tercapai.
Salam Sukses, Hidup Luar Biasa.
Wah Pak Han...Jawaban Pak Han Luar Biasa...YA....Betul sekali Pak Han....apa yg Pak Han kemukakan...yah saya udah pnya gambaran apa yg harus sy lakukan sekarang Pak...terimakasih Pak Han...Semoga kedepannya Pak Han mjd Motivator Dunia yg Hebat untuk semua orang...AMIIN
BalasHapusAmin. Alhamdulillah bila dapat bermanfaat. Semoga sukses menerapkannya.
HapusSaya bingung mau KOMENTAR apa,...???...(~_~)...
BalasHapusSaya menemukan tulisan pada Simbol JAWA TIMUR di bawah perisai, terdapat tulisan "Jer Basuki Mawa Beya", yang memiliki makna "keberhasilan membutuhkan kesungguhan".
jadi,bila ingin BERHASIL saya harus BERSUNGGUH-SUNGGUH,...Iya-kan Pak Han ???
apabila selama ini saya belum BERHASIL itu saya akui karena saya yang tidak pernah SERIUS,...hehe...(≧◡≦)...
Terima-kasih Pak Han,
Salam Sukses, Hidup Luar Biasa...(∩_∩)...
Sadar ni yee....Alhamdulillah. Semoga lebih sukses.
HapusUntuk mencapai kesuksesan memang banyak rintangan dan cobaan yang harus dihadapi....
BalasHapusBetapa banyak rintangan dan cobaan yang dihadapi orang-orang yang sudah sukses dalam hidupnya.... Mari kita lihat bagaimana usaha-usaha yang dilakukan Thomas Alva Edison dalam menekuni usahanya...
Dia mengalami kegagalan lebih dari 1000 kali namun dia tidak pernah menyerah, dia terus berjuang sampai akhirnya membuat sebuah bola lampu yang mampu menerangi kehidupan sampai saat ini....
Ibarat pepatah " Berakit-rakit ke hulu, berenang ketepian.....bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian "...
Salam Sukses...Hidup Luar Biasa.
Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu impian yang ada dalam hati kita.
BalasHapusUntuk tercapainya suatu cita-cita ,kita harus berusaha dengan sebaik mungkin,,karena cita-cita yang kita impikan ada yang dengan mudah kita dapatkan,dan juga tidak mudah kita dapatkan. karena faktor menguntungkan dan faktor penghambat berpengaruh.
Salam Sukses,Hidup Luar Biasa.