Seorang perempuan mengunjungi toko hewan peliharaan dan
membeli seekor burung beo. Ia membawa burung beonya kerumah, namun keesokan
harinya ia balik lagi ke toko untuk mengeluh, “ Burung beo ini belum bisa
mengucapkan sepatah kata apapun.”
“Apa Anda memberinya cermin ?” tanya penjaga toko. “Burung
beo sangat suka bercermin.”
Maka perempuan itu membeli cermin lalu pulang.
Hari berikutnya, ia datang lagi dan mengatakan burung itu
masih belum bisa bicara.
“Apakah sudah diberi tangga didalam sangkarnya ?”ujar
penjaga toko. “Burung beo suka naik tangga.”
Maka perempuan itu membeli tangga
kecil dan pulang.
Tentu saja besoknya ia kembali lagi membawa keluhan yang
sama, karena burungnya belum bisa bicara.
“Apakah anda sudah menaruh ayunan didalam sangkarnya ?
Burung-burung suka bersantai di ayunan.”
Perempuan itu membeli ayunan dan
pulang.
Hari berikutnya ia kembali ke toko, dan melaporkan bahwa
burung itu telah mati.
“Saya turut berduka cita, bu,”kata penjaga toko.”Sebelum
mati, apakah burung itu sempat berbicara ?”
“Ya,”jawab perempuan itu. Katanya,”Apakah toko itu tidak
menjual makanan ?”
Sahabat-sahabatku yang luar biasa,
Banyak sekali pemimpin bersikap
seperti perempuan dalam cerita tadi. Mereka ingin anak buahnya memberikan hasil
yang yang diinginkan. Ketika hasilnya tidak kunjung tercapai, mereka
menyediakan berbagai hal yang kurang tepat, bukan menyediakan berbagai hal yang
dibutuhkan. Mungkin mereka memerlukan pelatihan yg intensif, mungkin mereka
memerlukan pendampingan atau mentoring, mungkin mereka membutuhkan target yang
jelas, mungkin mereka memerlukan pemberian contoh atau cara melakukannya,
mungkin mereka perlu pujian, dan lain-lain, tergantung dari masing-masing
personal. Marilah kita belajar mengenal
lebih baik, mengerti lebih banyak, memahami lebih dalam, dan bersedia
memberikan kesempatan yang tepat bagi orang-orang disekitar kita, dan bertanya,
“ Apa yang mereka butuhkan untuk berkembang ?” Orang lain tidak peduli seberapa
banyak pengetahuan pemimpin mereka
sebelum mereka tahu seberapa besar kepedulian
pemimpin mereka akan kebutuhan, mimpi dan hasrat mereka.
Salam
SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Hidup ini terlalu singkat untuk kita belajar dari kesalahan sendiri,maka belajarlahlah dari kesalahan orang lain.Dan pemimpin sejati bukan yang paling banyak pengikut,tapi yang menciptakan paling banyak pemimpin.
BalasHapus"TETAP SEMANGAT "Salam Hidup LUAR BIASA.
EDI SANTOSO
Treatment terhadap masing2 individu tidaklah sama, ada yang perlu dipuji, dicompare bahkan ada ya harus dicambuk.... untuk itu kita harus mengenal, memahami dan mengerti karakter setiap individu.. caranya??? Belajarlah menjadi seorang " pendengar " karena dgn mendengarkan kita akan tahu apa yang mereka inginkan, butuhkan dan kita akan lebih mengerti serta mengenali masalah..... Nah mari kita belajar menjadi seorang pendengar.... SALAM HIDUP LUAR BIASA
BalasHapusMengenali...,memahami...mengerti..lalu memberi Hebat dan Luar biasa
BalasHapus"Pak Hand...tentu merasa belum memberi
tetapi sesungguhnya Kita sudah menerima,,terima kasih pak Hand".
Sahabat yang hebat,Tidakkah kita ingin seperti pak Hand?
"Bukankah,Apapun,berapapun bahkan yang tak terlihatpun yang kita beri suatu saat kita yakin akan kembali?????!!!
Ya,,,tentu,,,dan pasti "OPO TANDURE"
HIDUPLAH DENGAN LUAR BIASA
Sikap seorang pemimpin harus mampu memberikan kearifan dan kebijaksanaan. Salah satu contoh bisa menerima kekurangan dari anak buahnya dan bisa memberikan solusi dan reaksi yang mana sifatnya membina dan mengarahkan suatu yang terarah dan tertuju dengan baik. Dengan cara mengenali, memahami, dan memberikan pengertian agar mereka bisa tumbuh dengan baik.
BalasHapusSalah satu kesuksesan kita yang hebat adalah mampu melahirkan dan menciptakan pemimpin-pemimpin yang baik.
Salam sukses, hidup luar biasa
RAJIMAN ANTOKO