Senin, 14 Oktober 2013

Depo Kereta Api Manggarai

Setelah lulus SMA, seorang pemuda merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan, dan menumpang dirumah kakak sepupunya anak bude di Kampung Bali Matraman, belakang stasiun kereta api Manggarai. Mencari pekerjaan di ibukota tidaklah mudah, pemuda itu hanya bisa luntang lantung selama beberapa bulan, menunggu panggilan dari lamaran kerja, meskipun sudah dibantu masukkan oleh kakak sepupunya. Tinggal di kampung bali Matraman cukup nyaman, walaupun termasuk daerah kumuh, karena mayoritas penghuninya orang-orang dari Jawa Tengah dan Cirebon, para tetangga sangat bersahabat, sehingga mereka cepat akrab. Kebanyakan penghuni disekitar rumah sepupunya adalah karyawan perusahaan jasa kereta api (PJKA), salah satunya bernama pak Ali asli Arjawinangun Cirebon, orangnya baik sekali. Sering mengajak si pemuda ke kantornya di depo kereta api Manggarai untuk sekedar membantu pekerjaan pak Ali, kadang kalau tidak ada pekerjaan menemani main catur, memang tanpa dibayar, tapi dibelikan makan dan rokok saja, si pemuda sudah cukup senang.  Si pemuda yang kini tidak muda lagi, tersenyum, mengenang kejadian beberapa puluh tahun yang lalu. Kejadian yang ketika itu sering diamati waktu muda, belum bisa dimaknai, baru hari ini bisa dimengerti sehingga membuatnya bergegas menuliskan cerita ini, untuk berbagi inspirasi.


Di depo kereta api Manggarai, gerbong-gerbong diatas rel kereta mengalami banyak hal. Mereka menjadi bernilai karena dimuati kargo atau barang, memiliki tujuan dan menempuh rute tertentu untuk mencapai tujuan itu. Namun gerbong-gerbong itu tidak bisa pergi kemana-mana tanpa bantuan lokomotif. Untuk melakukan sesuatu yang bernilai, mereka harus terhubung dengan lokomotif.

Pernahkah Anda ke depo kereta dan menyaksikan bagaimana potongan-potongan gerbong yang terpisah tak terhubung dan terputus, dan kemudian sang masinis menyusun, menyatukan bagian-bagian itu menjadi rangkaian kereta yang siap bekerja ? Prosesnya sederhana, pertama lokomotif yang bermesin akan mencari dan merubah haluan kejalur yang sama dengan gerbong-gerbong yang akan ditariknya. Kemudian ia bergerak mendekati gerbong-gerbong itu berada, membelakanginya, bersentuhan dan terhubung. Setelah terhubung, bersama-sama mereka bergerak maju menuju tujuan.

Sahabat-sahabatku yang luar biasa,

Hal serupa juga harus terjadi sebelum kita bisa memimpin dan mengajak orang lain menempuh perjalanan menuju satu tujuan. Cari tahulah dimana mereka berada, dekatilah mereka, sentuhlah mereka, dan jalinlah hubungan dengan mereka.

Orang yang sukses tidak dapat dipungkiri adalah seorang ahli dalam menjalin hubungan dengan koleganya. Demikian pula pemimpin yang hebat pasti juga ahli dalam menjalin hubungan dengan anak buahnya. Seorang sales atau tenaga penjual yang berhasil juga tentu ahli menjalin hubungan dengan customernya. Untungnya, kita tidak perlu mempunyai gelar sarjana atau master untuk menjadi ahli dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Namun jelas, kita perlu usaha untuk mewujudkannya. Kita hanya perlu meningkatkan keterampilan berkomunikasi, dan keinginan membantu orang lain dengan tulus.

Jadilah ahli atau expert dalam menjalin hubungan dengan orang lain, saya jamin kesuksesan mendekati Anda. Mau ?

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Comments
1 Comments

1 komentar:

  1. Mau Sekali..... Dengan Ketrampilan membina Hubungan Baik dengan semua Tingkatan mempermudah Kita menjadi seorang yang Sukses Luar Biasa...

    Salam Sukses Luar Biasa.

    BalasHapus