Setelah lulus SMA, seorang pemuda merantau ke Jakarta untuk
mencari pekerjaan, dan menumpang dirumah kakak sepupunya anak bude di Kampung
Bali Matraman, belakang stasiun kereta api Manggarai. Mencari pekerjaan di
ibukota tidaklah mudah, pemuda itu hanya bisa luntang lantung selama beberapa
bulan, menunggu panggilan dari lamaran kerja, meskipun sudah dibantu masukkan
oleh kakak sepupunya. Tinggal di kampung bali Matraman cukup nyaman, walaupun
termasuk daerah kumuh, karena mayoritas penghuninya orang-orang dari Jawa
Tengah dan Cirebon, para tetangga sangat bersahabat, sehingga mereka cepat
akrab. Kebanyakan penghuni disekitar rumah sepupunya adalah karyawan perusahaan
jasa kereta api (PJKA), salah satunya bernama pak Ali asli Arjawinangun Cirebon,
orangnya baik sekali. Sering mengajak si pemuda ke kantornya di depo kereta api
Manggarai untuk sekedar membantu pekerjaan pak Ali, kadang kalau tidak ada
pekerjaan menemani main catur, memang tanpa dibayar, tapi dibelikan makan dan
rokok saja, si pemuda sudah cukup senang.
Si pemuda yang kini tidak muda lagi, tersenyum, mengenang kejadian
beberapa puluh tahun yang lalu. Kejadian yang ketika itu sering diamati waktu
muda, belum bisa dimaknai, baru hari ini bisa dimengerti sehingga membuatnya
bergegas menuliskan cerita ini, untuk berbagi inspirasi.
Di depo kereta api Manggarai, gerbong-gerbong diatas rel
kereta mengalami banyak hal. Mereka menjadi bernilai karena dimuati kargo atau
barang, memiliki tujuan dan menempuh rute tertentu untuk mencapai tujuan itu.
Namun gerbong-gerbong itu tidak bisa pergi kemana-mana tanpa bantuan lokomotif.
Untuk melakukan sesuatu yang bernilai, mereka harus terhubung dengan lokomotif.
Pernahkah Anda ke depo kereta dan menyaksikan bagaimana
potongan-potongan gerbong yang terpisah tak terhubung dan terputus, dan kemudian
sang masinis menyusun, menyatukan bagian-bagian itu menjadi rangkaian kereta
yang siap bekerja ? Prosesnya sederhana, pertama lokomotif yang bermesin akan
mencari dan merubah haluan kejalur yang sama dengan gerbong-gerbong yang akan
ditariknya. Kemudian ia bergerak mendekati gerbong-gerbong itu berada,
membelakanginya, bersentuhan dan terhubung. Setelah terhubung, bersama-sama
mereka bergerak maju menuju tujuan.
Sahabat-sahabatku yang luar biasa,
Hal serupa juga harus terjadi sebelum kita bisa memimpin dan
mengajak orang lain menempuh perjalanan menuju satu tujuan. Cari tahulah dimana
mereka berada, dekatilah mereka, sentuhlah mereka, dan jalinlah hubungan dengan
mereka.
Orang yang sukses tidak dapat dipungkiri adalah seorang ahli
dalam menjalin hubungan dengan koleganya. Demikian pula pemimpin yang hebat
pasti juga ahli dalam menjalin hubungan dengan anak buahnya. Seorang sales atau
tenaga penjual yang berhasil juga tentu ahli menjalin hubungan dengan
customernya. Untungnya, kita tidak perlu mempunyai gelar sarjana atau master
untuk menjadi ahli dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Namun jelas, kita
perlu usaha untuk mewujudkannya. Kita hanya perlu meningkatkan keterampilan
berkomunikasi, dan keinginan membantu orang lain dengan tulus.
Jadilah ahli atau expert dalam menjalin hubungan dengan
orang lain, saya jamin kesuksesan mendekati Anda. Mau ?
Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Mau Sekali..... Dengan Ketrampilan membina Hubungan Baik dengan semua Tingkatan mempermudah Kita menjadi seorang yang Sukses Luar Biasa...
BalasHapusSalam Sukses Luar Biasa.