Setiap hari kita mendengar berita-berita yang tidak
menggembirakan. Pikiran kita mengatur tindakan kita, itu adalah fakta. Pikiran
negatif membesar-besarkan sesuatu. Beberapa orang memperlakukan tetesan air
atap bocor, seperti menghadapi hujan badai. Pikiran negatif juga menghambat
respon positif dari orang lain. Bahkan, jawaban dari suatu pertanyaan sangat
ditentukan oleh cara kita menyampaikan. Seperti dalam training sales, kita
mempelajari teknik bertanya yang sangat dipahami oleh penjual yang berpengalaman
untuk memperoleh jawaban yang positif, tergantung cara kita mengemas
pertanyaannya.
Seorang mahasiswa yang sedang KKN di dalam asrama militer
memutuskan untuk mencoba teori tersebut. Ketika dipekerjakan di bagian dapur,
ia bertugas membagi-bagikan buah jeruk di sepanjang meja makan.
“Anda tidak ingin makan jeruk, kan?” ia menanyai beberapa
orang dengan pertanyaan negatif. Sembilan puluh persen menjawab, “ Tidak.”
Kemudian ia mencoba melanjutkan menawarkan berikutnya dengan
pendekatan positif : ”Anda pasti ingin makan jeruk, kan?” Hampir lima puluh
persen menjawab, ”Oh ya, saya mau satu.”
Kemudian ia mencoba cara ketiga menurut teknik penjualan
dasar, ”Anda ingin satu atau dua?” tanyanya. Hasilnya adalah empat puluh
persen mengambil dua, dan lima puluh persen mengambil satu. Biasanya jeruk di
asrama ini kurang diminati karena kualitasnya yang buruk.
Negativisme membatasi orang-orang. Kalau mereka kalah, maka
mereka tidak akan pernah berhasil. Kita bisa melihat cuplikan-cuplikan dibawah
ini :
Thomas Edison tercatat pernah berkata bahwa gambar bersuara
tidak akan pernah populer. Siapakah yang tidak punya televisi dirumah?
Ia juga pernah berusaha membujuk Henry Ford untuk melupakan
ide mobil bermesinnya yang waktu itu masih mentah. “Itu ide yang tidak berguna,”
katanya.
Madam Curie dibujuk para ahli untuk melupakan gagasan ilmiah
yang mustahil tentang radium.
Air kemasan Aqua juga dilecehkan pada saat diperkenalkan,
karena harganya lebih mahal dari bensin.
Hingga saat ini kita masih disulitkan oleh orang-orang yang
negatif. Asumsi mereka cenderung melumpuhkan kreativitas dan pencapaian potensi
kita yang sesungguhnya.
Sahabat-sahabatku yang luar biasa,
Pertanyaannya adalah, apakah kita diatur oleh pemikiran
negatif atau positif? Seperti halnya pemikiran negatif menghasilkan tindakan
negatif, pemikiran positif pun menghasilkan tindakan yang positif. Gaya hidup
negatif adalah bahaya terbesar yang harus kita hadapi untuk mencapai
keberhasilan. Padahal, gaya ini sering kali mempengaruhi dan mengendalikan orang-orang
yang dekat dengan kita, itulah tantangan kita.
Selalu berpikir positif adalah satu-satunya jalan menuju
keberhasilan, karena akan menghasilkan tindakan-tindakan yang selalu positif. Jadikanlah ini sebagai gaya hidup kita.
Setuju?
SETUJU Pak Han ....
BalasHapusHebat ,,,,Luar biasa
BalasHapusKalau tidak setuju ,,,,,ter,,,la,,,lu
Sebagian Keberhasilan dari berfikir dan bertindak positif yang terkadang tidak Kita sadari adalah,,,kenyamanan,ketenangan,ketenteraman hati,,,dan tersenyum,,,
Salam sukses Hidup Luar Biasa
Setuju sekali Pak Hand....
BalasHapusBerfikir & bertindak positif terutama pada saat sulit dan menantang misal tetap bertahan dengan sisa uang 10 ribu di dompet tapi tetap memiliki impian 1 Trilyun di kepalanya
Setuju Sekali Pak Han.....
BalasHapusWalau terkadang susah untuk berpikiran secara positif tetapi kalo sudah bisa, akan luar biasa dampak nya......
kita harus memiliki cara pandang yang sehat dan positif terhadap segala sesuatu..tetapi kita juga jangan mengabaikan kenyataan yang ada/fakta yang ada...
BalasHapusSalam Luar Biasa....