Sabtu, 19 Oktober 2013

Gaya Hidup Positif


Setiap hari kita mendengar berita-berita yang tidak menggembirakan. Pikiran kita mengatur tindakan kita, itu adalah fakta. Pikiran negatif membesar-besarkan sesuatu. Beberapa orang memperlakukan tetesan air atap bocor, seperti menghadapi hujan badai. Pikiran negatif juga menghambat respon positif dari orang lain. Bahkan, jawaban dari suatu pertanyaan sangat ditentukan oleh cara kita menyampaikan. Seperti dalam training sales, kita mempelajari teknik bertanya yang sangat dipahami oleh penjual yang berpengalaman untuk memperoleh jawaban yang positif, tergantung cara kita mengemas pertanyaannya.

Seorang mahasiswa yang sedang KKN di dalam asrama militer memutuskan untuk mencoba teori tersebut. Ketika dipekerjakan di bagian dapur, ia bertugas membagi-bagikan buah jeruk di sepanjang meja makan.

“Anda tidak ingin makan jeruk, kan?” ia menanyai beberapa orang dengan pertanyaan negatif. Sembilan puluh persen menjawab, “ Tidak.”

Kemudian ia mencoba melanjutkan menawarkan berikutnya dengan pendekatan positif : ”Anda pasti ingin makan jeruk, kan?” Hampir lima puluh persen menjawab, ”Oh ya, saya mau satu.”

Kemudian ia mencoba cara ketiga menurut teknik penjualan dasar, ”Anda ingin satu atau dua?” tanyanya. Hasilnya adalah empat puluh persen mengambil dua, dan lima puluh persen mengambil satu. Biasanya jeruk di asrama ini kurang diminati karena kualitasnya yang buruk.

Negativisme membatasi orang-orang. Kalau mereka kalah, maka mereka tidak akan pernah berhasil. Kita bisa melihat cuplikan-cuplikan dibawah ini  :

Thomas Edison tercatat pernah berkata bahwa gambar bersuara tidak akan pernah populer. Siapakah yang tidak punya televisi dirumah?
Ia juga pernah berusaha membujuk Henry Ford untuk melupakan ide mobil bermesinnya yang waktu itu masih mentah. “Itu ide yang tidak berguna,” katanya.

Madam Curie dibujuk para ahli untuk melupakan gagasan ilmiah yang mustahil tentang radium.

Air kemasan Aqua juga dilecehkan pada saat diperkenalkan, karena harganya lebih mahal dari bensin.

Hingga saat ini kita masih disulitkan oleh orang-orang yang negatif. Asumsi mereka cenderung melumpuhkan kreativitas dan pencapaian potensi kita yang sesungguhnya.


Sahabat-sahabatku yang luar biasa,

Pertanyaannya adalah, apakah kita diatur oleh pemikiran negatif atau positif? Seperti halnya pemikiran negatif menghasilkan tindakan negatif, pemikiran positif pun menghasilkan tindakan yang positif. Gaya hidup negatif adalah bahaya terbesar yang harus kita hadapi untuk mencapai keberhasilan. Padahal, gaya ini sering kali mempengaruhi dan mengendalikan orang-orang yang dekat dengan kita, itulah tantangan kita.
Selalu berpikir positif adalah satu-satunya jalan menuju keberhasilan, karena akan menghasilkan tindakan-tindakan yang selalu positif. Jadikanlah ini sebagai gaya hidup kita. Setuju?

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Comments
5 Comments

5 komentar:

  1. Guruh Kurniawan ERTE ne . Sampang20 Oktober 2013 pukul 19.16

    SETUJU Pak Han ....

    BalasHapus
  2. Hebat ,,,,Luar biasa

    Kalau tidak setuju ,,,,,ter,,,la,,,lu

    Sebagian Keberhasilan dari berfikir dan bertindak positif yang terkadang tidak Kita sadari adalah,,,kenyamanan,ketenangan,ketenteraman hati,,,dan tersenyum,,,

    Salam sukses Hidup Luar Biasa

    BalasHapus
  3. Setuju sekali Pak Hand....

    Berfikir & bertindak positif terutama pada saat sulit dan menantang misal tetap bertahan dengan sisa uang 10 ribu di dompet tapi tetap memiliki impian 1 Trilyun di kepalanya

    BalasHapus
  4. Setuju Sekali Pak Han.....

    Walau terkadang susah untuk berpikiran secara positif tetapi kalo sudah bisa, akan luar biasa dampak nya......

    BalasHapus
  5. kita harus memiliki cara pandang yang sehat dan positif terhadap segala sesuatu..tetapi kita juga jangan mengabaikan kenyataan yang ada/fakta yang ada...


    Salam Luar Biasa....

    BalasHapus