Selasa, 07 April 2015

Keinginan Akan Tetap Berada Di Sana


Memang tidak selalu yang kita inginkan akan kita dapati. Tepatnya, Tuhan tidak selalu mengabulkan semua permintaan kita. Itulah yang sering kita ingat, kita rasakan, kemudian kita keluhkan dan kita cemaskan, tak terkecuali saya. Besarnya keinginan dan kenyataan seringkali jauh dari harapan. Niat ingin begitu, kenyataan cuma begini. Realitas selalu di sini, angan-angan selalu jauh di sana.

Sudah sembilan tahun saya mengelola bengkel variasi Oto Kits, dan baru saja membuka cabang yang ketiga. Tapi kenyataan ini ternyata masih jauh dari besarnya keinginan menjadi tujuh belas cabang. Padahal, usia saya sudah lima puluh tujuh, teman-teman seusia pasti sudah pensiun, menikmati hari tuanya. Sedangkan saya masih sibuk dengan banyaknya keinginan yang belum saya dapatkan.

Menjadi seorang pengusaha adalah impian saya sejak kecil. Maka, ketika menginjak kelas dua SMA, sepulang sekolah saya bersedia membantu memasarkan dagangan ayah ke daerah-daerah sekitar dengan naik sepeda motor. Empat hari dalam seminggu, saya harus pulang petang bahkan kadang sampai larut malam jika terhadang hujan atau gangguan.

Setiap perjalanan memasarkan itu tidak selalu membawa hasil menggembirakan, mengajarkan saya tentang kesulitan. Dikatakan berat bagi anak sekolah, pastilah berat. Tapi saya suka melakukannya, apalagi ada tambahan uang saku sebagai upahnya. Itulah kenapa setelah lepas SMA, saya kemudian memilih merantau berdagang di Jakarta ketimbang kuliah atau mencari kerja.


Sukses berdagang tidak dikabulkan, malah mendapat kesialan-kesialan yang membuat saya akhirnya harus melupakan keinginan. Berdagang kripik tempe, tidak berhasil. Berdagang burung merpati, juga gagal. Buka toko kecil di kampung pun tidak mudah, dagangan habis, uang juga habis entah kemana. Karena kebutuhan, saya terpaksa merubah tujuan dengan mencari pekerjaan.

Namun, ketika saya punya waktu senggang untuk mengingat-ingat, ternyata sebagian besar Tuhan sebenarnya telah memberi. Rasanya bukan hanya saya yang bersikap seperti itu, sebagian dari kita sering lupa atau tidak sempat memikirkan lagi. Keinginan yang didapat langsung saja tidak kita ingat apalagi keinginan yang diperoleh dengan perjuangan bertahun-tahun.

Meskipun harus menunda lebih dari dua puluh tahun dengan rela menjadi karyawan, akhirnya saya bisa menjadi seorang pengusaha. Meskipun bengkel saya belum menjadi tujuh belas cabang, saya sudah memiliki tiga cabang yang kata orang, luar biasa. Meskipun keinginan masih banyak yang belum tercapai, ternyata alam juga telah banyak memberi.

Jadi, sesungguhnya banyak mimpi-mimpi saya yang sudah diberi. Hanya saja karena keinginan baru selalu bertambah, maka jumlah keinginan yang belum tercapai juga bertambah. Memimpikan hotel bintang, dua tahun yang lalu, sekarang hampir menjadi kenyataan. Hotel belum selesai dibangun, ternyata sudah lahir mimpi lain tentang pesawat terbang.

Sekalipun hidup ini telah banyak memberi, tapi yang selalu kita ingat cuma soal-soal yang belum kita dapati. Keinginan akan tetap berada di sana dan hidup selalu berada di sini, karena sekalipun saya telah banyak mendapat, saya masih akan banyak bermimpi.


Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar