Belanja apa saja di kota-kota besar pasti lebih menarik daripada belanja di kotaku. Di kota kecil tidak banyak pilihan, tidak banyak toko besar, belum ada mall, paling banter Rita pasaraya, semua serba ketinggalan. Uang tunai lebih berharga daripada kartu kredit dan uang benar-benar masih digunakan sebagai alat bayar. Di samping itu, harganya juga pasti lebih mahal kecuali untuk jenis-jenis barang tertentu saja.
Sedangkan
di kota-kota besar, persaingan bisnis begitu ketat sehingga toko-toko saling
membanting harga dan menguntungkan konsumen. Tidak cuma murah, hampir semua
barang juga ada atau lebih lengkap, tetapi yang lebih menonjol adalah
kemudahan, kenyamanan dan fasilitas yang dapat kita peroleh ketika berbelanja.
Aneka macam penawaran menarik diberikan untuk kepuasan konsumen.
Uang
tunai hampir jarang saya pergunakan selama di kota besar. Masuk restoran untuk
makan, tidak perlu uang tunai. Pakai kartu kredit lebih menguntungkan karena
dapat memperoleh diskon-diskon yang cukup besar,
sedangkan bayar tunai malah lebih mahal. Karena program diskon hanya berlaku
bagi pemegang kartu kredit yang diberikan oleh pihak bank bekerja sama dengan
pemilik restoran.
Banyak
toko juga menawarkan pembelian barang dengan program cicilan selama enam bulan
tanpa bunga alias 0 % jika membayar dengan kartu kredit bank tertentu. Jadi,
asal punya kartu kredit kita boleh mengangsur selama enam kali tanpa dikenai
bunga,karena bunganya sudah ditanggung oleh pemilik toko dan pihak bank. Semua
pihak sama-sama memperoleh keuntungan.
Pembeli
yang tidak cukup uang, dapat membeli dengan cara mengangsur. Sedangkan pihak
penjual diuntungkan karena menerima pembayaran tunai dari bank, tanpa harus
menanggung resiko hutang dari konsumen dan diharapkan juga omset penjualan toko
dapat meningkat. Pihak bank juga diuntungkan karena bunga dibayar di depan
dengan memotong langsung jumlah transaksi dari toko.
Itulah
kenapa dalam waktu dekat ini, bengkel variasi saya juga akan menawarkan program
cicilan ini kepada seluruh konsumennya. Bekerja sama dengan beberapa bank
seperti bank Mandiri, bank BCA dan BRI. Sebenarnya hidup ini juga berisi dari
serangkaian cicilan demi cicilan. Saya tidak pernah berani membayangkan bisa
menjadi pengusaha seperti sekarang pada awalnya.
Membayangkan
punya mobil saja takut, karena itu dunia yang tak terjangkau dengan keadaaan
saya saat itu. Hanya dengan cara mencicil itulah saya kuat mendapatkan apa-apa
yang tidak berani saya bayangkan. Karena alam hanya memberi saya kekuatan
sedikit demi sedikit, setahap demi setahap tidak memberikan sekaligus, maka
cara itulah yang bisa saya tempuh.
Kalau
seluruh rezeki disampaikan hanya dalam satu pemberian, turun sekaligus pada hari
ini, saya pasti bingung setengah mati karena tidak ada perangkat dalam diri
saya untuk kuat menampungnya. Maka, datangnya kesuksesan juga demikian, tidak
serta merta datang seketika, tapi melalui tahapan demi tahapan. Harus melalui
proses yang panjang, tidak didapat tiba-tiba.
Jadi,
setiap saya mengingat tentang perusahaan, pertumbuhan, kemajuan, kekuatan,
keberanian, kemampuan dan semua pencapaian yang yang saya miliki pada hari ini,
sesungguhnya saya seperti sedang mengingat kumpulan cicilan yang menakjubkan.
Sakit mata pun sudah mulai bijaksana dengan mengenal cicilan, terbukti ketika
mata saya timbilen kemarin cuma sebelah. Sebelah pun sudah amat menyiksa,
apalagi jika keduanya.
Salam
SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.