Perubahan
merupakan hukum alam yang harus dipatuhi karena dengan cara itulah kita
bertahan jika kita tak ingin tertinggal atau bahkan tergilas oleh kehidupan.
Dinosaurus, binatang yang besar, kuat dan mengerikan saja punah karena tidak
cepat berubah. Fenomena perubahan ini dapat kita rasakan dalam berbagai bidang,
baik sebagai pelaku maupun penonton.
Sebagai
penonton, semula saya agak iba melihat warung dan toko kecil harus bersaing
dengan mini market. Sebagai pihak yang saya anggap mewakili pedagang kecil dan
kalah oleh kedatangan wakil dari pedagang besar. Jangan-jangan tanpa kedatangan
pedagang besar itu pun, pedagang kecil ini memang akan terpinggirkan dengan
sendirinya, tidak semata-mata oleh persaingan, tetapi karena tidak dapat
memenuhi tuntutan konsumen.
Jadi,
lebih karena persoalan dalam dirinya sendiri. Soal kekalahan adalah soal jamak
yang terjadi di dalam dunia usaha. Tidak cuma itu, pedagang besar seperti mall
dan super market juga bisa kalah jika publik sudah tidak menyukainya. Artinya,
pasar tak lagi ramah padanya. Hilangnya keramahan itu penyebabnya bisa dari
berbagai hal, terutama soal harga, kualitas, lokasi dan pelayanan.
Coba
bayangkan jika ada budaya baru yang sanggup menjual barang bermutu, tapi murah
harganya strategis lokasinya, dan nyaman pula pelayanannya harus bersebelahan
dengan pihak yang mahal harganya, sulit tempat parkirnya, barang kurang bagus,
sudah begitu ketus pula wajah penjaganya. Sudah ketus di wajah, ditambah bekas
kerokan di leher dan tempelan koyo di mana-mana. Mudah ditebak akhir kompetisi
keduanya.
Itulah
kenapa saya sebagai pelaku atau pihak perusahaan juga menghendaki banyak
perubahan pada para karyawan agar dapat menjadi perusahaan yang kompetitif dan
menjadi pemenang. Apa jadinya jika kita harus berkompetisi dengan orang lain
yang keahliannya lebih terasah, yang pengetahuannya terus meningkat, memiliki
wawasan lebih luas, dan pemikirannya lebih cemerlang ?
Jangan-jangan
kita tersingkir bukan karena persaingan, melainkan karena kita lambat berubah,
tidak cepat update dan bertumbuh. Ketika pasar saat ini dikuasai oleh ‘net
generation’ (generasi internet) yang melek teknologi, akan sangat ketinggalan
jika kita masih gagap teknologi. Mereka melakukan penelusuran barang apa yang
akan dibeli dengan cara googling (mencari di google), sehingga mereka bisa
membandingkan.
Apa
yang dahulu menjadi keunggulan kemungkinan sekarang hanya menjadi standar yang
minimal. Kecepatan berubah dan beradaptasi menjadi unsur yang sangat penting
untuk bertahan atau bahkan berkembang. Ada proses pembelajaran yang tidak boleh
berhenti dilakukan. Mereka yang tidak mau melakukan inovasi atau mengikuti
perubahan akan kehilangan peluang atau kalah dari pesaingnya.
Jadi,
suka atau terpaksa kita juga mempunyai keharusan berkompetisi dalam hidup ini
jika tidak ingin berakhir di museum, apalagi kita semua adalah satu-satunya
spesies yang mampu berpikir.
Salam
SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.