Rabu, 29 Oktober 2014

Kematangan Kita


Tadinya saya tidak percaya dan cuma tertawa ketika seorang teman berkata bahwa kematangan kita sebagai manusia bisa diukur dari kualitas mimpi-mimpi kita. Karena saya termasuk orang yang tidak  perhatian dengan mimpi-mimpi. Namun, kali ini saya menarik pendapat itu setelah saya terbangun dari tidur karena bermimpi yang sangat jelas, siang bolong pula !

Mungkin karena hari minggu, saya harus bangun pagi untuk pergi beribadah, sekitar jam sepuluhan saya mengantuk sekali dan memilih tidur lagi sebab hari ini tak ada yang harus saya selesaikan selain rencana membuat tulisan di kolom ini. Itu pun bisa nanti-nanti toh saat itu belum datang ide untuk dituliskan. Maka, terjadilah sebuah mimpi yang tidak bermutu itu.

Di mimpi itu, seolah saya tersesat ketika berjalan kaki karena salah mengambil jalan tembus sampai masuk ke pelosok kampung yang sama sekali asing dan kesulitan kembali ke hotel. Menemui jalan buntu berulang-ulang, harus berjalan memutar agar bisa ketemu jalan besar bahkan sampai harus menaiki tangga curam yang menakutkan, jika salah atau lemah bisa terjatuh dan tewas. Sungguh mengerikan !

Di dalam perjalanan itu, saya juga bertemu sekelompok orang yang mutunya menyebalkan, sama sekali tak mau memberikan bantuan yang saya butuhkan. Sebelum akhirnya lega, bertemu dengan orang baik yang mau mengantar sampai ke jalan besar, sehingga saya dapat pulang naik taksi ke hotel. Saat itu saya terbangun gara-gara punya hutang tulisan dan ingin segera melunasinya dengan menuliskan kisah ini.

Mimpi yang sempat menegangkan hati saya, sebenarnya tak lebih hanya sekadar mimpi hasil dari rembesan persoalan sehari-hari yang mengendap dalam pikiran. Karena abis mendengarkan sharing  seorang staff yang kesasar ketika saya beri tugas ke luar kota, menjelma jadi mimpi itu. Maka, jelas sudah mutu saya sebagai manusia yang ternyata masih suka membawa persoalan sepele ke dalam tidur.

Jika siangnya saya marah terhadap seseorang, bukan tidak mungkin saya ketemu lagi dalam mimpi di malam hari dan saya pukuli sampai kelenger. Jika sehari-hari kita ditekan oleh kebutuhan uang yang mendesak, bukan mustahil kita mengusung persoalan itu untuk dipecahkan di dalam mimpi, untuk kemudian terbangun dan kecewa lagi.

Jika dalam kesendirian, dalam keadaan yang paling tenang pun saya masih gampang terguncang oleh persoalan-persoalan entah bagaimana kalau di tengah keramaian, dalam kehidupan sehari-hari. Apa jadinya, kalau saya melihat orang yang menipu saya tambah sukses dan tambah kaya. Pasti orang itu akan muncul dalam tidur saya untuk saya hajar habis-habisan. Jadi, dalam keadaan terjaga maupun tertidur, saya ini orang yang selalu kelelahan.

Dalam kelelahan seperti itu, maka tidak heran jika kepala saya sering terasa pusing, perut kembung secara berkala dan leher sering kaku. Jangan-jangan bukan dikarenakan penyakit medis, tetapi hasil dari cara menyikapi setiap persoalan yang keliru akibat mental yang kurang matang. Pantas pula jika resep dokter manapun tidak menyembuhkan.

Jika Anda juga sering membawa persoalan ke dalam mimpi, mungkin kita perlu belajar bersama. Jika Anda menderita seperti saya, mari kita berobat bersama.


Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Comments
1 Comments

1 komentar:

  1. Saya lebih sering gak bisa tidur kalau sedang ada masalah.

    Salam Sukses, Hidup Luar Biasa.

    BalasHapus