Selasa, 13 Januari 2015

Keterlibatan Saya


Persoalan yang paling menarik adalah ketika ada persoalan yang melibatkan ‘saya’ di dalamnya. Saat koran memuat berita tentang saya atau bahkan sekadar nama, maka saya segera berusaha membeli dan membacanya. Apalagi jika saya bisa masuk televisi (sayangnya belum), tentu saya tak keberatan membatalkan semua acara penting apa saja demi bisa menonton siarannya.

Kalau sesuatu melibatkan saya atau saya melibatkan diri pada sesuatu, maka sesuatu itu jadi penting artinya. Ketika awal anak saya membeli seekor kucing, sampai berbulan-bulan kemudian saya tidak meliriknya, jangankan menyapa atau menyentuhnya. Tapi ketika saya melibatkan diri mengurusnya, lambat laun mulai menyukainya dan kini ia menjadi bagian penting dalam hidup saya.



Karena menyukainya, saya jadi penuh perhatian kepadanya. Setiap pagi setelah saya bangun tidur, ia akan segera saya lepaskan dari kandangnya. Ia bisa bermain dengan bebas dan gembira di halaman, menyelinap ke sana ke mari di antara rumput dan tanaman hingga ke bawah kolong mobil sampai jam saya berangkat ke kantor.

Jika ia kena mencret, saya cemas mencari apa penyebabnya dan segera mengobatinya. Jika matanya bengkak mungkin terkena ranting atau ujung daun seperti kemarin, saya cepat-cepat membawanya ke dokter. Jika kakinya kotor saya akan membersihkannya, bahkan ketika kucing itu berak tidak pada tempatnya saya pun bersedia mengurusnya. 

Selagi ia berada di luar kandang, saya akan terus memantaunya. Setiap saya memanggil namanya, ia akan segera berlari menghampiri. Lonceng kecil yang terkalung di lehernya akan berbunyi menandai kedatangannya. Kerap istri suka jengkel karena jika ia atau orang lain yang memanggilnya, kucing itu diam saja tidak menggubrisnya. 

Tapi kalau sampai tiga kali saya panggil tidak terdengar suara lonceng atau meong, kepanikan mulai melanda. Saya segera ke luar rumah mencari sambil meneriakkan namanya. Semua orang yang ada di rumah ikut panik dan mencarinya. Yang saya khawatirkan cuma satu, karena ia berani lari ke luar dari halaman jika ketemu dan mengejar kucing liar. Khawatir ia hilang tidak bisa kembali.

Bukan cuma soal kucing saja, ketika saya mulai terlibat dengan menulis kolom ini, kekhawatiran juga selalu ada setiap kali menemui kesulitan merangkai kata. Mungkin karena keterlibatan saya belum terlalu lama, sehingga saya sering khawatir dan kurang percaya diri. Saya menjadi sensitif terhadap gangguan ketika sedang mengetik di layar komputer walau akhirnya cuma kegembiraan semata jika sudah berhasil menyelesaikannya.

Kekhawatiran saya ternyata melebihi kekhawatiran orang lain. Orang lain itu tidak secemas dengan apa yang saya cemaskan, tidak seminat seperti apa yang saya minatkan dan mereka pun tidak akan terlibat seperti saya punya keterlibatan. Kini jelas, semakin kita terlibat akan sesuatu maka sesuatu itu jadi semakin menarik dan berharga.

Maka, semakin banyak kita melibatkan diri pada sesuatu, akan semakin banyak sesuatu yang menjadi menarik dan berharga buat kita.


Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar