Jumat, 07 November 2014

Korset Pelangsing


Ketika saya sedang menunggu istri bersama temannya yang berada di lantai 19 sambil minum kopi siang itu, tiba-tiba istri saya sms meminta pertimbangan tentang rencananya membeli sebuah korset pelangsing dari temannya. Tidak biasanya istri minta pertimbangan kecuali akan beli barang-barang yang mahal harganya atau barang yang penting. Maka dapat ditebak betapa istimewanya korset ini.

Namanya barang istimewa, berarti korset ini bukan sembarang korset pelangsing seperti yang dijual di sembarang tempat. Yang pasti, istri saya punya alasan kenapa ingin memilikinya. Kalau boleh saya menganalisa, tampaknya ada dua alasan. Alasan yang pertama, karena yang menawarkan barang itu teman dekatnya, tentu ada perasaan tidak enak kalau tidak membelinya walaupun mungkin mahal untuk ukuran sebuah korset.

Betapa tidak enaknya menolak permintaan seorang ibu yang rela datang menjemput, setir sendiri, menghantarkan ke mana-mana setiap kali istri saya ke Jakarta. Apalagi, sejak masih kuliah mereka pun sudah bersahabat. Jadi, sudah selayaknya jika istri tidak akan mengecewakan seorang sahabat yang baik seperti itu. Permintaan yang lebih besar pun pasti akan diturutinya dengan senang hati.

Alasan yang kedua, pasti karena manfaat yang diinginkan dari barang itu. Seingat saya, istri pernah juga memiliki dan memakai barang seperti itu. Kata penjual yang dulu berkhasiat menurunkan berat badan dan membentuk tubuh tapi tidak terbukti. Karena setelah dipakai beberapa lama, barang itu jarang terlihat lagi, sudah jadi penghuni tetap almari alias dimusiumkan. 

Tengoklah almari Anda yang penuh berjejalan. Apakah seluruh pakaian itu Anda kenakan ? Cobalah pula teliti rumah Anda, begitu banyak barang yang tidak berguna, tidak penting dan tidak mendesak. Jika dalam membeli barang, kita selalu mengutamakan yang penting dan mendesak tentu tak akan begitu banyak barang tidak berguna di rumah kita.

Namun, hidup tidak cuma berisi sesuatu yang penting dan mendesak saja, kadang juga berisi tidak enak hati. Melihat sahabat istri saya yang begitu baik menawarkan barang itu dengan bersemangat tentu tidak mengenakkan. Apalagi jika Anda memiliki uang untuk membelinya, kalaupun tidak punya uang sebanyak itu, masih bisa diangsur enam kali tanpa bunga, info dari penjualnya.

Jadi, seandainya saya mengatakan bahwa barang itu sama dengan yang dulu, walau beda harga dan produsennya tentu istri dan temannya kurang setuju. Mereka yakin betul, bahwa barang yang satu ini pasti beda, lebih sakti mandraguna. Tidak perlu diet pun berat badan bisa turun, imbuhnya. Kalau sudah soal menurunkan berat badan, wanita mana yang tak ingin tubuhnya ramping bak peragawati. Berapa pun pasti akan diburu, jika punya uang.

Singkat cerita, kami pun segera menyelesaikan transaksi barang itu dengan hati yang mantap, karena waktu sudah cukup sore, teman istri juga melengkapi kebaikan hatinya dengan tak mengijinkan kami naik taksi tapi mengantarkan sendiri ke stasiun Gambir. Kebaikan memang selalu berbalas kebaikan.

Seminggu kemudian, istri memberitahu dengan gembira jika baju-baju yang tadinya sudah tak dapat dipakai karena kekecilan sekarang sudah muat lagi. Sebuah prestasi yang perlu diapresiasi, sehingga saya ikut bergembira, teman istri pun pasti juga akan gembira mendengar berita ini. Tidak penting apakah korset pelangsing itu penyebabnya atau sekadar memotivasi, karena yang saya tahu sudah sebulan ini istri saya rajin diet dan berolah raga dengan keras.

Yang penting, semua jadi gembira. Karena awalnya dimulai dengan niat baik, pantas saja jika ia ganti  memberi kebaikan bagi semua.


Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar