Saat debat Capres yang pertama, salah satu capres mengungkapkan kepada capres satunya bahwa timnya telah berpesan, “ Jangan sekali-kali setuju dengan pendapat pihak lawan, tetapi kali ini saya tidak mematuhinya, dan saya setuju dengan Anda.” Tepuk tangan pun memenuhi ruangan itu.
Karena
salah satu capres tadi menggunakan kata-kata itu terhadap tim pendukungnya,
saya jadi ingat ketika suatu hari ada yang bertanya kepada saya, “Mampukah
seorang yang pemalu seperti saya berubah menjadi penuh percaya diri, pak ?” “ Ya, Anda sanggup melakukannya,”
jawab saya. Silakan tulis empat kata ajaib ini dengan huruf tebal, ' Saya Tidak
Perlu Mematuhinya.”
Seperti
kita ketahui bahwa setiap orang memiliki citra diri. Dalam istilah yang
sederhana, citra diri adalah bagaimana kita melihat diri sendiri sebagai orang
tertentu. Strateginya adalah mengganti citra diri yang semula pemalu menjadi
yang penuh percaya diri.
Apabila
Anda melihat diri sendiri sebagai orang yang percaya diri, maka Anda pun akan
bertindak dengan penuh percaya diri, karena semua tindakan lahiriah merupakan
ekspresi dari pelbagai pikiran yang memicunya. Di sisi lain, apabila Anda
melihat diri sendiri sebagai orang yang minder, perilaku Anda pun mengikuti
perintah yang dimunculkan oleh gambaran diri yang negatif itu.
Sewaktu
Anda terancam oleh keadaan yang memerlukan keberanian, berhentilah Anda sejenak
dan perhatikan gambaran diri Anda yang sedang berbisik mengatakan bahwa Anda
benar-benar takut. Tapi jangan hiraukan, tegaskan pada diri Anda secara pelan
dan sungguh-sungguh,” Saya tidak perlu mematuhinya.”
Anda
benar-benar tidak perlu memikirkan citra negatif yang dibisikkan kepada Anda.
Hal itu hanya perasaan yang selama ini memperdaya dan mencurangi Anda. Tidak
perlu bersusah payah untuk meyakinkan diri Anda tentang kepercayaan diri. Pakai
empat kata ajaib tersebut untuk memberikan perlawanan dan menghancurkan
kebiasaan buruk itu. Gunakanlah sesering mungkin.
Seorang
guru menanyakan kepada anggota kelas yang berlatar belakang beragam, apakah
mereka cukup percaya diri untuk memberikan sambutan atau ceramah singkat dan
bebas memilih topik yang mereka suka. Banyak anggota yang tersenyum dan
menggelengkan kepala.
Sang
guru kemudian berkata,” Betapa mudahnya Anda bercakap-cakap dengan teman. Anda
tidak kesulitan mengungkapkan sesuatu yang tengah Anda pikirkan. Tidak
sedikitpun memperlihatkan rasa gugup, Anda semua berbicara dengan lancar. “
Salah
seorang anggota berujar,” Saya paham, ternyata kepercayaan diri memang ada di
dalam diri kita setiap saat. Saya tidak mampu berbicara di depan kelas lantaran
saya takut saya tidak akan memberikan kesan baik.”
Anda
sebelumnya mempunyai piring yang tertutup serbet. Untuk mendapatkan piring itu,
Anda tidak perlu membuatnya. Tetapi yang harus Anda lakukan ialah menyingkirkan
serbet itu, dan piring pun akan Anda dapatkan, karena ‘piring itu selalu ada di
sana’.
Meraih
kepercayaan diri tak ubahnya seperti berpijak pada sebuah eskalator yang sedang
berjalan naik. Anda bisa berdiri di bagian mana saja dan eskalator itu akan
membawa Anda ke atas. Pikiran alamiah kita sebenarnya bebas dari rasa malu atau
takut, tetapi pengalaman negatif masa lalu yang menutupi keadaaan aslinya. Dan
Anda tidak perlu lagi mematuhi bisikan diri Anda yang menyatakan Anda takut,
karena kepercayaan diri memang ada di dalam diri Anda. Anda hanya perlu
menegaskan, “ Saya Tidak Perlu Mematuhinya ”.
Salam
SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.