Dalam
seminarnya, James Gawee mengatakan, “ Orang yang buta huruf di abad dua puluh
satu bukan orang yang tidak bisa membaca dan menulis, melainkan orang yang
sudah tidak mau belajar lagi.” Apakah Anda sudah tamat S1, S2, atau S3,
kemudian tidak mau belajar lagi ? Hidup adalah sekolah seumur hidup.
Setiap
hari kita harus mengamati yang terjadi di sekeliling kita. Kemanapun kita
pergi, kita harus mengawasi perkembangan yang sedang berlangsung disana. Hal
itu akan memperkaya kita dengan pengetahuan. Di dunia ini, banyak yang tidak
mau belajar, mereka berdalih sudah dari sononya begitu. Hal itu tidak benar.
Kalau kita bersedia belajar, otak kita akan menyesuaikan diri, bukan bisa atau
tidak, tapi mau atau tidak. Yang penting hati dan semangat kita.
Melihat
televisi, membaca buku, menjelajah internet juga akan memperkaya pengetahuan
yang bermanfaat kalau yang kita lihat hal-hal yang positif. Makin rajin kita
belajar semakin kita sadari bahwa pengetahuan yang kita miliki tidak ada
apa-apanya. Coba Anda tanyakan pada mbah google maka Anda akan merasakan apa
yang sudah Anda ketahui sangat minim.
Siapapun yang berhenti belajar menandakan
dia sudah tua, apakah ia berusia dua puluh tahun atau tujuh puluh tahun. Sama
sekali bukan karena usia. Ada pepatah yang mengatakan, “ Kalau orang berhenti
belajar, ia sudah mati walaupun masih hidup,” karena pentingnya kita belajar
selagi masih dapat bernafas.
Saya
sendiri sudah diatas setengah abad, tepatnya tahun ini lima puluh tujuh tahun
dan, setiap hari masih belajar. Saya menyadari kalau saya masih mau menambahkan
nilai untuk orang lain, saya juga harus membuat diri saya lebih bernilai. Apa yang
mau saya berikan apabila kita tidak mempunyai apa-apa yang bernilai untuk
diberikan ? Jawabannya, ya belajar, kapan saja, dimana saja dengan siapa saja.
Belajar
ilmu pengetahuan seperti fisika lebih mudah, karena kita hanya menggunakan
pikiran. Kita bisa menguasai dalam waktu yang singkat. Mengapa demikian ?
Karena semua terjadi diluar diri kita dan terlihat. Namun, belajar tentang
moral butuh waktu puluhan tahun karena pelajaran itu harus berada di dalam diri
kita, harus menggunakan hati. Belajarlah dengan menggunakan pikiran dan hati.
Dalam
dunia yang penuh tantangan karena perubahan yang begitu cepat, satu-satunya
cara untuk bertahan adalah dengan belajar terus menerus. Bergerak dalam bidang
apa pun kita harus bergerak, harus belajar. Perusahaan atau pribadi yang tidak
mau belajar, dapat dipastikan di ambang kematian alias hancur, hanya menunggu
waktu.
Untuk
mau diajar oleh orang lain maka kita perlu menjadi orang yang rendah hati. Kita
sering merasa kedudukan kita lebih tinggi, lebih pengalaman dan lebih ahli,
mengapa harus belajar dari orang yang lebih rendah dari kita ? Kita memakai
syarat dengan melihat penampilan dan wajah orang yang mengajar sebelum mau
menerima pelajarannya, padahal seharusnya tidak demikian.
Menjadi
orang terpelajar bukan karena menyandang gelar atau memiliki banyak
gelar. Kalau kita mau diajar dan mau belajar, kita termasuk orang terpelajar.
Tetapi terpelajar yang sesungguhnya adalah ketika kita tumbuh secara
intelegensia dan moral menjadi orang yang berilmu, rendah hati, suka menolong,
menunjukkan kasih dan perhatian kepada orang lain.
Siapa
pun dapat menjadi terpelajar, termasuk Anda.
Salam
SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.