Senin, 30 Juni 2014

Hari Baik


Hari Senin yang lalu adalah acara peletakan batu pertama proyek pembangunan bengkel baru kami di sebelah SPBU Kalierang, Wonosobo milik Gelora Group. Acara mengadakan syukuran sesuai tradisi sepenuhnya saya serahkan kepada kontraktor yang membangun, menurutnya sesuai perhitungan berdasarkan hari baik untuk pelaksaanaan itu, yaitu senin pon.

Bagi saya semua hari adalah baik, seperti rencana openingnya nanti bukan karena menghitung-hitung hari baik. Saya sudah mencanangkan 30 Maret 2015 karena menyamakan dengan hari ulang tahun dua bengkel yang sudah berdiri. Praktis, mudah diingat dan bisa merayakan ulang tahunnya bersamaan.

Tradisi kita memang katanya kita harus menunggu hari baik dan bulan baik, sehingga seringkali kita mendapatkan undangan pernikahan bertubi-tubi dalam seminggu, sampai kebingungan. Itu terjadi karena pasangan-pasangan itu atau orang tua mereka telah menemukan hari yang sempurna untuk menikah yang didasarkan pada ramalan hari baik.

Hari yang baik atau sempurna sering menjadi alasan kita untuk menunda dan berkata, “ Nanti atau besok.” Suatu pernyataan yang dapat dijadikan sebagai alasan yang baik bagi kita untuk menunda sesuatu. Seandainya saya sudah punya modal yang cukup, saya akan menikah dan memulai usaha atau kuliah lagi, dan seterusnya.

Seorang teman sudah berkali-kali pacaran ganti pasangan dan berusaha mencari yang sempurna, akhirnya dia tidak pernah menikah sampai umurnya sudah mendekati enam puluh. Sebenarnya setiap hari adalah sempurna. Setiap hari, matahari juga selalu terbit dari timur dan tenggelam di barat.

Semua peristiwa dalam hidup ini tidak akan terjadi kalau kita tidak memutuskannya. Keputusanlah yang membedakan orang yang berhasil dengan orang yang gagal. Kita sering menggunakan ukuran yang dipakai orang lain, sehingga ketika ia kaya, kita harus kaya. Setiap pekerjaan adalah baik, dan kalau kita meyakininya maka kita akan mendapat kebahagiaan.

Nathaniel menghadapi hari yang buruk membuatnya sedih dan murung ketika ia harus pulang ke rumah setelah di PHK sebagai seorang pegawai bea cukai di Boston. Ia harus pindah ke kampung asalnya, hidup sederhana bersama istri dan ketiga anaknya dengan tanpa pekerjaan. 

Namun istrinya menanggapi kejadian buruk yang menimpa suaminya dengan sikap positif saat ia berkata, “ Jangan bersedih suamiku, karena kamu bisa fokus untuk menulis karya yang bagus tidak usah memikirkan hal lainnya.” Istrinya selama ini menyisihkan uang belanja dan memiliki simpanan uang yang cukup untuk hidup selama setahun. Lahirlah, sebuah novel  yang termasyhur ‘The Scarlet letter’ dan membuat Nathaniel sukses sebagai penulis novel.

Setiap hari adalah hari yang baik dan hari yang sempurna karena itu adalah ciptaan Tuhan yang sempurna. Mata kita yang sering tertutup dan tidak melihat peluang yang diberikan kepada kita setiap hari.  Hari yang baik adalah ketika kita mengambil sebuah keputusan untuk menetapkan langkah awal yang besar.

Suatu awal yang baik akan mencapai akhir yang baik, dan yakinlah semua langkah akan berhadapan dengan kesulitan. Namun, teruslah melangkah. Hari yang baik, bukan baik menurut perhitungan almanak, ramalan bintang, cuaca atau prediksi apapun, tetapi pada saat kita berani memutuskan.

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.


Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar