Jumat, 27 Juni 2014

Wawancara Motivasi

Mungkin Anda punya anak yang sudah besar dan selalu pulang terlambat ke rumah setiap saat, lalu Anda berkata, “ Akhirnya pulang juga ”. Mungkin ketika tetangga Anda bersepeda motor sambil sms-an, Anda berkata, “ Apakah kamu tidak takut tabrakan ? Saya takut !” Atau setiap kali karyawan bekerja serampangan, lupa membereskan bekas pekerjaannya, Anda memandangnya kesal. 

Ketika orang lain terlihat seakan-akan berperilaku tidak baik, reaksi otomatis kita adalah menegur, menyalahkan dan mengancam. Taktik seperti itu tidak berhasil membuat mereka terpengaruh untuk tidak mengulangi hal-hal yang buruk tadi. Kita ingin meyakinkan orang lain agar berubah, tapi kita hanya punya satu strategi itu. Dan karena hanya itu yang kita punya, maka kita memakainya lagi dan lagi. 

William Miller menemukan bahwa cara terbaik untuk membantu individu meluruskan perilaku mereka adalah berhenti untuk memaksakan keinginan kepada mereka, berhenti mengendalikan pikiran dan perilaku mereka. Anda harus mengganti penilaian dengan ‘empati’, dan ceramah dengan ‘dialog’.

Penemuan itu membuatnya mengembangkan metode pengaruh yang disebut  ‘wawancara motivasi’. Ketika Anda mengajukan pertanyaan yang mendorong mereka berpikir lalu mendengarkan orang lain, mereka menemukan sendiri apa yang harus dilakukan. Lalu, didorong oleh aspirasi dan keyakinan sendiri, mereka melakukan perubahan yang diperlukan.

CEO perusahaan alat kesehatan Guidant, Ginger Graham mempunyai berita bagus sebab mendapat permintaan produk yang banyak, tetapi berbalik menjadi berita buruk karena melebihi persediaan sehingga membutuhkan jam kerja tambahan dari karyawan tujuh hari dalam seminggu untuk dapat memenuhi kebutuhan itu. 

Graham bisa saja menyuruh karyawan bekerja dan minta mereka menjalankan kewajiban, namun dia tahu cara itu tidak mungkin berhasil. Tidak hanya karena cara itu tidak adil bagi karyawan karena memaksakan jadwal dan merampas hak libur mereka, tapi juga akan mengakibatkan suasana tidak kondusif. 

Kemudian dia mengajukan permintaan, “ Kita punya peluang untuk melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan perusahaan lain dalam sejarah. Kita punya kewajiban untuk bangkit menghadapi tantangan itu. Jika kalian mau menghadapi tantangan itu, kami akan berusaha semaksimal mungkin agar hidup kalian lebih mudah di saat yang sulit.”

Dalam setengah jam karyawan telah membuat daftar hal-hal yang bisa dilakukan manajemen untuk membantu mereka melaksanakan tugas perusahaan, yaitu membantu mereka dengan membelikan piza, menyediakan kendaraan saat lembur, dan lain-lain. Dengan cara itu para karyawan membuat perjanjian dengan manajemen.

Produksi perusahaan mencapai rekor baru, dan permintaan pelanggan dapat terpenuhi tepat waktu. Penjualan total naik sampai tiga kali lipat dalam empat bulan pertama. Karyawan pun mendapatkan bonus yang menarik. 

Kalau mengganti mode paksaan dengan pilihan pribadi, Anda membuka kemungkinan memengaruhi bahkan perilaku-perilaku yang paling sulit diubah dengan menembus salah satu motivasi terkuat manusia yakni komitmen dari hati.

Orang bisa benar-benar senang terlibat dalam perilaku yang mungkin terlihat tidak menyenangkan, tapi hanya ketika mereka diberi kebebasan psikologis untuk memilihnya.


Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.



Comments
1 Comments

1 komentar:

  1. Motivasi harus dimiliki setiap orang, ketika sedang lemah tidak semangat mau ngapa-ngapain, maka motivasi dimunculkan agar kembali semangat menjalani hidup ini.

    BalasHapus