Mungkin Anda punya anak yang sudah
besar dan selalu pulang terlambat ke rumah setiap saat, lalu Anda berkata, “
Akhirnya pulang juga ”. Mungkin ketika tetangga Anda bersepeda motor sambil
sms-an, Anda berkata, “ Apakah kamu tidak takut tabrakan ? Saya takut !” Atau
setiap kali karyawan bekerja serampangan, lupa membereskan bekas pekerjaannya,
Anda memandangnya kesal.
Ketika
orang lain terlihat seakan-akan berperilaku tidak baik, reaksi otomatis kita
adalah menegur, menyalahkan dan mengancam. Taktik seperti itu tidak berhasil
membuat mereka terpengaruh untuk tidak mengulangi hal-hal yang buruk tadi. Kita
ingin meyakinkan orang lain agar berubah, tapi kita hanya punya satu strategi
itu. Dan karena hanya itu yang kita punya, maka kita memakainya lagi dan lagi.
William
Miller menemukan bahwa cara terbaik untuk membantu individu meluruskan perilaku
mereka adalah berhenti untuk memaksakan keinginan kepada mereka, berhenti
mengendalikan pikiran dan perilaku mereka. Anda harus mengganti penilaian
dengan ‘empati’, dan ceramah dengan ‘dialog’.
Penemuan
itu membuatnya mengembangkan metode pengaruh yang disebut ‘wawancara
motivasi’. Ketika Anda mengajukan pertanyaan yang mendorong mereka berpikir
lalu mendengarkan orang lain, mereka menemukan sendiri apa yang harus dilakukan.
Lalu, didorong oleh aspirasi dan keyakinan sendiri, mereka melakukan perubahan
yang diperlukan.
CEO
perusahaan alat kesehatan Guidant, Ginger Graham mempunyai berita bagus sebab
mendapat permintaan produk yang banyak, tetapi berbalik menjadi berita buruk
karena melebihi persediaan sehingga membutuhkan jam kerja tambahan dari
karyawan tujuh hari dalam seminggu untuk dapat memenuhi kebutuhan itu.
Graham
bisa saja menyuruh karyawan bekerja dan minta mereka menjalankan kewajiban,
namun dia tahu cara itu tidak mungkin berhasil. Tidak hanya karena cara itu
tidak adil bagi karyawan karena memaksakan jadwal dan merampas hak libur
mereka, tapi juga akan mengakibatkan suasana tidak kondusif.
Kemudian
dia mengajukan permintaan, “ Kita punya peluang untuk melakukan sesuatu yang
belum pernah dilakukan perusahaan lain dalam sejarah. Kita punya kewajiban
untuk bangkit menghadapi tantangan itu. Jika kalian mau menghadapi tantangan
itu, kami akan berusaha semaksimal mungkin agar hidup kalian lebih mudah di saat
yang sulit.”
Dalam
setengah jam karyawan telah membuat daftar hal-hal yang bisa dilakukan
manajemen untuk membantu mereka melaksanakan tugas perusahaan, yaitu membantu
mereka dengan membelikan piza, menyediakan kendaraan saat lembur, dan
lain-lain. Dengan cara itu para karyawan membuat perjanjian dengan manajemen.
Produksi
perusahaan mencapai rekor baru, dan permintaan pelanggan dapat terpenuhi tepat
waktu. Penjualan total naik sampai tiga kali lipat dalam empat bulan pertama.
Karyawan pun mendapatkan bonus yang menarik.
Kalau
mengganti mode paksaan dengan pilihan pribadi, Anda membuka kemungkinan
memengaruhi bahkan perilaku-perilaku yang paling sulit diubah dengan menembus
salah satu motivasi terkuat manusia yakni komitmen dari hati.
Orang
bisa benar-benar senang terlibat dalam perilaku yang mungkin terlihat tidak
menyenangkan, tapi hanya ketika mereka diberi kebebasan psikologis untuk
memilihnya.
Salam
SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Motivasi harus dimiliki setiap orang, ketika sedang lemah tidak semangat mau ngapa-ngapain, maka motivasi dimunculkan agar kembali semangat menjalani hidup ini.
BalasHapus