Kamis, 05 Juni 2014

Multitasking


Setiap kali saya mengadakan acara training atau motivasi, saya pasti minta semua telepon genggam seluruh peserta dimatikan atau disunyikan, supaya tidak mengganggu jalannya acara. Maknanya sudah jelas, selain dering telepon genggam amat mengganggu, juga bertujuan agar seluruh peserta berkonsentrasi penuh pada materi yang disajikan. Namun masih ada juga peserta yang menuliskan pesan singkat di tengah jalannya acara.

Pernah pada saat rapat diskusi penting dan serius, saya menemukan ada seorang peserta rapat yang tidak fokus pada topik yang dibicarakan karena tangannya sering membuka dan menutup hp serta sebentar-sebentar mengetik pesan singkat. Ada pepatah berkata, “ Mengerjakan dua hal sekaligus sama dengan tidak mengerjakan satu pun.”

Istilah “ multitasking “ sesungguhnya digunakan untuk komputer, bukan untuk manusia. Untuk menggambarkan kemampuan komputer melaksanakan banyak tugas dengan cepat.  Pemakaian istilah ini untuk manusia agak menyesatkan, karena pengertian multitasking pada komputer adalah mengerjakan beberapa tugas secara ‘ bergantian ‘ , sedangkan penafsiran pada manusia adalah mengerjakan beberapa hal secara ‘serempak ‘atau bersamaan.

Anda sungguh dapat memberikan perhatian pada dua hal pada waktu yang bersamaan, tetapi itulah yang disebut perhatian terbagi. Ambil satu hal lagi, jangan kaget apabila Anda gagal. Anda sungguh tidak mampu berfokus dengan efektif pada dua hal penting sekaligus. Seperti halnya beberapa saat yang lalu sopir saya mengemudikan kendaraan sambil menulis pesan singkat menggunakan telepon genggam kepada istrinya, lalu menabrak pohon dan meninggal dunia seketika.

Setiap kali mencoba mengerjakan dua hal atau lebih sekaligus, pada dasarnya kita sedang membagi fokus kita atau dalam proses itu kita sedang menurunkan mutu hasil-hasilnya. Kemampuan otak kita memang besar. Bagilah sebanyak yang Anda suka, namun Anda harus menanggung tebusannya dalam hal waktu dan keefektifan.

Cobalah pindah fokus dari kegiatan satu ke kegiatan lain maka Anda akan kehilangan waktu ketika harus mengorientasikan kembali otak Anda ke kegiatan yang lain.  Selang waktu yang hilang hanya sekian milidetik itu tapi akan bertumpuk dengan selang waktu yang lain. Para peneliti mempunyai taksiran bahwa kita kehilangan 28 persen jam kerja dalam multitasking yang tidak efektif.

Hati-hati kalau Anda sering melakukan multitasking. Para pelaku multitasking membuat kesalahan lebih banyak dibanding yang tidak melakukannya. Mereka sering lebih buruk dalam pengambilan keputusan karena lebih menyukai informasi baru daripada yang lama, bahkan meskipun informasi lama lebih berharga.

Apa pun alasannya, hasil-hasil yang didapatkan jelas sekali : multitasking memperlambat kita dan menjadikan kita orang yang kurang berprestasi. Namun kita juga harus cerdas dalam menyikapi hal ini. Bukan karena tidak boleh multitasking kemudian kita tidak bersedia merespons yang lain ketika memang dibutuhkan untuk mengalihkan fokus ke tugas mana yang lebih penting.

Memang mengerjakan dua hal sekaligus adalah gagasan yang bagus. Walaupun multitasking kadang dimungkinkan, orang tidak pernah mengerjakan semuanya dengan efektif. Ketika Anda mengerjakan terlalu banyak hal serentak, Anda dapat berakhir dengan tak mengerjakan satu pun dengan baik. Tentukan mana yang paling penting menurut Anda dan berikan perhatian sepenuhnya kesitu.

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.


Comments
2 Comments

2 komentar:

  1. Perilaku orang yang suka melakukan Multitasking apakah disebabkan karena memang karakter orang itu dan kebiasaan kerja orang tersebut....Saya sering lihat orang melakukan hal tersebut dan saya bertanya apa gak pusing dengan cara seperti itu...jawabannya..ini tuntutan kerja yang mengharuskan dia melakukan hal tersebut....mereka ingin setiap pekerjaannya bisa diselesaikan dalam waktu bersamaan..dan jika itu berhasil merupakan kepuasan tersendiri dalam prestasi kerjannya...bagaimana dengan tanggapan seperti itu Pak Han...? Salam Sukses Hidup Luar Biasa.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jaman yang semakin modern tanpa disadari memang menuntut manusia menjadi multitasker. Perusahaan menuntut para pekerjanya dapat mengerjakan beberapa hal sekaligus. Dengan berkembangnya teknologi seperti black berry bahkan menjauhkan yang dekat karena terjadi mulltitasking dalam hubungan dengan keluarga. Dengan rata-rata 4000 pikiran beterbangan keluar masuk kepala kita dalam sehari, atau setiap 14 detik ada ajakan berubah arah, mudah memaklumi kita mencoba mengerjakan beberapa hal sekaligus. Jadi saya melihatnya bukan karakter tapi sebagai kebiasan.

      Menurut saya wajar bahwa bila mengerjakan beberapa hal sekaligus juga dianggap sebagai tantangan sehingga menimbulkan kepuasan tersendiri bagi orang tersebut, selain dapat mengobati kebosanan. Tapi seorang pilot Airbus 300 yang diajak berbincang oleh seorang penumpang pasti tidak akan bisa bicara sambil mendaratkan pesawatnya, karena harus fokus pada satu hal ketika itu.

      Kesimpulannya kita harus menyikapi secara cerdas apabila kita memang harus melakukan multitasking, karena kita tidak mungkin dapat lepas dari hal ini sepenuhnya. Semoga bermanfaat, dan terima kasih, mas Michelle.

      Salam Sukses, Hidup luar Biasa.

      Hapus