Dalam sidang Musprov yang berlangsung minggu malam di Brebes, sempat terjadi insiden kecil saat pelaporan hasil dari sidang komisi program kerja untuk empat tahun mendatang. Pelapor mungkin tanpa sengaja menyebutkan salah satu kabupaten sebagai contoh tentang pelaksanaan kejuaraan catur yang gagal atau kurang baik. Pengurus kabupaten yang disebutkan merasa tersinggung dan menggebrak meja dengan keras dan mempertanyakan atas dasar apa dinilai seperti itu.
Sempat
terjadi perdebatan cukup sengit karena masing-masing tidak mau mengalah.
Akhirnya saya menengahi dengan mengatakan bahwa penanggung jawab dari
penyelenggaraan adalah saya selaku ketua panitia pelaksana di provinsi. Dengan
demikian, keluhan atau kritikan tersebut salah sasaran, lebih tepat ditujukan
kepada saya, bukan kepada kabupaten bersangkutan.
Langkah
tersebut memecahkan masalah mereka yang semuanya ingin menang, sekaligus
memberi contoh bagaimana memimpin sebuah organisasi dengan mengambil alih tanggung
jawab. Akibatnya, tanpa diminta membuat mereka saling memaafkan dan menyadari
bahwa kita semua sedang belajar berorganisasi agar bisa lebih baik lagi ke
depan.
Hal
pertama yang dipikirkan orang ketika mereka mengalami masalah adalah menuntut
orang lain, menggugat ke pengadilan bila perlu. Intinya, “mencapai kemenangan”
dengan mengalahkan orang lain. Tetapi, pemikiran yang defensif tidak baik,
tidak kreatif ataupun kooperatif. Akan menghambat pertumbuhan kita karena tidak
dapat menerima masukan dari luar.
Bahkan
ada sebagian orang yang memiliki paradigma keliru yang beranggapan bahwa kalau
orang lain menang maka kita kalah dan sebaliknya, atau untuk menang maka orang
lain harus dikalahkan. Perasaan harga diri mereka diperoleh dengan cara
membandingkan diri dengan orang lain, kalau orang lain berhasil, adalah
kegagalan bagi mereka.
Menang
itu memang menyenangkan. Tapi ada lebih dari satu cara untuk menang. Hidup itu
bukan permainan tenis yang hanya ada satu yang menang. Akan lebih menarik jika
keduanya bisa menang, dengan menciptakan sesuatu yang baru yang akan membuat
keduanya senang.
Kita
sering beranggapan bahwa tujuan perdebatan adalah untuk mencapai kemenangan,
pihak lain dikalahkan. Cobalah cara ini Anda pergunakan dengan teman dan
keluarga, lalu lihatlah sejauh mana Anda dapat memelihara hubungan yang penuh
kasih. Anda akan dijauhi dan disisihkan oleh mereka.
Yang
amat penting buat kita adalah memiliki paradigma berkelimpahan, yaitu
mempercayai bahwa sumber daya yang ada tersedia cukup banyak untuk semua orang.
Pola pikir seperti ini menimbulkan kemauan untuk berbagi penghormatan,
pengakuan, keuntungan, atau pengambilan keputusan. Juga akan selalu membuka
kemungkinan untuk menentukan pilihan dan kreativitas yang bermanfaat bagi
semuanya.
Menang-menang
bukanlah teknik mengatur tingkah laku, melainkan kerangka dalam pikiran dan
hati kita yang terus menerus berusaha untuk mencari manfaat bersama dalam semua
interaksi kita. Pola pikir ini amat mendasar untuk semua hubungan dalam
kehidupan. Inilah tiket untuk masuk ke dalam hati setiap orang. Ini adalah
filosofi menyeluruh dalam semua interaksi kita.
Sikap
ini muncul dari karakter yang memiliki integritas, kematangan dan paradigma
yang benar, yang harus dipunyai oleh orang-orang yang ingin hidupnya luar biasa.
Salam
SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.