Saya kenal beberapa orang yang dulu sangat berambisi untuk dapat diterima bekerja di Pertamina. Setelah lulus sekolah menengah atas, mereka berangkat dari kampung halaman mereka ke Cilacap untuk ikut test penerimaan pegawai yang pada masa itu dibuka secara bergelombang selama dua tahun karena dibangunnya kilang baru waktu itu.
Sebagian
besar dari mereka, mendapat informasi dari pegawai Pertamina yang merupakan
kerabat mereka. Sebagian lagi karena informasi dari orang sekampung dengan
mereka. Banyak juga yang berhasil lolos test dan menjadi pegawai tetap di
perusahaan BUMN ini. Tapi banyak juga yang kurang beruntung.
Yang
kurang beruntung ini, sebagian langsung pulang kampung, namun sebagian lagi ada
yang ingin mencoba mengikuti test berikutnya. Mereka memilih bertahan di kota
ini. Supaya tidak menganggur, selama masa penantian mereka bekerja seadanya,
kata mereka sementara tapi pada kenyataannya sementahun yaitu sementara yang
berkelanjutan sampai bertahun-tahun dan selamanya.
Orang-orang
itu sekarang sudah tua, dan mereka tidak berhasil mewujudkan cita-cita yang
mereka bawa dari kampungnya. Mereka tidak pernah bekerja di Pertamina sesuai
keinginan mereka. Mereka memilih tinggal di Cilacap, hidup seadanya, menikah
punya beberapa anak dan menekuni pekerjaan yang awalnya dianggap sementara.
Kenapa ?
Ada
orang bilang, “ Hal terpenting adalah bukan apa yang kita harapkan, tetapi apa
yang bersedia kita terima dalam hidup “. Kita boleh mempunyai mimpi besar,
seperti memimpikan memperoleh pendapatan dua ratus juta rupiah per bulan,
memiliki mobil mewah, tinggal di rumah besar yang harganya milyaran dan
lain-lain. Namun kita masing-masing juga memiliki standar penerimaan yang
berbeda setiap orang.
Standar
penerimaan inilah yang mengijinkan Anda memberikan kelonggaran pada diri Anda
sendiri. Keinginan Anda adalah memiliki pendapatan dua ratus juta, tetapi Anda
memilih bersedia menerima pendapatan beberapa juta per bulan. Kendati Anda
ingin sekali tinggal di rumah besar, tetapi Anda bersedia menerima tinggal di
rumah kecil.
Tanpa
kita sadari, kita akan cenderung berada di sekitar standar penerimaan yang kita
setujui. Kita akan selalu mendapatkan apa yang bersedia kita terima. Kita memang tidak akan
membiarkan diri kita memperoleh pendapatan di bawah tingkat minimum yang kita
tetapkan. Tetapi itulah tingkat toleransi kita dan kita menjadikan itu sebagai
suatu ‘keharusan’ bagi diri kita. Bukan keharusan memiliki pendapatan yang dua
ratus juta.
Orang-orang bisa mencapai berpendapatan dua ratus
juta per bulan karena standar penerimaan mereka adalah senilai itu. Senilai
itulah yang mereka yakini layak mereka terima, mereka tidak mau menerima kurang
dari itu. Mereka akan melakukan apa pun yang dibutuhkan untuk bisa mencapai
standar yang mereka yakini layak mereka capai.
Jadi,
marilah kita menaikkan standar penerimaaan kita. Naikkanlah standar penerimaan
omset penjualan Anda. Naikkanlah standar penerimaan target yang harus Anda raih
dalam bekerja. Naikkanlah standar penerimaan kualitas hasil pekerjaan Anda.
Tinggikanlah standar penerimaan tentang hidup Anda, dari hidup yang biasa harus
menjadi hidup yang luar biasa.
Jika
Anda tidak menaikkan standar penerimaan, maka Anda tidak akan pernah melakukan
apa yang dibutuhkan untuk mencapai impian Anda. Salah satu cara kita dapat
meraih mimpi dan menjalani kualitas hidup yang luar biasa adalah ketika kita
berkomitmen dengan standar penerimaan yang lebih tinggi.
Salam
SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.