Sabtu, 07 Juni 2014

Keyakinan Yang Membatasi


Selama bertahun-tahun, saya terbiasa mempercayai bahwa saya tidak berbakat bisnis karena saya pernah mengalami kegagalan berkali-kali ketika mencobanya. Keyakinan ini berasal dari pengalaman masa lalu yang membelenggu dan membatasi saya untuk menjadi seorang pengusaha yang berhasil. Meskipun keyakinan tidak pernah benar secara mutlak, keyakinan menjadi benar bagi orang yang mempercayainya.

Setelah bekerja dua tahun di sebuah pabrik tekstil di Bandung, saya dipanggil pulang oleh ayah untuk mengelola sebuah toko kelontong kecil di Majenang. Ayah berkata, “ Kamu bekerja jangan lama-lama nanti malas untuk menjadi pengusaha.” Akhirnya saya menuruti nasihatnya, dan keluar dari pekerjaan. Ketika itu usia saya baru 22 tahun. 

Selama dua tahun saya menjalankan toko itu namun akhirnya gagal, dan terpaksa toko tutup dan saya ganti profesi, hijrah ke Cilacap mengadu nasib menjadi seorang nelayan. Banyak alasan yang menjadi sebab kegagalan saya menjalankan toko dengan baik. Kegagalan usaha saya yang pertama.

Namun darah keturunan pedagang dari ayah mungkin membuat saya tidak dapat beralih dari pikiran untuk menjadi pengusaha. Setelah saya menjadi karyawan Pertamina, pada tahun ketiga saya usaha patungan bersama teman membuat tambak udang. Tapi lagi-lagi usaha ini juga gagal, uang tabungan habis dan saya masih harus punya hutang ke bank. Kegagalan yang kedua.

Sejak itu saya tidak mempunyai niat untuk berbisnis sambilan dan mengambil keputusan menekuni kerja sebagai karyawan Pertamina. Namun sepuluh tahun kemudian, saya diperkenalkan lagi sebuah bisnis modal kecil oleh adik perempuan saya, yaitu bisnis multi level marketing yang didukung oleh Network 21 pimpinan Jim Dornan. 

Bisnis ini sempat saya jalani enam tahun, walau pun secara materi saya tidak berhasil karena bisnis ini tidak berkelanjutan, tapi saya berhasil meruntuhkan keyakinan yang salah tentang sukses. Bisnis inilah yang memberikan andil besar bagi kesuksesan bisnis saya kemudian. Saya memahami bahwa kesuksesan bukan tergantung orang lain, atau pun hal yang lain, melainkan menjadi tanggung jawab diri kita sendiri sepenuhnya.

Mengapa beberapa orang mampu meraih begitu banyak dari kehidupan dibandingkan dengan yang lain ? Mengapa beberapa orang mampu mendapatkan hasil yang luar biasa jauh melampaui orang lain ? Apakah karena mereka orang berbakat, cerdas dan memiliki kemampuan lebih banyak ? Atau apakah karena mereka orang-orang beruntung ? Hal itu sama sekali tidak benar.

Keyakinan adalah satu hal yang memampukan mereka yang tampaknya biasa-biasa saja untuk meraih segala hal yang luar biasa. Pada saat yang sama, keyakinan juga yang menjadi satu hal yang membatasi dan menghalangi sebagian besar orang untuk mencapai sesuatu yang sebenarnya dapat mereka capai, terlepas dari sumber daya yang mereka miliki.

Nah, pikirkanlah sejenak semua keyakinan yang mungkin membatasi hidup Anda. Apa keyakinan Anda yang mungkin menghambat Anda dalam mengambil tindakan dan mengeluarkan potensi Anda sepenuhnya ? Keyakinan seperti apa yang Anda miliki dalam hal belajar ? Dalam hal hubungan ? Karir atau bisnis Anda ? Uang ? Jati diri dan kemampuan Anda ? Terlalu tua ? Tidak cukup cerdas ? Bukan pembicara yang baik ? Seseorang menghambat saya? Pasar sudah jenuh ? Banyak pesaing?

Setelah Anda menemukan keyakinan-keyakinan yang membatasi, lalu carilah alasan kuat untuk mengubah keyakinan itu, carilah bukti yang melawan keyakinan lama dan ciptakan keyakinan baru yang memberdayakan Anda. Anda pasti bisa, karena Anda adalah orang yang luar biasa.

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.



Comments
1 Comments

1 komentar:

  1. the power of belive ya pak...
    karena sy yakin kesuksesan adalah 99% usaha, 1%keberuntungan
    jadi ngapain nunggu yg 1%...
    salam sukses hidup luar biasa

    BalasHapus