Senin, 24 Februari 2014

Dinding Yang Tidak Kelihatan


Siapa yang tidak kenal dengan Tembok Besar Cina yang termasuk salah satu keajaiban dunia yang rentang panjangnya mencapai 5000 kilometer, dibangun oleh kaisar dinasti Chin pada abad ketiga sebelum Masehi. Selama lebih dari dua ribu tahun, tembok ini telah menghalangi masuknya suku barbar dan keluarnya peradaban yang tertua di dunia dengan pengetahuan dan kebudayaan canggihnya. 


Pada masa itu negara Cina mengandalkan kekuatannya sendiri, mereka tidak membutuhkan negara lainnya di dunia. Sebaliknya, bangsa-bangsa lain membutuhkan apa yang dimiliki oleh bangsa Cina, seperti : seni mencetak, penggunaan batu bara, alat pengukur waktu, bubuk mesiu, pencetakan perunggu, obat-obatan, bumbu-bumbu, instrumen-instrumen astronomi dan masih banyak lagi.

Beberapa abad kemudian, suku barbar atau bangsa lain memperoleh inspirasi, pengetahuan dan tata cara yang dapat memajukan peradaban yang jauh melampaui peradaban bangsa Cina, sehingga membuat Cina sekarang justru tampak lebih primitif dan sedang berusaha mengejar ketinggalannya dari negara negara lain. 

Kenapa negara yang sebelumnya lebih maju bisa menjadi ketinggalan ? Ternyata ketika mereka membangun Tembok Besar yang mengagumkan, mereka juga membangun tembok atau dinding yang tidak kelihatan. Pemimpin mereka, sang kaisar membangun tirai bambu atau tirai besi dengan menghancurkan literatur apa pun yang tidak sesuai dengan ide-ide, konsep-konsep dan filosofinya. Pemerintahan takut terhadap kebebasan beragama, pendidikan, pengetahuan dan informasi di sekeliling rakyatnya.

Mungkin kita tidak tampak seperti kaisar atau pemimpin di mata orang lain, tetapi kita adalah kaisar yang mutlak berkuasa atas apa yang kita pikirkan, rasakan dan kita yakini.  Jadi, mungkin kita juga perlu untuk bertanya pada diri kita sendiri, “ Dinding tak kelihatan apa saja yang telah kita bangun ?”

“ Apakah saya mengikuti perkembangan ekonomi, sosial, religius, ilmiah, politik, teknologi dan perkembangan lain di jaman sekarang ? Apakah saya mau mempelajari dan mendapatkan pertolongan dari luar yang mungkin akan membantu saya berkembang menjadi lebih baik ? Apakah saya membangun suatu dinding yang tidak kelihatan yang menghalangi masuknya ide-ide baru yang mencerahkan ?

Bangunlah kehidupan Anda sendiri, bangunlah dari dalam. Akan tetapi dapatkanlah pertolongan dari luar.  Untuk mendapatkan pertolongan dari luar, ambillah inti sari kebaikan di mana pun Anda dapat menemukannya. Mulailah dengan sikap mental yang tepat terhadap orang-orang, terhadap hal-hal, pengetahuan, keyakinan entah itu milik orang lain maupun milik diri Anda sendiri selama membawa kebaikan atau kemajuan.

Periksalah keyakinan-keyakinan Anda selama ini dan lalu putuskanlah apakah keyakinan itu memberdayakan Anda atau justru sebaliknya mengerdilkan Anda. Begitu banyak anggapan-anggapan dalam hidup kita yang justru mengerdilkan potensi diri kita. Jangan-jangan,  anggapan-anggapan tentang, “ siapa diri kita “, “ apa yang sanggup kita lakukan “, kemampuan apa saja yang kita miliki “, dan lain sebagainya adalah anggapan-anggapan yang sangat tidak memberdayakan kita. Jangan-jangan, itulah tembok-tembok yang tidak kelihatan yang telah kita bangun tanpa kita sadari.

Marilah kita robohkan dinding-dinding yang tidak kelihatan yang menghambat kemajuan kita. Setuju ?

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.


Comments
5 Comments

5 komentar:

  1. Setuju Pak..
    Jika kita ingin perubahan yang lebih baik untuk diri kita, awalilah perubahan yang lebih baik dari diri kita dulu,dan kitapun butuh dan dapat mengambil masukan atau pendorong semangat yang positif dari orang lain untuk membuat kita berubah untuk lebih baik.

    Semua itu kembali lagi kepada individu seseorang APAKAH ada kemaun untuk berubah lebih baik lagi...? dan APAKAH mau tetap di tempat tidak mau ada perubahan yang lebih baik..?...-padahal jika ingin lebih maju karena tuntutan jaman atau tuntunan suatu pekerjaan kita harus bisa melakukan suatu perubahan yang lebih baik.

    Salam Sukses , Hidup luar Biasa.

    BalasHapus
  2. Seorang pemimpin memiliki filosofi dan konsep2 hidup itu juga merupakan syarat yg memang harus dimilki...keberaniaan untuk terbuka pada orang lain baik untuk membagi ilmu,maupun menerima ide2,konsep2 serta filosofi yg berguna kadang belum semuannya memiliki...bahkan untuk mengakui sebuah kesalahanpun tidak semua orang memilikinya....Marilah kita semua koreksi diri bersama..sudah benarkah kita menempatkan keyakinan kita pd diri kita ditempat yg membuat kita lebih mensyukuri nikmat yg diberikan sang Khalik....telah adilkah kita pd diri kita sendiri..sudah seperti apa diri kita ,sudah sampai mana level hidup kita,sudah seberapa besar konsep dan filosofi hidup kita berguna untuk kepentingan bersama...yah..pertanyaan2 ini hendaknya selalu kita tanamkan pd diri kita sehingga kita bisa memberdayakan diri kita ke tingkat yg lebih baik lagi dan lebih bermanfaat untuk setiap orang yg ada disekitar kita.....SALAM SUKSES HIDUP LUAR BIASA.....

    BalasHapus
  3. @Pak Samun dan mas Michelle, terima kasih atas dukungan dan partisipasinya dalam setiap artikel. Semoga menambah manfaat dan mengundang teman-teman pembaca lain ikut begabung untuk berbagi pendapat. Salam Sukses, Hidup Luar Biasa.

    BalasHapus
  4. Setuju sekali Pak Han....

    Banyak sekali orang yang mempunyai rasa takut sebelum bertindak...Takut Gagal,..Takut Salah...Takut ditolak...dan Takut -takut sejenisnya..dan beranggapan kita tidak mampu padahal kita belum mencoba...beranggapan tidak akan diterima di lingkungan, padahal kita belum mencoba bergaul..dan sebagainya..

    Sebenarnya suatu penghalang untuk maju adalah perasaan takut, sesuatu yang tidak keliatan tapi menghalangi kita untuk bisa maju...

    Kalau kita cermati sebenarnya ketakutan itu tidaklah seburuk yang kita bayangkan karena kebanyakan bentuknya hanyalah ancaman yang tidak realistis yang melekat pada khayalan kita!

    Hilangkan rasa takut yang bisa menjadi dinding dinding yang tidak kelihatan yang akan menghambat kita untuk maju..

    Salam Sukses Hidup Luar Biasa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita harus bisa mematahkan rantai yang membelenggu kaki gajah. Beliefs yang sudah terbentuk sejak dini harus didobrak untuk memunculkan potensi yang sebenarnya. Artikel berikutnya " Yakin pada kemampuan Anda." adalah cara untuk mengatasi hal ini. Terima kasih telah ikut berbagi untuk teman-teman. Salam Sukses, Hidup Luar Biasa.

      Hapus