Senin, 10 Februari 2014

Inisiatif


Apabila di dalam perusahaan untuk beberapa saat semuanya tampak berjalan baik, aman, nyaman, saya lalu bertanya-tanya dan mulai khawatir dengan apa yang sedang terjadi. Apa yang sedang dilakukan oleh para pesaing ? Mau membuat program baru apa lagi agar perusahaan tetap lebih baik dari yang lain ? Dari segala hal yang paling saya takutkan adalah rasa berpuas diri. Sukses tampaknya berhubungan dengan tindakan. Orang-orang yang sukses selalu terus bergerak.



Ada pepatah lama yang mengatakan,” Anda bisa jika Anda mau.” Para inisiator tidaklah menunggu orang memotivasinya atau menunggu keadaan sudah menjadi buruk baru kemudian bergerak. Mereka tahu bahwa tanggung jawab mereka sendirilah untuk mendorong diri sendiri keluar dari wilayah nyamannya. Dan mereka membiasakan diri untuk tidak terperangkap oleh rasa puas diri.

Apakah Anda seorang inisiator ? Apakah Anda selalu mencari peluang, atau apakah Anda menunggu hingga peluang itu datang kepada Anda ? Jika Anda seorang karyawan, apakah Anda akan berinisiatif untuk mengejar karier atau hanya menunggu nasib baik tiba ? Jika Anda seorang pemimpin, apakah Anda sudah cukup proaktif dan berinisiatif untuk menjadi pemimpin yang sukses ?

Mereka tahu apa yang mereka inginkan, mendorong diri sendiri untuk bertindak, berani mengambil risiko walau pun membuat lebih banyak kekeliruan. Pendiri IBM, Thomas. J. Watson bahkan pernah berkomentar,” Cara meraih sukses, adalah melipatgandakan tingkat kegagalan Anda.” Jika Anda ingin mencapai hal-hal besar sebagai pemimpin, Anda harus bersedia mengambil inisiatif dan mengambil risiko.

Mantan pimpinan puncak perusahaan mobil Chrysler, Lee Iacocca mengatakan,” Bahkan keputusan yang benarpun menjadi keliru bila terlambat.” Kapankah terakhir kalinya Anda menginisiatifkan sesuatu yang penting dalam hidup Anda ? Jika sudah lama Anda tidak mendorong diri sendiri dan keluar dari wilayah nyaman Anda, mungkin Anda perlu memicu inisiatif Anda dengan melakukan langkah-langkah berikut ini :

Ubahlah cara berpikir Anda. Jika kita kurang berinisiatif, sadarilah bahwa persoalannya adalah dari dalam, bukan dari orang lain. Tentukanlah mengapa Anda ragu-ragu mengambil tindakan. Apakah Anda takut pada risiko ? Apakah Anda berkecil hati karena banyaknya kegagalan di masa lalu ? Carilah sumber keraguan Anda, dan atasilah. Bila perlu konsultasilah terlebih dahulu dengan atasan atau mentor Anda. Yang jelas, Anda tidak akan pernah dapat maju jika tidak mulai maju dari dalam diri sendiri.

Jangan menunggu hingga peluang datang mengetok pintu Anda. Peluang tidak akan datang mengetok pintu, kita harus mencarinya. Inventarisasikanlah aset Anda, talenta Anda dan sumber daya Anda.  Dengan melakukan itu Anda akan mendapat gagasan tentang potensi Anda. Lewatkanlah setiap harinya selama satu minggu untuk mencari peluang. Peluang itu ada dimana-mana.

Ambillah langkah berikutnya. Melihat peluang adalah satu hal. Hal yang lainnya adalah mengambil tindakan melakukan sesuatu. Seperti pernah ada sindiran, semua orang memiliki gagasan ketika sedang mandi. Namun hanya sedikit yang selesai mandi kemudian bergegas melakukan sesuatu untuk menindaklanjutinya. Pilihlah peluang terbaik yang Anda lihat, dan tindaklanjutilah semampu Anda. Jangan berhenti hingga Anda telah melakukan segalanya untuk membuatnya menjadi kenyataan.

Dibutuhkan langkah berani dari Anda hari ini, untuk mencapai potensi Anda besok. Setiap program tindakan itu ada harga dan risikonya, namun jauh lebih kecil dibandingkan jika kita tidak mengambil tindakan apa-apa, walaupun terasa nyaman. Salah satu alasan pemimpin sukses bersedia mengambil risiko adalah karena mereka sadar bahwa tidak mengambil inisiatif juga ada harganya. 

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.


Comments
3 Comments

3 komentar:

  1. Setiap gagasan yg sy cetuskan menurut sy, sy lakukan untuk kepentingan bersama dan dengan persetujuan bersama..tidak terbersit sedikitpun untuk kepentingan pribadi...namun ada orang2 tertentu yang menghalangi langkah saya seakan akan setiap sy melangkah ,saya seperti mengambil lahan / dianggap mendahului orang tersebut pdhal sy akn berpikir cepat bila inisiatif itu datang dan berpikir bagaimana sy akan memberi wujud nyata pd ide yg muncul setiap saat...bagaimana menghadapi orang2 yg punya karakter seperti itu....makasih SALAM SUKSES HIDUP LUAR BIASA....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas Michelle, seorang pujangga menyindir," Tugas kita di dunia ini adalah melakukan kebaikan bagi orang lain, Apa tugas orang lain di dunia ini, saya tidak tahu." Tim tidak akan berhasil jika setiap anggotanya lebih mengutamakan dirinya daripada anggota yang lain. Mengutamakan orang lain memang tidak mudah, tapi penting. Tidak ada istilah "saya" didalam tim. Setiap hubungan membutuhkan perhatian agar bisa berkembang. Saya percaya Anda adalah penggerak tim, maukah Anda bekerja sama dan memberi nilai tambah bahkan kepada orang yang tidak Anda senangi ? Berkolaborasi mungkin jawaban yang paling tepat. Pikirkanlah kemenangan untuk semua pihak, Anda menang, mereka menang dan tim menang. Mungkin dengan mengurangi kecepatan seperti saya supaya bisa terhubung dengan orang2 saya. Sebagian besar orang yang memimpin biasanya sudah cepat dengan sendirinya. Jika Anda mempunyai anak, dan ingin mendidik dan mengembangkan mereka, Anda pasti memahami hal ini secara naluriah. Mungkin jawaban saya kurang memuaskan karena pertanyaan Anda juga tidak terlalu spesifik, tapi saya harap cukup untuk merespons pertanyaan tersebut, Jika masih belum jelas, Anda bisa tanyakan secara offline dengan lebih spesifik ke eamil saya. Salam Sukses, Hidup Luar Biasa.

      Hapus
  2. Ya...Pak...terimakasih saya telah diingatkan oleh Pak Han....Saya Paham Maksud dari Pak Han....Makasih sekali lagi....

    BalasHapus