Belum lama ini ada masalah yang terjadi di salah satu SPBU
Gelora group. Terbongkarnya masalah itu pada saat saya bersama keluarga liburan
ke Macau selama beberapa hari, namun saya baru mengetahuinya setelah pulang. Karena
saya pernah berpesan kepada tim,” Jangan sekali-kali mengganggu liburan saya
dengan pekerjaan, kalau bisa diatasi, kalian atasi saja.”
Setelah saya masuk kantor, salah satu anggota tim yang
merasa paling bertanggung jawab, pak Suparmin langsung menelpon, melaporkan dan
mengatakan,” Ini salah saya.” Meski pun
bukan dia yang bertanggung jawab langsung di lapangan dan dia tidak menyalahkan
mereka. Banyak sekali perubahan positif dari tim yang saya rasakan, sejak saya
melakukan perubahan-perubahan.
Saya sering menanyakan kepada mereka, “ Kalau ada anak buah
Anda melakukan kesalahan siapa yang salah ?” Bila mereka menjawab, “ Ya anak
buah.” Saya akan katakan,” Salah Anda, sebagai pemimpin. Jika Anda salah, saya
pun salah. Mungkin saya kurang memperlengkapi Anda, mungkin saya salah kurang
memberikan edukasi, dst.” Sekarang mereka berubah.
Hal ini mengingatkan saya pada konsep,“ Anda dinilai bukan
oleh apa yang Anda kerjakan, melainkan lebih oleh kemampuan Anda menggerakkan
orang lain mengerjakan sesuatu.” Dan konsep ini dapat diterapkan hampir di
semua bidang pekerjaan. Cobalah kita perhatikan uraian berikut ini :
Seorang sales berkata,” Keberhasilan saya ditentukan oleh
kemampuan saya yang menyebabkan orang lain membeli dari saya, menjadi pelanggan
tetap dan merekomendasikan baik diri saya maupun produk saya kepada orang lain.”
Seorang guru berkata,” Dalam analisis akhir, saya diukur
menurut hal-hal yang saya lakukan dalam membantu murid-murid saya belajar, menurut
tingkah laku mereka, kebiasaan yang mereka kembangkan dan seberapa baik mereka
melayani masyarakat kelak.”
Seorang dokter berkata,” Sebagian dari misi saya adalah
mengobati orang sakit. Akan tetapi, dalam pengertian yang lebih besar, tujuan
saya adalah mendorong mereka mengurus diri mereka sendiri, memiliki kebiasaan
yang baik dan menghentikan kebiasaan buruk sehingga selalu sehat.”
Seorang manajer berkata,” Saya dinilai berdasarkan kemampuan
saya membuat orang lain memenuhi kuota mereka, mencapai potensi mereka,
mengurangi keluar masuknya pegawai, mengembangkan antusiasme, dan berbicara
baik tentang perusahaan kami kepada orang lain.”
Seorang ayah berkata,” Saya diuji oleh kemampuan saya mencintai
pasangan saya, membesarkan anak-anak kami menjadi orang dewasa yang produktif
dan mampu menyesuaikan diri dengan baik, membantu menyediakan jaminan keuangan,
berdiri tegak apabila ada bencana terjadi dan menciptakan suasana rumah yang
bahagia.”
Perhatikan bahwa orang-orang mulai menyadari bahwa misi
mereka dalam kehidupan adalah membuat orang lain melakukan sesuatu : bekerja,
membeli, berkorban, mengusulkan, bekerja sama menanam saham, memenangkan,
mencapai. Dengan kata lain melaksanakan tindakan positif.
Orang-orang berorientasi sukses yang ingin memenangkan
sesuatu yang besar, melihat diri mereka sebagai katalisator, sebagai agen
manusia yang bisa membuat hal-hal baik terjadi. Marilah kita menjadi orang yang
seperti itu.
Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.