Kamis, 13 Februari 2014

Lensa Dan Cermin


Semua orang mempunyai lensa mata yang berfungsi mengatur cahaya sehingga kita bisa fokus melihat sesuatu dengan jelas. Di dalam kehidupan, siapa diri kita sangat menentukan cara kita memandang segala sesuatu. Kita tidak dapat memisahkan identitas kita dari perspektif kita. Eksistensi dan pengalaman hidup kita mewarnai cara kita memandang segala hal. Itulah lensa kita.

Seorang musafir mendekati sebuah kota besar dan bertanya kepada seorang tua yang duduk di pinggir jalan, “ Seperti apa orang-orang yang tinggal di kota ini ?”

Orang tua itu balik bertanya, “Seperti apa orang-orang yang tinggal di kota lain yang baru saja Anda kunjungi ?”

“ Mengerikan, “ jawab musafir itu. “ Jahat, tidak dapat dipercaya, sangat menyebalkan dalam segala hal.”

“ Oh, “ sahut orang tua itu, “Anda akan menjumpai orang-orang yang serupa di kota ini.”

Baru saja musafir tadi pergi, kemudian datang lagi seorang musafir lain yang menanyakan hal yang sama kepada orang tua tadi. Lagi-lagi orang tua tersebut menanyakan penduduk kota yang baru dikunjungi sebelumnya oleh sang musafir.

“ Mereka orang-orang baik, jujur, rajin, ramah dan suka memaafkan orang,” jawab sang musafir.

Orang tua tadi menjawab, “ Seperti itulah orang-orang yang akan Anda jumpai di kota ini.”


Cara orang memandang sesamanya merupakan cermin dari diri mereka. Jika saya seorang yang bisa dipercaya, saya memandang orang lain sebagai orang yang dapat dipercaya. Jika saya seorang tukang kritik, saya juga memandang orang lain sebagai tukang kecam. Jika saya seorang yang memiliki kepedulian, saya melihat orang lain sebagai orang yang berbelas kasih. 

Ketika kita bercermin dan melihat dasi kita miring. Apa yang kita perbuat ? Mengganti cerminnya atau merapikan dasinya ? Tentu dasinya yang kita bereskan. Kemungkinannya kita yang salah pasang dasi itu sehingga yang harus kita rubah adalah diri kita, karena cermin-cermin yang kita miliki sesungguhnya  hanyalah refleksi dari diri kita. 

Bahkan saya seperti melihat cermin ketika melihat perusahaan ini berjalan, melihat karyawan-karyawan saya. Semua adalah cerminan dari pemiliknya. Kalau karyawannya baik, sukses, pemiliknya pasti lebih baik dan lebih sukses, sebaliknya kalau karyawannya asal-asalan, perusahaan berjalan apa adanya, pemiliknya pun pasti bukan seorang yang hebat. 

Jika Anda mengubah diri dan menjadi orang sebagaimana yang Anda kehendaki, Anda akan mulai melihat orang lain dari sudut pandang yang baru. Hal ini akan mengubah secara drastis cara Anda berinteraksi dalam segenap hubungan. Perhatikan lensa Anda ketika berinteraksi dengan orang lain. Dan ketika kita berubah menjadi orang yang lebih baik maka cerminan diri kita pun ikut berubah.

Itulah yang saya lakukan, merubah diri saya menjadi lebih baik agar perusahaan menjadi lebih baik, karyawan pun menjadi lebih baik dan hidup mejadi lebih sempurna. Bukan orang lain yang kita rubah.

Salam Sukses, Hidup Luar Biasa.


Comments
2 Comments

2 komentar:

  1. ini PARADIGMA yang Luar Biasa Pak,
    mengubah oranglain dengan mengubah diri sendiri,bukan orang lain yang kita rubah.

    Sebagaimana,Jim Rohn juga pernah mengatakan dalam seminar-nya;...
    Success is something you attract by becoming an attractive person,Success is not something you pursue...It's what you attract by becoming attractive.

    dengan merubah diri sendiri dan Perusahaan menjadi Lebih Menarik, semoga Pak Han beserta GELORA GROUP bisa semakin SUKSES...Aamiin.

    Salam SUKSES,Hidup Luar Biasa.

    BalasHapus
  2. Dari kemarin saya tunggu2 komentar pada artikel ini. Saya sempat berpikir, jangan-jangan bahasa yang saya pergunakan disini kurang sederhana sehingga sulit dipahami. Namun saudaraku yang satu ini, yang pernah melanglang buana ke amerika rupanya berpengetahuan sangat luas dan pemahamannya luar biasa. Terima kasih, mas Nuzul. Salam Sukses, Hidup Luar Biasa..

    BalasHapus