Salah satu karyawan saya bertanya, “ Maaf, kelihatannya yang bekerja di SPBU sedang beruntung, banyak peluang meningkatkan karier ya, Pak ? Tidak demikian di bagian saya, kelihatannya sudah mentok atau mungkin tunggu giliran ? ”
Saya
tersenyum dan menjawab,” Bekerjalah sebaik mungkin, jadilah yang terbaik di
bagian Anda, supaya kalau ada peluang promosi, Anda lah yang mendapat
kesempatan pertama.”
Saya
teringat saat pertama kali bekerja. Saya diterima di sebuah pabrik tekstil sebagai
pembantu gudang benang di Bandung. Sebagai pegawai baru, saya benar-benar tidak
tahu apa yang akan saya lakukan karena atasan saya hanya menyuruh untuk
orientasi. Kemudian saya berinisiatif membuat denah lokasi dan jenis barang
yang ada di gudang meski pun sudah ada data di buku stock. Hanya ingin
memastikan kevalidan datanya.
Akhirnya
setelah hari ke tiga saya sudah mempunyai data yang lengkap dan akurat.
Beberapa hari kemudian ketika saya sedang sendirian di kantor gudang, pemilik
pabrik datang tiba-tiba dan menanyakan tentang persediaan beberapa jenis
barang. Untung saya dapat memberikan jawaban dengan tepat, walau sedikit
grogi.
Rupanya
pertemuan saya dengan pemilik pabrik di gudang membuatnya terkesan dengan
kesiapan saya. Tepat sebulan saya bekerja, saya dipanggil ke bagian personalia
dan diberikan promosi sebagai kepala gudang benang, karena atasan saya
mengundurkan diri.
Mungkin
Anda akan berpikir bahwa semua itu adalah kebetulan karena ada peluang. Tapi
apakah saya akan mendapatkan jabatan itu kalau pertemuan saya dengan pemilik
perusahaan di gudang ternyata mengecewakan ?
Ingat,
definisi sukses adalah adanya peluang bertemu dengan persiapan Anda. Kebanyakan
orang hanya menunggu kesempatan datang, tapi sangat disayangkan ketika kesempatan
itu datang dan mereka tidak siap, maka kesempatan itu pun berlalu.
Ada
pepatah yang mengatakan “ Kesempatan hanya datang sekali saja. “ Menurut saya
kurang tepat, kesempatan hanya datang sekali bagi mereka yang menunggu, namun
bagi yang berlari mengejar dan mempersiapkan diri, akan datang berkali-kali.
So, bijak-bijaklah memahami sebuah pepatah.
Sering
kali kita tidak dapat melihat peluang karena cara berpikir kita yang mungkin
belum mampu melihatnya. Cara memulainya adalah mempersiapkan diri menjadi yang
terbaik dimana sekarang kita berada. Tanpa persiapan yang baik, kita bukan
siapa-siapa.
Ayah
saya almarhum pernah berpesan, “ Kalau kamu menjadi pengemis, jadilah pengemis
yang terbaik. Jangan pernah berhenti belajar, karena hidup di kolong jembatan
pun ada ilmunya, semua ada ilmunya. Belajarlah sepanjang hidup kamu. ”
Tidak
ada satu pun keberuntungan dalam hidup yang dapat Anda kendalikan. Satu-satunya
cara adalah ketika Anda bersiap diri menyongsong kesempatan yang dapat datang
setiap saat. Thomas Jefferson pernah berkata, “ I’m a firm believer in luck,
and I’ve found the harder I work, the luckier I get. “ Saya sangat percaya
keberuntungan, dan saya telah menemukan semakin keras saya bekerja, semakin
mujur saya dapatkan. "
Salam
SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.