Selasa, 18 Maret 2014

Kita Akan Menjadi Seperti Apa Yang Kita Pikirkan


Salah seorang pembaca mengatakan,” Saya membaca artikel bapak yang pas sekali dengan diri saya.  Saya ingin sekali maju tapi saya mempunyai masalah tidak bisa berkomunikasi dengan baik, dan sulit bergaul, Pak .” 

Banyak sekali orang yang terbelenggu oleh beliefs yaitu keyakinan-keyakinan yang tertanam di dalam pikiran seseorang bahkan sampai ke alam bawah sadarnya hasil dari pengalaman masa lalunya yang diyakini masih berlaku sampai saat ini. 

Keyakinan ini akan memengaruhi sikap seseorang terhadap setiap hal yang dialaminya. Sikap Anda sangat bergantung dengan keyakinan yang Anda miliki. Keyakinan bisa mengubah hidup Anda menjadi lebih baik atau sebaliknya menjadi lebih buruk.

Seperti halnya pembaca tadi yang meyakini bahwa dirinya tidak bisa berkomunikasi dengan baik dan sulit bergaul, sehingga menghambat dan membelenggu dirinya untuk tumbuh dan berkembang. Alih-alih mencari solusi terhadap kekurangannya, namun justru menghakimi bahwa dirinya memang seperti itu.

 Earl Nightingale, seorang maha guru motivasi telah merumuskan kunci sukses hanya dengan enam kata singkat. “ We Become What We Think About “ Kita akan menjadi seperti apa yang kita pikirkan. Apakah demikian ? Mari kita simak cerita berikut ini.

Dua orang pramuniaga bekerja di dua toko berbeda yang menjual produk sejenis. Pramuniaga pertama mempunyai sikap yang positif, setiap kali pelanggan mampir ke tokonya, ia selalu berpikir dan yakin bahwa si pelanggan itu pasti membeli. Dia selalu memotivasi dirinya sendiri dengan berkata dalam hati, “ Pasti beli, pasti beli.” Hal ini berdampak positif terhadap perilakunya, sehingga membuat pramuniaga tersebut berekspektasi positif, tampil lebih percaya diri, sorot mata positif, antusias, bahasa tubuhnya tampak meyakinkan sehingga sikap ini juga menular ke pelanggan yang masuk ke tokonya. Pada akhirnya, banyak pelanggan yang membeli.

Berbeda halnya dengan pramuniaga kedua. Pramuniaga ini selalu berpikir bahwa pelanggan yang masuk ke tokonya sebagian besar hanya ingin melihat-lihat dan tidak akan membeli. Oleh karena pramuniaga ini selalu berpikir demikian, maka muncullah ekpektasi negatif di dalam dirinya. Hal ini mengakibatkan ia melayani dengan tidak antusias, tidak bersemangat, acuh tak acuh terhadap setiap pelanggan yang datang. Hal ini juga menular ke pelanggannya sehingga para pelanggan pun sangat sedikit yang membeli.

Kebanyakan manusia yang tidak berani mencoba atau ragu-ragu untuk melakukan sesuatu bersumber dari kurangnya rasa percaya diri. Sebagian orang yang sukses memulai usahanya dengan tingkat kepercayaan diri yang rendah atau bahkan sama sekali tidak ada. Akan tetapi, kemudian melakukan usaha yang begitu keras untuk meyakinkan diri mereka sendiri bahwa mereka bisa.

Begitu pula dengan diri Anda , jika Anda melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh orang yang penuh percaya diri, Anda juga akan merasakan hal yang sama dan hasil yang sama. Keyakinan Anda sangat mempengaruhi realitas kehidupan Anda. Anda akan berperilaku sesuai dengan apa yang paling Anda yakini. Hanya dengan keyakinan yang begitu positif, Anda akan mampu melakukan sesuatu yang menurut orang lain tidak mungkin menjadi mungkin.

“ Your belief determines your action and your action determines your results, but first you have to believe “ Keyakinan Anda menentukan tindakan Anda dan tindakan Anda menentukan hasil Anda, tapi pertama-tama Anda harus percaya.-Mark Victor Hansen.

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.


Comments
2 Comments

2 komentar:

  1. Seperti kata Henry Ford: "Apakah anda berpikir anda mampu, atau anda berpikir anda tidak mampu, anda tetap benar"
    Artinya, jika kita berpikir bahwa kita mampu, maka kita akan mampu.
    Tetapi Jika kita berpikir bahwa kita tidak mampu, maka seperti itulah yg akan terjadi.

    Terima kasih pak Han
    Salam sukses dan hidup luar biasa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih tambahannya, pak Ishak. Lama tidak muncul, tapi mudah2an tidak ketinggalan cerita, hehehe.....
      Salam Sukses, Hidup Luar Biasa.

      Hapus