Pernahkan Anda menyajikan ide di hadapan sekelompok orang yang tampak menyukainya namun belakangan baru tahu kalau beberapa di antara mereka tidak mendukungnya, padahal mereka tidak mengajukan keberatan awalnya ? Saya pernah.
Setelah
saya ambil pensiun dini dari Pertamina, saya hijrah ke Jakarta untuk membuka
bisnis variasi mobil, patungan dengan adik-adik di sebuah ruko kontrakan,
daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Berjalan dua tahun, bisnis kami maju pesat
sehingga saya berani memutuskan meninggalkan Jakarta untuk mengerjakan yang
lain di Cilacap. Saya hanya memantau perkembangan dari jauh.
Pada
tahun ke empat, bisnis tersebut semakin hebat sehingga saya memberikan ide
membuka cabang baru di Jakarta Selatan. Tampaknya mereka setuju, tetapi mereka
yang harus mengeksekusi ide ini - karena saya di Cilacap , justru tidak menaruh
hati sungguh-sungguh. Pada akhirnya mereka mengambil keputusan lain, sehingga
kami tidak mampu mengembangkan bisnis itu.
Anda
harus ingat, menyampaikan rencana Anda saja tidak cukup. Anda harus
menindaklanjuti dengan mengendus adanya “ penolak yang samar “, yaitu
orang-orang yang tidak terlalu suka konflik dan tidak ingin menyuarakan
penentangan namun seiring waktu dapat membunuh langkah Anda.
Saya memetik
pelajaran itu bahwa perlu adanya kepastian kami memiliki keselarasan tujuan.
Dan untuk mengendus para penolak yang samar, mulailah dengan tiga langkah
berikut :
Bagikanlah
kebenaran. Bantu mereka memahami alasannya. Jangan hanya memberitahukan apa
yang ingin Anda lakukan. Jelaskan juga alasan di balik rencana itu. Alasanlah
yang paling mampu melibatkan orang lain.
Mintalah
masukan. Tunjukkan Anda mendengarkan. Ajukan pertanyaan langsung
berdasarkan apa yang Anda ketahui tentang mereka serta tunjukkan Anda
mendengarkan dan menghargai pendapat mereka. Jika Anda tidak setuju dengan
penilaian mereka, beritahukan alasannya. Jika Anda setuju dengan kekhawatiran
seseorang namun belum menemukan jawaban yang tepat, katakan “ Saya akan
luangkan waktu lebih banyak untuk menyimak kembali masalah yang dikhawatirkan
tadi, dan saya harap Anda mau membantu memikirkannya.” Jika Anda mengembangkan
rencana itu dengan ide orang lain, pujilah mereka.
Tanpa
keterlibatan, tidak ada komitmen. Libatkanlah mereka, jika tidak
mereka tidak akan pernah berkomitmen meraih tujuan itu. Bayangkan kalau setiap
kali Anda diminta melakukan sesuatu tapi tidak pernah dimintai pendapat. Anda
pasti merasa tidak terlibat dan menjadi bagian dari hal itu.
Mengupayakan
keselarasan sangat penting. Pastikan tim Anda tahu apa yang harus dilakukan,
bagaimana cara melakukannya, dan yang terpenting mereka tahu alasan untuk
melakukannya. Memberi tahu apa yang dilakukan melibatkan kepala mereka. Memberi
tahu bagaimana cara melakukannya, melibatkan tangan mereka. Dan mengatakan
mengapa mereka melakukannya melibatkan hati mereka.
Dengan
melibatkan hati mereka, memungkinkan Anda membangun hubungan emosional. Melalui
hubungan emosional itulah Anda akan mendapat keselarasan terbaik.
Salam
SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Penolakan Samar sering saya alami dan pernah saya lakukan...pada intinya...setelah saya dalami penolakan samar ini sebenarnya karena kurangnya komunikasi dua arah,kurangnya pemahaman tentang hal yg dihadapi,bedanya sudut pandang dari dua kubu yang bersangkutan....mungkin jika kita mengeluarkan kebijakan, beritahukan dl pada seluruh yang bersangkutan dengan kebijakan itu..beri kesempatan seluas2nya untuk mengemukakan pandangan yang berbeda,pendapat yg berbeda,hasil analisa yg berbeda pada satu permasalahan/kebijakan yg dibuat...mungkin kita pernah membuat kebijakan tanpa kita melihat efek jangka panjang dari kebijakan itu...hanya melihat keberhasilan yg akan dicapai...tanpa mencoba merasakan bagaimana seandainya saya jadi orang yg akan melaksanakan kebijakan yg kita buat....Nah...disitulah baik buruknya,berhasil atau tidaknya,diterima secara ikhlas atau tidak semua kebijakan yg kita buat oleh rekan2 kerja kita..Sebuah kebijakan akan baik hasilnya jika kebijakan itu bisa membuat semua yg berkaitan dengan kebijakan itu merasa nyaman,merasa ikut memiliki kebijakan yg ada,dan melaksanakan kebijakan yg telah dibuat tanpa ada rasa tertekan sehingga hasilnya akan lebih Luar Biasa....Maaf Pak Han..kalau ada kata2 sy yg salah...Salam Sukses Hidup Luar Biasa...
BalasHapusTerima kasih masukannya dan telah berbagi dengan yang lain, mas Michelle. hPada saat saya menulis ini saya juga teringat dengan pertanyaan yang pernah Anda ajukan mengenai penolakan beberapa waktu yang lalu. Mungkin kasusnya tidak sama persis, dengan yang saya contohkan. Tapi mudah-mudahan tulisan ini dapat lebih memperjelas apa yang harus dilakukan untuk mewaspadai penolakan samar yang akan menghambat keberhasilan yang kita inginkan.
HapusSalam Sukses, Hidup Luar Biasa.