Anda lebih yakin pada gagasan Anda sendiri atau gagasan dari orang lain ? Saya yakin, kebanyakan akan menjawab gagasan sendiri. Kalau demikian, alangkah tidak bijaksananya untuk memaksakan pendapat kita pada orang lain. Tidak lebih bijaksanakah kalau kita mengajukan usulan, lalu orang lain mengambil kesimpulan sendiri ?
Saya
pernah mengajarkan para manajer untuk membuat aturan main sebagai rambu-rambu
dalam bekerja yang disepakati bersama oleh semua karyawan. Atas kesepakatan
bersama, apabila tidak menjalankan sesuai aturan main akan diberikan sanksi,
maka mereka akan berusaha melaksanakan janji mereka dengan sekuat tenaga.
Mereka membuat semacam persetujuan moril antara manajer dengan para
karyawannya. Suntikan yang mereka butuhkan adalah menanyakan kemauan dan
keinginan mereka untuk bersama memajukan perusahaan.
Tidak
ada satu orang pun yang merasa senang kalau diberitahu untuk melakukan sesuatu
atau disuruh membeli sesuatu. Kita lebih suka merasa merasa membeli atas
kemauan sendiri atau pun bertindak atas kemauan sendiri. Kita lebih suka
ditanya tentang keinginan, pikiran dan harapan kita.
Ambillah
contoh kasus dari Eugene Wesson. Pekerjaannya adalah menjual sketsa-sketsa pada
studio yang menciptakan desain untuk para perancang dan pabrik tekstil. Wesson
telah mengunjungi perancang ternama di New York sekali seminggu selama tiga
tahun berturut-turut. Perancang itu tidak pernah menolak menerima
kedatangannya, tetapi dia tidak pernah membeli.
Setelah
150 kali gagal, Wesson menyadari yang keliru pasti dirinya sendiri. Maka dia
berketetapan untuk mengambil kursus, belajar bagaimana mempengaruhi orang lain
. Dengan bekal ilmu baru tersebut dia mencoba melakukan pendekatan lagi. Dengan
membawa setengah lusin sketsa yang belum selesai, dia segera bergegas ke kantor
perancang itu. “ Saya ingin nasihat Anda, bagaimana menyelesaikan sketsa yang
masih setengah jadi ini sehingga Anda dapat mempergunakannya ?”
Perancang
tersebut melihat sketsa-sketsa tadi sejenak, tanpa berkata apa pun. Akhirnya
dia berkata, ” Tinggalkan saja disini selama beberapa hari, Wesson, lalu
datanglah kemari lagi.”
Wesson
kembali tiga hari kemudian, dan memperoleh masukan-masukannya, lalu membawa
pulang sketsa tadi dan menyelesaikannya sesuai gagasan pembeli. Hasilnya ?
Semua desainnya diterima. Setelah itu, perancang itu membeli banyak sketsa lain
dari Wesson, dan semua didesain sesuai gagasan pembeli.
“ Saya
menyadari mengapa bertahun-tahun sebelumnya gagal,” kata Wesson. “ Saya telah
mendesaknya membeli apa-apa yang patut dia miliki menurut pemikiran saya
sendiri. Setelah saya mengubah total pendekatan saya, saya mendorongnya untuk
memberikan gagasannya sendiri, sehingga dia merasa bahwa dia sendirilah yang
menciptakan desain tersebut, maka saya tidak perlu menjual sesuatu padanya, dia
sendiri yang membeli.”
Dua
puluh lima abad yang lalu, Lao Tse, seorang bijak dari Cina mengatakan, “
Alasan mengapa sungai dan laut telah dipuji oleh ratusan aliran dari pegunungan
adalah karena mereka tetap merendah di bawah mereka. Oleh karena itu mereka
mampu menguasai semua aliran dari pegunungan. Demikian pula orang yang bijak,
yang ingin mengatasi manusia, harus menempatkan diri di bawah mereka. Mereka
yang ingin berada di depan, harus menempatkan diri di belakang mereka. Biarkan
orang merasa gagasan itu adalah gagasannya.
Salam
SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Luar biasa super...sebuah gagasan yang baru awalnya tampak mustahil untuk di lakukan..belum lagi harus berhadapan dengan orang-orang yang berusaha mematikan ide tersebut..menertawakan..mengejek..bahkan di suruh berhenti saja dari ide tersebut...tetapi dengan sebuah kesabaran,ketekunan,dan perjuangan maka suatu saat akan menikmati hasilnya...
BalasHapussalam luar biasa...
Seorang tim leader harus memiliki kemampuan seperti ini, selalu rendah hati dan memancing gagasan anggota timnya, biarkan mereka merasa gagasan itu adalah gagasan mereka. Kita masih sering memaksakan kehendak kita terhadap orang lain. Itu yang ingin saya sampaikan, mas Hamim. Semoga terinspirasi.
HapusSalam Sukses, Hidup Luar Biasa.
Motivasi dari Bapak sangat bermanfaat untuk kita semua,
BalasHapusMemang betul ...apa yang kita anggap sudah benar atau baik menurut kita ,terkadang belum tentu juga benar atau baik untuk orang lain .
Berarti kita harus bisa belajar berbuat sesuatu untuk jangan hanya benar dan baik menurut kita ...tetapi kita juga harus dapat belajar berbuat sesuatu yang benar dan baik untuk orang lain juga .
Mohon diluruskan jika saya keliru ...terima kasih .
Salam Sukses ,Hidup luar biasa.
Pak Samun, ini adalah teknik dan strategi yang dapat diterapkan untuk banyak hal seperti memimpin tim, menjalin hubungan, mendidik anak, berbisnis dll yang intinya justru untuk keberhasilan yang kita inginkan. Semoga Anda juga terinspirasi sehingga bisa memanfaatkan apa yang disampaikan oleh tulisan ini. Selamat belajar, cermati dan resapi.
HapusSalam Sukses, Hidup Luar Biasa.