Karena
kelalaian Anda mencatat, seorang pelanggan harus menunggu lama pesanannya
datang dari produsen. Bisakah Anda jujur mengatakan yang sebenarnya terjadi ?
Atau Anda timpakan kesalahan ini pada jasa pengiriman paket atau pihak pengirim
?
Pesanan
makanan seorang pengunjung restoran terpaksa dibatalkan padahal dia sudah
menunggu lama, karena ternyata bahan-bahannya sudah habis. Bisakah Anda jujur
kepadanya ?
Dalam
kondisi-kondisi semacam itu kadang kita terpaksa berbohong. Fakta yang
sebenarnya sengaja kita tutup-tutupi agar kesalahan tidak dilimpahkan
sepenuhnya kepada kita, atau perusahaan kita.
Pengarang Delivering Knock Your Shock Off
Service, Kristin Anderson dan Ron Zemke punya jawaban lugas, “ Katakan yang
sebenarnya !” Mereka punya alasan tentang hal ini, yang mereka uraikan di dalam
bukunya. Alasannya, kebohongan bisa terbuka setiap saat dan terkadang dengan
cara yang mungkin menyakitkan.
Saya
sering menemukan beberapa pemasok yang masih bersikap seperti ini. Suatu ketika
saya memesan barang kepada pemasok dan mereka bilang ready stock, namun setelah
beberapa lama barang tersebut tidak kunjung datang. Dan ketika kita komplainkan
kepada mereka, mereka bilang barang pesanan sudah dikirimkan beberapa hari yang
lalu. Kebohongan ini akhirnya terbongkar karena ternyata barang pesanan
tersebut sudah tidak tersedia lagi dan tidak pernah dikirimkan.
Kejujuran
yang mungkin pahit lebih baik dari kebohongan yang hanya manis sesaat. Coba
bayangkan Anda sedang menunggu keberangkatan pesawat di bandara. Karena ada
pemeriksaan tambahan yang perlu dilakukan, penerbangan Anda terpaksa tertunda
dua jam.
Skenario
pertama, maskapai penerbangan tidak memberikan informasi tentang penundaan itu.
Sebagai gantinya mereka memberikan layanan ekstra berupa snack dan minuman
gratis untuk menghibur kekesalan Anda. Skenario kedua, maskapai penerbangan
tersebut secara terus terang menjelaskan tentang penundaan keberangkatan
berikut alasan-alasannya. Mana yang Anda pilih ?
Yang
pertama, adalah manis di awal. Begitu Anda sadar bahwa jam keberangkatan sudah
molor dari yang seharusnya, saat itu pula layanan ekstra akan terlupakan. Anda
mulai gelisah dan mencari tahu apa yang terjadi. Ketika Anda mendapatkan
jawaban yang sebenarnya, layanan ekstra tadi akan tampak seperti sebuah tipu
daya untuk melenakan Anda.
Yang
kedua memang tidak membuat Anda merasa nyaman sepenuhnya, namun setidaknya Anda
tidak merasa ditipu, sehingga kekecewaan Anda tidak akan seperti kondisi yang
pertama.
Pada
kondisi-kondisi kritis, bersikap jujur tetap merupakan pilihan yang terbaik
bagi perusahaan. Alternatif lain justru mengandung risiko, mungkin lebih enak
di awal dalam jangka pendek, namun bisa sangat menyakitkan dalam jangka
panjang. Tidak hanya menyakitkan bagi pelanggan, namun juga bagi Anda. Honesty
is the best policy ( Kejujuran adalah kebijakan terbaik ).
Salam
SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
kepercayaan adalah hal paling penting dalam segala hal, kepercayaan sangatlah mahal dan tidak dapat dibeli dengan jumlah uang berapapun dan tidak dapat dibuat dengan bahan apapun, hanya kejujuran yang dapat menghasilkan sebuah kepercayaan. :D salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
BalasHapusTerima kasih masukannya, mas Dhani. Semoga Anda bisa menjalankannya dengan baik. Salam Sukses, Hidup Luar Biasa.
HapusSalam hidup luar biasa,,,
BalasHapusSahabat2Ku yang hebat,,,kejujuran juga salah satu hal yang membuat kita mendapat kepercayaan,,,disaat kita jujur, maka dengan bijak perusahaan/orangpun akan memberikan kepercayaan kepada kita,,,,
Bisakan kita lebih bijak dari-nya???,,,jawabnya bisa dan mudah,,
Kapan??? disaat kepercayaan yang diberikan kepada kita bisa kita pegang,kita jalankan dengan penuh rasa tanggung jawab atau tidak KITA KHIANATI,,
Terima kasih pak Han,,hanya ada satu kata "SUKSES"untuk yang luaaar biasa.