Ketika
masih anak-anak, siapa yang tidak suka kue atau jajan? Saya lebih suka
makan kue ketimbang disuruh makan nasi. Setiap kali makan, dengan
segala cara ibu akan berusaha, dengan memaksa, kadang mengancam agar
saya mau
menghabiskan sepiring nasi. Saya tidak
akan mendapatkan kue kecuali saya menghabiskan suapan makan sendok terakhir dari
ibu.
Ketika dewasa dan bekerja, caranya sudah lebih canggih.
Mereka tidak mengancam untuk memecat kita jika kita tidak menyelesaikan pekerjaan
itu. Namun ada variasi yang mirip strategi makan nasi / kue yang tetap memberikan
hasil. Salah seorang pelatih basket di universitas yang paling berhasil di
Amerika, menggunakan aturan sepuluh ribu, atau tepatnya sepuluh ribu dolar.
“Kau gagal dalam tembakan bebas lebih dari seorang pemain
pemula,” ia berkata. Kau mengatakan tidak bisa melakukan tembakan bebas. “ Sekarang,
bagaimana jika saya membayar sepuluh ribu dolar kalau kau dapat melakukan
tembakan bebas yang melewati rata-rata liga untuk sisa kompetisi ini?”, “Dapatkah kau menembak dengan keberhasilan 65 persen ?”
“Ya, saya rasa bisa,” jawab pemain itu.
“Ya, saya rasa kau bisa. Hanya ada satu persoalan. Saya tidak
akan membayarmu sepuluh ribu dolar. Kamu harus meningkatkan tembakan bebasmu,
dan setiap kali kau menembakkan bola pikirkan kau akan memperoleh sepuluh ribu
dolar.”
Kemampuan pemain ini meningkat dari 50 persen menjadi 70
persen, sehingga tim basket arahan pelatih itu tampil di turnamen lebih sering
dibandingkan tim lain di daerah itu. Inspirasi ini bisa kita terapkan di dalam
lingkungan pekerjaan atau dalam kehidupan kita.
Persoalan yang sama dengan skenario berbeda, yaitu ketika salah
seorang manajer saya melaporkan masih ada seorang karyawan yang selalu terlambat
masuk kerja lebih sering daripada karyawan lain, strategi ini dapat dilakukan. Dia
akan selalu datang terlambat dengan segudang alasan, dan siapa pun tidak akan percaya.
Inilah yang akan kita lakukan, kita akan menyuapnya.
“Ini sebenarnya bertentangan dengan aturan perusahaan, tetapi
jika Anda dapat tidak sekali pun terlambat masuk kerja pada tahun yang akan
datang, saya akan memberi ekstra sepuluh ribu dolar. Baiklah, dapatkah Anda
membeli jam weker dan tidak lupa menyetelnya ?”
“Tentu saya bisa,” katanya.
“Jadi, kesimpulannya begini. Anda tidak akan terlambat
lagi, tetapi saya tidak akan membayar Anda sepuluh ribu dolar. Namun, saya
ingin Anda bertindak seperti kalau saya membayar Anda, karena sekarang saya
tahu sebenarnya Anda dapat melakukannya. Itu hanya masalah motivasi.”
Masih persoalan yang sama, skenario yang lain lagi. Sekarang
kejadiannya ada di dalam pikiran Anda. Problemnya adalah Anda sendiri, apa
saja. Berperanlah juga sebagai bos Anda. Buatlah kesepakatan pura-pura. Cobalah
aturan sepuluh ribu pada diri Anda sendiri. Kalau Anda diberi ekstra sepuluh
ribu dolar, dapatkah atau maukah Anda mengerjakan tugas Anda ? Karena,
sebenarnya Anda dapat melakukannya.
Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.