Semua Ada Ilmunya

Kemarin ada teman yang berkonsultasi ingin mengajukan pensiun dini sebagai pegawai karena ingin berwiraswasta. “ Mumpung umurku masih empat puluh lima,” katanya. Saya bilang bagus karena saya juga mengambil pensiun dini pada saat usia segitu tidak menunggu pensiun alami, dengan pertimbangan masih punya semangat dan energi untuk mempelajari ilmu baru, yaitu cara berbisnis.

Kalau Anda belum pernah berbisnis, maka apa yang harus Anda pelajari cukup banyak. Tapi inti untuk memulai usaha cuma ada dua hal yaitu punya rencana dan keberanian. Bergaullah dengan pebisnis yang berhasil, kemudian belajarlah darinya. Persiapkan diri Anda, kuncinya adalah diri Anda sendiri, rubahlah mindset Anda, pola pikir Anda. Mengenai jenis bisnis apa, coba sesuaikan dengan passion Anda. Pilihlah apa yang Anda suka, yang membuat Anda bergegas bangun setiap pagi ingin segera melakukannya. 

Semua ada ilmunya, termasuk berbinis. Bagi Anda yang sudah mempunyai bisnis dan berjalan biasa-biasa saja, mungkin ilmu Anda belum cukup. Belajarlah lebih dalam, beli buku-buku bisnis, ikut workshop atau seminar, punya mentor bisnis, karena mungkin perlu belajar lagi tentang bagaimana meningkatkan penjualan dan mengelola uang dengan baik, pengelolaan SDM atau sistim dan lain lain.

Demikian pula dengan bekerja. Jika Anda bekerja sudah cukup lama dan masih seperti sepuluh tahun yang lalu, tidak naik jabatan, maka ada yang perlu dipertanyakan. Bisa jadi Anda tidak tahu ilmunya, tapi Anda tidak berusaha mencari tahu. Pelajari bagaimana menjadi seorang karyawan yang hebat kemudian sungguh-sungguh memperjuangkannya, niscaya akan ada kemajuan.

Bahkan memelihara kucing pun ada ilmunya. Suatu hari anak saya membeli kucing persia putih yang cantik, Rong-Rong namanya. Karena tidak tahu ilmunya, setiap kali memegang kucing tersebut saya harus berdarah-darah tangan, lengan sampai pundak karena terkena cakarannya.

Saya suka kucing, berlawanan dengan teman saya Tono, hanya isterinya yang suka kucing. Mereka sering bertengkar soal si kucing, karena Tono merasa kalah diperhatikan dibanding si manis, kucing mereka. Maka Tono memutuskan untuk menyingkirkan kucing tersebut secara diam-diam. Suatu hari, ketika isterinya sedang mandi, Tono pamit pergi keluar sebentar beli sesuatu dan dibawanya kucing tersebut kedalam mobil. Setelah cukup jauh dari rumah, dibuanglah kucing tersebut di pinggir jalan, kemudian Tono pun membeli sesuatu dan pulang. Anehnya, ketika sampai dirumah ternyata kucingnya si manis sudah berada dirumah. Tono heran bercampur berang. Keesokan harinya, Tono pergi lagi dan kucing tersebut dibuangnya lebih jauh sekitar sepuluh kilometer dari rumah. Tetapi sesampainya di rumah, kucing isterinya tetap saja mendahuluinya sampai di rumah, membuatnya semakin kesal. Maka, keesokan harinya Tono memutuskan pergi lebih jauh lagi dan pamit pergi lebih lama. Ia bawa kucing tersebut dengan mobilnya menempuh perjalanan yang jauh, masuk ke pelosok desa yang belum pernah dilalui, belok kanan belok kiri dan berputar-putar dulu, sebelum akhirnya dia membuang si manis.

Beberapa jam kemudian ia menelpon isterinya, “ Mah, si manis ada dirumah ?”

“ Ada, kenapa ? Tumben tanya tentang si manis,” jawab isteri Tono.

“ Panggil dia mah, aku mau tanya arah pulang. Aku kesasar.”

Membuang kucing pun ada ilmunya, hehehe....Happy Monday !

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.