Rabu, 01 Januari 2014

Kepedihan Dan Kesenangan

Bagi sebagian besar orang, perasaan takut kehilangan jauh lebih besar daripada keinginan untuk mendapatkan keuntungan. Mana yang lebih mendorong Anda, menjaga seseorang agar tidak mencuri uang seratus juta yang Anda dapatkan selama lima tahun terakhir, atau kemungkinan mendapatkan seratus juta untuk lima tahun ke depan ? Kenyataannya, sebagian besar orang akan bekerja lebih keras untuk mempertahankan yang mereka miliki daripada harus mengambil resiko yang diperlukan untuk memperoleh sesuatu yang benar-benar mereka inginkan.


Menurut saya, semua tindakan atau perilaku manusia adalah karena sebuah alasan. Kita mungkin tidak menyadari alasan tersebut, tetapi tidak diragukan lagi ada satu kekuatan pemicu dibalik perilaku manusia. Kekuatan ini mempengaruhi setiap aspek kehidupan kita, mulai dari hubungan, keuangan kita, hingga tubuh dan otak kita. Kekuatan yang mengendalikan hidup kita adalah pain and pleasure atau kepedihan dan kesenangan. Alasan kita melakukan sesuatu adalah untuk menghindari kepedihan atau untuk merasakan kesenangan.


Perilaku kita, baik sadar maupun tidak sadar dibatasi oleh kepedihan dan kesenangan dari banyak sekali sumber seperti teman masa kecil, orang tua, guru, pelatih, tokoh di film dan televisi dan masih banyak lagi. Semuanya berperan serta menjadikan siapa diri kita pada saat ini. Kesimpulannya, apa yang mendorong perilaku kita adalah respons naluriah terhadap kepedihan dan kesenangan yang telah terprogram di dalam diri kita masing-masing, bukannya perhitungan yang cerdas.


Motivasi juga bekerja dengan cara ini. Anthony Robbins pernah berkata, ” Suatu ketika Anda mulai membuat keputusan jangka pendek untuk menghindari kepedihan jangka pendek tetapi Anda menciptakan kesengsaraan di jangka panjang. Orang yang sukses, akan melakukan apa saja yang diperlukan di jangka pendek, karena mereka mempunyai visi jangka panjang, dan berkomitmen terhadap visinya. Dan saya berpikir itulah rahasia sukses.”


Menurutnya lagi, Donald Trump dan Bunda Theresa juga didorong oleh kekuatan yang sama persis. Seketika banyak yang protes, “ Yang benar saja, jelas sekali mereka berdua berbeda.” Nilai-nilai mereka memang sangat bertentangan, tetapi mereka berdua juga didorong oleh kepedihan dan kesenangan.

Donald belajar untuk meraih kesenangan dengan memiliki kapal pesiar yang mahal, mendapatkan gedung-gedung termegah, mengumpulkan kemewahan yang terbesar dan terbaik. Dalam suatu wawancara, dia mengungkapkan bahwa hal yang paling menyakitkan adalah menjadi yang terbaik kedua, dia menyamakannya dengan kegagalan. Dorongan terbesarnya untuk meraih keberhasilan berasal dari keharusan menghindari kepedihan ini.


Bertolak belakang dengan Bunda Theresa, dia adalah seorang wanita yang penyayang sehingga ketika melihat orang lain menderita, dia juga ikut merasakan kepedihan. Makna hidup yang sebenarnya bagi Bunda Theresa ditemukan di salah satu daerah termiskin di Calcutta.  Baginya, kesenangan mungkin berarti mengarungi lumpur, sampah, dan kotoran setinggi lutut untuk sampai ke sebuah pondok yang tidak layak dihuni, dan melayani bayi, anak-anak dimana tubuh mereka digerogoti oleh kolera dan disentri. Dorongan terbesarnya adalah menolong orang lain, penderitaan mereka hilang, begitu juga kepedihannya dan membuat hidupnya sangat bermakna.


Saya menyadari bahwa menemukan ide dan strategi yang dapat membantu orang lain sukses, memberi saya kesenangan dalam hidup. Belajar menyumbangkan sesuatu yang berharga pada orang-orang yang membutuhkan, dapat membantu saya menjadi lebih sehat, merasa tubuh saya lebih baik dan panjang usia. Belajar untuk mengembangkan orang-orang yang menjalankan bisnis saya, memberikan saya semangat dan tantangan. Dan ketika saya memahami tentang apa yang dapat saya bagi untuk membantu meningkatkan kualitas hidup mereka, saya menemukan tingkat kesenangan yang amat besar ! Itulah dorongan terkuat saya. 


Temukan dorongan terkuat Anda, kepedihan atau kesenangan dan jadilah orang luar biasa !


Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Comments
4 Comments

4 komentar:

  1. Dorongan terkuat saya tentu adalah kesenangan, itu lebih menyemangati langkah saya karena yang terpikir oleh saya adalah sesuatu yang indah yang akan didapat apabila saya melakukannya. namun sebaliknya apabila dorongannya adalah kepedihan, justru akan membuat saya merasa takut karena yang terbayang adalah sesuatu yang mengerikan.

    salam hidup luar biasa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pilihlah yang sesuai dengan mana yang lebih memotivasi Anda, kemudian belajarlah menggunakan hal itu untuk memacu Anda ke tujuan, tanpa kompromi. Good luck !

      Hapus
  2. Ya...benar sekali yang saya serap dari artikel ini adalah bahwa kepuasan batin seseorang beda satu sama yg lainnya...yg kita harapkan di sini bahwa kepuasan batin yg kita peroleh sebaiknya juga bisa dirasakan kebaikannya untuk orang lain..sehingga sempurnalah hidup kita,sempurnalah bathin kita,seperti yg saya rasakn jika sy bisa membantu orang2 disekitar sy dengan kemampuan sy mka rasanya hidup ini sgt indah dijalani dan sy yakin Allah Swt tidak pernah tidur dan kita kedepannya akan mendapatkan jalan yg lebar utk mendptkan kesuksesan...karna doa orang yg bahagia krna pertolongan kita sangat mustajab....Salam Sukses.. Hidup Luar Biasa...

    BalasHapus
  3. Kita bisa ikut bersedih jika melihat orang lain yang sedang mendapatkan cobaan atau suatu masalah yang menbuat orang tsb menjadi sedih.

    Tetapi kitapun bisa berbuat orang lain yang sedang bersedih menjadi senang jika kita mau berusaha membantu atau memberi pertolongan kepada orang yang sedang bersedih dan membutuhkan bantuan atau pertolongan kita.

    Dan merupakan suatu kebahagian untuk kita, jika kita sudah dapat membuat orang lain yang sedang bersedih menjadi senang karena kita.

    Kesedihan dan kesenangan semua orang pernah mengalami...tetapi kita harus dapat mengambil hikmahnya yang positif dari semuanya itu.

    Salam Sukses,Hidup Luar Biasa.

    BalasHapus