Bagi sebagian besar orang, perasaan takut kehilangan jauh
lebih besar daripada keinginan untuk mendapatkan keuntungan. Mana yang lebih
mendorong Anda, menjaga seseorang agar tidak mencuri uang seratus juta yang
Anda dapatkan selama lima tahun terakhir, atau kemungkinan mendapatkan seratus
juta untuk lima tahun ke depan ? Kenyataannya, sebagian besar orang akan
bekerja lebih keras untuk mempertahankan yang mereka miliki daripada harus
mengambil resiko yang diperlukan untuk memperoleh sesuatu yang benar-benar
mereka inginkan.
Menurut saya, semua tindakan atau perilaku manusia adalah
karena sebuah alasan. Kita mungkin tidak menyadari alasan tersebut, tetapi
tidak diragukan lagi ada satu kekuatan pemicu dibalik perilaku manusia.
Kekuatan ini mempengaruhi setiap aspek kehidupan kita, mulai dari hubungan,
keuangan kita, hingga tubuh dan otak kita. Kekuatan yang mengendalikan hidup
kita adalah pain and pleasure atau kepedihan dan kesenangan. Alasan kita
melakukan sesuatu adalah untuk menghindari kepedihan atau untuk merasakan
kesenangan.
Perilaku kita, baik sadar maupun tidak
sadar dibatasi oleh kepedihan dan kesenangan dari banyak sekali sumber seperti
teman masa kecil, orang tua, guru, pelatih, tokoh di film dan televisi dan masih
banyak lagi. Semuanya berperan serta menjadikan siapa diri kita pada saat ini.
Kesimpulannya, apa yang mendorong perilaku kita adalah respons naluriah terhadap
kepedihan dan kesenangan yang telah terprogram di dalam diri kita masing-masing,
bukannya perhitungan yang cerdas.
Motivasi juga bekerja dengan cara ini. Anthony Robbins
pernah berkata, ” Suatu ketika Anda mulai membuat
keputusan jangka pendek untuk menghindari kepedihan jangka pendek tetapi Anda
menciptakan kesengsaraan di jangka panjang. Orang yang sukses, akan melakukan
apa saja yang diperlukan di jangka pendek, karena mereka mempunyai visi jangka
panjang, dan berkomitmen terhadap visinya. Dan saya berpikir itulah rahasia
sukses.”
Menurutnya lagi, Donald Trump dan Bunda Theresa juga
didorong oleh kekuatan yang sama persis. Seketika banyak yang protes, “ Yang
benar saja, jelas sekali mereka berdua berbeda.” Nilai-nilai mereka memang
sangat bertentangan, tetapi mereka berdua juga didorong oleh kepedihan dan
kesenangan.
Donald belajar untuk meraih kesenangan dengan memiliki kapal
pesiar yang mahal, mendapatkan gedung-gedung termegah, mengumpulkan kemewahan
yang terbesar dan terbaik. Dalam suatu wawancara, dia mengungkapkan bahwa hal
yang paling menyakitkan adalah menjadi yang terbaik kedua, dia menyamakannya
dengan kegagalan. Dorongan terbesarnya untuk meraih keberhasilan berasal dari
keharusan menghindari kepedihan ini.
Bertolak belakang dengan Bunda Theresa, dia adalah seorang
wanita yang penyayang sehingga ketika melihat orang lain menderita, dia juga
ikut merasakan kepedihan. Makna hidup yang sebenarnya bagi Bunda Theresa
ditemukan di salah satu daerah termiskin di Calcutta. Baginya, kesenangan mungkin berarti mengarungi
lumpur, sampah, dan kotoran setinggi lutut untuk sampai ke sebuah pondok yang
tidak layak dihuni, dan melayani bayi, anak-anak dimana tubuh mereka digerogoti
oleh kolera dan disentri. Dorongan terbesarnya adalah menolong orang lain,
penderitaan mereka hilang, begitu juga kepedihannya dan membuat hidupnya sangat
bermakna.
Saya menyadari bahwa menemukan ide dan strategi yang dapat
membantu orang lain sukses, memberi saya kesenangan dalam hidup. Belajar menyumbangkan
sesuatu yang berharga pada orang-orang yang membutuhkan, dapat membantu saya
menjadi lebih sehat, merasa tubuh saya lebih baik dan panjang usia. Belajar
untuk mengembangkan orang-orang yang menjalankan bisnis saya, memberikan saya
semangat dan tantangan. Dan ketika saya memahami tentang apa yang dapat saya
bagi untuk membantu meningkatkan kualitas hidup mereka, saya menemukan tingkat
kesenangan yang amat besar ! Itulah dorongan terkuat saya.
Temukan dorongan terkuat Anda, kepedihan atau kesenangan dan
jadilah orang luar biasa !
Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Dorongan terkuat saya tentu adalah kesenangan, itu lebih menyemangati langkah saya karena yang terpikir oleh saya adalah sesuatu yang indah yang akan didapat apabila saya melakukannya. namun sebaliknya apabila dorongannya adalah kepedihan, justru akan membuat saya merasa takut karena yang terbayang adalah sesuatu yang mengerikan.
BalasHapussalam hidup luar biasa
Pilihlah yang sesuai dengan mana yang lebih memotivasi Anda, kemudian belajarlah menggunakan hal itu untuk memacu Anda ke tujuan, tanpa kompromi. Good luck !
HapusYa...benar sekali yang saya serap dari artikel ini adalah bahwa kepuasan batin seseorang beda satu sama yg lainnya...yg kita harapkan di sini bahwa kepuasan batin yg kita peroleh sebaiknya juga bisa dirasakan kebaikannya untuk orang lain..sehingga sempurnalah hidup kita,sempurnalah bathin kita,seperti yg saya rasakn jika sy bisa membantu orang2 disekitar sy dengan kemampuan sy mka rasanya hidup ini sgt indah dijalani dan sy yakin Allah Swt tidak pernah tidur dan kita kedepannya akan mendapatkan jalan yg lebar utk mendptkan kesuksesan...karna doa orang yg bahagia krna pertolongan kita sangat mustajab....Salam Sukses.. Hidup Luar Biasa...
BalasHapusKita bisa ikut bersedih jika melihat orang lain yang sedang mendapatkan cobaan atau suatu masalah yang menbuat orang tsb menjadi sedih.
BalasHapusTetapi kitapun bisa berbuat orang lain yang sedang bersedih menjadi senang jika kita mau berusaha membantu atau memberi pertolongan kepada orang yang sedang bersedih dan membutuhkan bantuan atau pertolongan kita.
Dan merupakan suatu kebahagian untuk kita, jika kita sudah dapat membuat orang lain yang sedang bersedih menjadi senang karena kita.
Kesedihan dan kesenangan semua orang pernah mengalami...tetapi kita harus dapat mengambil hikmahnya yang positif dari semuanya itu.
Salam Sukses,Hidup Luar Biasa.