Selasa, 21 Januari 2014

Disiplin


Memiliki pengalaman selama dua puluh tahun menjadi karyawan BUMN, saya sudah membiasakan diri bekerja secara disiplin, salah satu syarat yang dibutuhkan untuk menjadi pengusaha sukses. Dulu saya termasuk seorang karyawan yang sangat disiplin, tidak pernah bolos kerja, datang tepat waktu, mengikuti tata tertib dan sebagainya, berlawanan dengan perilaku saya saat masih remaja, sering membolos sekolah, membelot, memakai seragam asal-asalan dan lain-lain. 

Disiplin adalah melakukan sesuatu yang sesungguhnya tidak ingin kita lakukan agar kita bisa mengerjakan apa yang benar-benar ingin kita lakukan. Setialah pada perkara-perkara kecil, maka kita akan dipercaya dalam perkara-perkara besar.Tak ada orang yang berhasil tanpa disiplin.


Seorang pimpinan berkata,” Ia bisa menjadi seorang penjual terbaik jika ia memiliki kedisiplinan diri.” Tidak benar, semua orang memiliki kedisiplinan diri, hanya saja mereka belum memilih untuk mempergunakannya. Kedisiplinan diri adalah sesuatu yang dipergunakan oleh seseorang, kita dapat  menggunakannya kapan kita mau, atau meninggalkannya kapan pun kita suka.
Kalau kita ingin memposisikan diri untuk sukses, maka kita harus melatih kedisiplinan diri dalam tiga bidang :

Disiplin Pikiran. Hidup kita akan bergerak lambat apabila kita tidak meluangkan waktu untuk berpikir. Dengan tetap berpikir aktif, teratur melatih mental, dan terus menerus berpikir positif, kita akan mengembangkan disiplin dalam berpikir. Ini akan membantu kita mengerjakan apa pun yang ingin kita lakukan. Saya sendiri masih berusaha meningkatkan intensitas untuk berpikir satu dua kali seminggu.

Disiplin Emosi. Dalam menghadapi emosi, kita hanya memiliki dua pilihan yaitu menguasai atau dikuasai olehnya. Contoh klasik dari apa yang terjadi saat seseorang tidak mendisiplinkan emosinya bisa dilihat dari perilaku pemain bulu tangkis ganda Indonesia Markis Kido pada saat-saat kritis ketinggalan poin, dibandingkan pasangan mainnya Hendra Setiawan yang tetap tenang. Hanya kerugian yang didapat saat kita tidak dapat mengendalikan emosi kita.

Disiplin Tindakan. Menajamkan pikiran dan mengendalikan emosi memang penting tetapi tanpa disiplin tindakan, tidak akan membawa kita lebih jauh lagi. Tindakan memisahkan para pemenang dari para pecundang. Albert Hubert mengatakan, “ Orang-orang yang mengharapkan susu seharusnya tidak duduk santai di tengah padang dan berharap sapi mendatangi mereka.” Contoh orang-orang yang berlatih mendisiplinkan tindakan mereka adalah para atlet yang giat berlatih bahkan menggandakan porsi latihan yang diberikan pelatihnya, para pengacara yang mempelajari kasus-kasusnya, para tentara yang tetap berlatih walau tidak ada perang. Dengan melakukannya, orang lain yang mengandalkan mereka juga memperoleh manfaat.

Banyak orang yang mencemaskan apakah mereka sudah mendapatkannya, apakah kedisiplinan diri ada di dalam mereka, apakah orang tua mereka menurunkan kedisiplinan diri ke dalam diri mereka. Semua itu tidak benar. Kedisiplinan diri adalah suatu alat yang bisa digunakan oleh setiap orang, termasuk Anda. Anda dapat menggunakannya untuk menyelesaikan target-target yang telah Anda tentukan. Saya sangat meyakini itu.

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.


Comments
7 Comments

7 komentar:

  1. Saya sangat setuju sekali Pak Han..., Dengan penjabaran tentang Kedisiplinan artikel di atas Tadi, Dari SD sampai sekarang Alhamdulillah saya mampu dan konsisten dalam melaksanakan Kedisiplinan itu, mungkin karena saya sering mengikuti kegiatan yg mengutamakan tentang kedisiplinan bahkan saya sering melaksanakan yg lebih dari Disiplin itu sendiri. Bahkan saya menganggap Disiplin itu bagian dari Nafasku...
    Disiplin kalau menurut saya adalah Tepat Waktu...yang harus di laksanakan.
    Tapi rupanya saya pun masih banyak belajar lagi tentang Kedisiplinan 3 Bidang di atas tadi.
    Disiplin Pikiran.., Disiplin Emosi... Dan Disiplin Tindakan.
    Mohon Petunjuk Pak Han... Saya dalam melaksanakan Disiplin Emosi kadang masih ada Kendala...Mohon Berikan cara - cara yg jitu untuk dapat bisa melaksanakan Disiplin Emosi
    Dengan Baik. Sebelumnya saya ucapkan Terima Kasih atas Petunjuknya.

    Salam Sukses, Hidup Luar Biasa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pak Rajiman, ada ilmu yang namanya Neuro Associative Conditioning, untuk terapi mengubah apa pun di dalam hidup kita.Prinsipnya kita harus menghubungkan perilaku lama kita dengan kepedihan dan perilaku baru kita dengan kesenangan sebagai daya ungkit yang cukup kuat kemudian acaklah perasaan atau emosi yang melemahkan tersebut sampai tidak muncul kembali. Secara garis besar, Anda boleh mencoba melakukan langkah berikut :
      1. Bayangkan situasi yg sangat mengganggu Anda dalam pikiran Anda. Bayangkan spt memutar film, jangan merasa kecewa, lihat saja semua yg terjadi satu kali.
      2. Ambillah pengalaman yang sama tadi, dan ubahlah menjadi kartun. Duduklah dikursi Anda dan tersenyum lebar, bernafaslah dengan baik. Percepat filmya maju mundur, rusaklah polanya, apabila Anda masih terbawa emosi, bayangkan yang telinga mereka spt mickeymouse, hidungnya spt pinokio. Lakukanlah setidaknya dua belas kali, kecepatan Anda memainkan bayangan dengan tingkat humor akan sangat membantu.
      3. Sekarang pikirkan situasi yang mengganggu Anda dan perhatikan bagaimana perasaan Anda sekarang. Jika dilakukan dengan benar, maka Anda akan dengan mudah menghilangkan pola terjadinya perasaan atau emosi negatif tersebut. Semoga membantu. Salam Sukses, Hidup Luar Biasa.

      Hapus
  2. Luar Biasa sekali Pak Han..., Metode yang Pak Han...berikan. sangat membantu sekali karena langsung saya praktekan berulang - ulang dan hasilnya bisa saya rasakan terasa nyaman dan tenang terutama dalam mengendalikan Pikiran Saya.
    Terima Kasih sekali Pak Han..., atas Metode dan Petunjuknya.
    Saya Yakin ini Bermanfaat sekali bagi saya dan saudara - saudara saya yg membaca metode ini. Hebaat sekali.
    Salam Sukses. Hidup Luar Biasa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pak Miswan, ilmu terapi itu sudah teruji untuk menyembuhkan phobia macam-macam kalau dipelajari lebih dalam lagi. Tapi Anda hebat sekali, uraian singkat saya bisa Anda manfaatkan dengan baik, ini luar biasa. Semoga Anda bisa berbagi dengan yang lain. Salam Sukses, Hidup Luar Biasa.

      Hapus
  3. Saya setuju dengan kata-kata Pak Han,bahwa;...
    semua orang memiliki kedisiplinan diri, hanya saja mereka belum memilih untuk mempergunakannya.

    Sebagai tambahan,...
    apabila kita LUNAK terhadap dirisendiri maka kehidupan akan KERAS kepada kita.
    namun,
    apabila kita KERAS terhadap dirisendiri maka kehidupan akan LUNAK kepada kita.

    Decide for yourself !...

    Terima-Kasih Pak Han artikel-nya,...
    Salam Sukses, Hidup Luar Biasa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, mas Nuzul. Kata-katanya Andrie Wongso banget, hehehe...

      Hapus
  4. Terima kasih Motivasinya Pak Han.
    Dengan kita memiliki disilplin maka hidup hidup kita akan terasa lebih baik dibandingkan seseorang yg tidak mau berusaha untuk disiplin.

    Sebelum kita menginginkan orang lain untuk disiplin ,sebaiknya disiplinkan diri kita dulu.

    Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai2 yang di percaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.

    Salam Sukses Hidup luar biasa ( Samun Samino )

    BalasHapus