Rabu, 14 Mei 2014

Berbicara Apa Adanya


Teman-teman saya bilang kalau saya suka ngomong ceplas ceplos. Ada lagi yang bilang saya kalau bicara blak-blakan, tanpa tedeng aling-aling. Sebagian lagi bahkan menyebutnya tanpa embel-embel. Sesungguhnya berbicara apa adanya adalah kejujuran dalam aksi. Perilaku ini didasari oleh prinsip-prinsip integritas, kejujuran dan sikap apa adanya.

Pernahkah Anda mengalami baik dalam kehidupan pribadi atau pun dalam kehidupan pekerjaan Anda, mengalami situasi dimana Anda berharap atau berangan-angan seandainya orang-orang mau bersikap jujur dan apa adanya ? Kadang sulit sekali menemukan orang yang mau mengatakan apa adanya, menyatakan pandangan mereka, memberikan fakta-fakta sehingga semuanya menjadi jelas.

Sebagai pimpinan saya sering kesulitan mendapatkan feedback dari para karyawan karena mereka jarang bahkan boleh dibilang tidak ada yang memiliki keberanian berbicara apa adanya. Pernah, suatu hari saya di permalukan ketika saya memuji di hadapan para karyawan kantor bahwa semua anak-anak saya tidak ada yang merokok. Mereka semua diam tidak ada yang berani berkomentar padahal mereka tahu bahwa salah satu anak saya sering sembunyi-sembunyi merokok di gudang.

Lawan dari berbicara apa adanya adalah berbohong atau memperdayai. Perilaku seperti tentu tidak kita sukai karena akan menciptakan masalah dalam berbagai interaksi entah seketika atau kemudian setelah penyesatannya ketahuan. Saat seseorang berbohong, mereka menghancurkan kepercayaan.

Sebagian besar orang tidak terang-terangan berbohong. Sebagai gantinya, mereka seperti berbicara memutar-mutar, menahan informasi, mendua, dan yang paling parah adalah memuntir komunikasi untuk memanipulasi pemikiran, perasaan atau tindakan orang lain.

Berdasarkan studi Mercer Management Consulting pada tahun 2005, hanya 40 persen karyawan memercayai bahwa para bos mereka berkomunikasi dengan jujur. Artinya enam dari sepuluh orang karyawan meyakini bahwa para bos mereka tidak jujur dengan apa yang mereka ucapkan. Hal ini berdampak buruk terhadap pertumbuhan organisasi, karena tingkat kepercayaan dalam organisasi yang rendah.

Dengan menjadi pemimpin yang berbicara apa adanya, ternyata dapat menumbuhkan kepercayaan dalam organisasi yang berdampak pada percepatan pertumbuhan dan perubahan, sekaligus dapat menghemat biaya yang diperlukan guna memperbaiki performa dan kinerja perusahaan. Berikut ada beberapa saran yang dapat Anda ikuti agar Anda dapat memperbaiki kemampuan untuk berbicara apa adanya :

Tanyakan pada diri sendiri : Apa yang menghalangi saya berbicara apa adanya ? Apakah karena takut akan konsekuensinya ? Takut salah ? Takut akan kepedihan ? Takut melukai perasaan orang lain ? Kurangnya keberanian ? Coba Anda identifikasi keuntungannya apabila Anda bersikap jujur dan apa adanya, dan dampak negatifnya karena Anda tidak bersikap jujur dan apa adanya.

Sadarilah percakapan Anda. Di tengah-tengah Anda berinteraksi, berhentilah dan bertanyalah pada diri sendiri, Apakah saya berbicara apa adanya atau apakah saya memuntir ? Kalau Anda memuntir, coba Anda cari tahu mengapa demikian, sadarilah bahwa Anda akan menanggung akibatnya, dan perbaikilah integritas dan niat Anda.

Belajarlah untuk menyampaikan maksud Anda dengan cepat. Hindari pembukaan yang terlalu panjang dan berbelit-belit. Pada sebagian besar kasus, bicara lebih sedikit itu lebih baik. Disiplin pribadi berupa berbicara apa adanya membantu menyederhanakan bahasa dan penghematan kata-kata.

Beranilah berbicara apa adanya, karena akan membuat Anda dapat lebih dipercaya. 

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.


Comments
4 Comments

4 komentar:

  1. Ya...saya sangat setuju..untuk berbicara apa adanya sesuai dengan perasaan kita...jangan pernah takut kita menyakiti orang jika kita berbicara apa adanya...jika kita sering memuntir perkataan kita tentang sebuah permasalahan maka akhirnya kita akan dipuntir oleh keadaan yang kita buat sendiri...sebuah kebohongan karena disebabkan ketakutan kita akan akibat jika kita berkata jujur maka kebohongan lain akan menyusul untuk mendukung kebohongan awal yg kita buat....Hal yg berkaitan dengan prisip hidup tidak bisa kita bohongi untuk menunjukan bahwa kita hormat kepada orang lain...bahwa kita segan pada orang lain...hidup hanya sekali hiduplah dengan prinsip positif yg seharusnya semua manusia di muka bumi ini punya....JUJURLAH DENGAN PRINSIP POSITIF YANG KITA PUNYA....Hidup Hanya Sekali Hiduplah Dengan Luar Biasa......

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tularkan sama yang lain, mas... Salam Sukses, Hidup Luar Biasa.

      Hapus
  2. Berkata jujur akan membuat perasaan senantiasa lega, apapun konsekwensinya, pada akhirnya akan tetap membawa hasil yg lebih baik.
    Teman saya ada yg tanya (mgkn setengah becanda): "kalo kita jadi pedagang/penjual, apakah hrs slalu jujur kepada pembeli?"
    Saya jawab: "Ya, tentu hrs jujur"
    Teman saya tanya lagi:"bgmn klo misalnya dia tanya, anda jual barang ini 250rb , anda kulaknya brp sih?" Apakah kita harus menjawab dgn jujur?
    Saya jawab:"ya saya tetap akan menjawab dgn jujur"
    Saya akan menjawab ke pelanggan saya:"maaf, saya tdk bisa memberi tau anda, krn ini adalah rahasia perusahaan".
    Salam sukses buat semuanya, semoga hidup kita semakin luar biasa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, pak Ishak...daripada kita menipu dengan menyebutkan angka. Terima kasih atas tambahan dan masukannya semoga bermanfaat untuk para sahabat yang luar biasa.

      Salam Sukses, Hidup Luar Biasa.

      Hapus