Teman-teman saya bilang kalau saya suka ngomong ceplas ceplos. Ada lagi yang bilang saya kalau bicara blak-blakan, tanpa tedeng aling-aling. Sebagian lagi bahkan menyebutnya tanpa embel-embel. Sesungguhnya berbicara apa adanya adalah kejujuran dalam aksi. Perilaku ini didasari oleh prinsip-prinsip integritas, kejujuran dan sikap apa adanya.
Pernahkah
Anda mengalami baik dalam kehidupan pribadi atau pun dalam kehidupan pekerjaan
Anda, mengalami situasi dimana Anda berharap atau berangan-angan seandainya
orang-orang mau bersikap jujur dan apa adanya ? Kadang sulit sekali menemukan
orang yang mau mengatakan apa adanya, menyatakan pandangan mereka, memberikan
fakta-fakta sehingga semuanya menjadi jelas.
Sebagai
pimpinan saya sering kesulitan mendapatkan feedback dari para karyawan karena
mereka jarang bahkan boleh dibilang tidak ada yang memiliki keberanian
berbicara apa adanya. Pernah, suatu hari saya di permalukan ketika saya memuji
di hadapan para karyawan kantor bahwa semua anak-anak saya tidak ada yang
merokok. Mereka semua diam tidak ada yang berani berkomentar padahal mereka
tahu bahwa salah satu anak saya sering sembunyi-sembunyi merokok di gudang.
Lawan
dari berbicara apa adanya adalah berbohong atau memperdayai. Perilaku seperti
tentu tidak kita sukai karena akan menciptakan masalah dalam berbagai interaksi
entah seketika atau kemudian setelah penyesatannya ketahuan. Saat seseorang
berbohong, mereka menghancurkan kepercayaan.
Sebagian
besar orang tidak terang-terangan berbohong. Sebagai gantinya, mereka seperti
berbicara memutar-mutar, menahan informasi, mendua, dan yang paling parah adalah
memuntir komunikasi untuk memanipulasi pemikiran, perasaan atau tindakan orang
lain.
Berdasarkan
studi Mercer Management Consulting pada tahun 2005, hanya 40 persen karyawan
memercayai bahwa para bos mereka berkomunikasi dengan jujur. Artinya enam dari
sepuluh orang karyawan meyakini bahwa para bos mereka tidak jujur dengan apa
yang mereka ucapkan. Hal ini berdampak buruk terhadap pertumbuhan organisasi,
karena tingkat kepercayaan dalam organisasi yang rendah.
Dengan
menjadi pemimpin yang berbicara apa adanya, ternyata dapat menumbuhkan
kepercayaan dalam organisasi yang berdampak pada percepatan pertumbuhan dan
perubahan, sekaligus dapat menghemat biaya yang diperlukan guna memperbaiki
performa dan kinerja perusahaan. Berikut ada beberapa saran yang dapat Anda
ikuti agar Anda dapat memperbaiki kemampuan untuk berbicara apa adanya :
Tanyakan
pada diri sendiri : Apa yang menghalangi saya berbicara apa adanya ? Apakah
karena takut akan konsekuensinya ? Takut salah ? Takut akan kepedihan ? Takut
melukai perasaan orang lain ? Kurangnya keberanian ? Coba Anda identifikasi
keuntungannya apabila Anda bersikap jujur dan apa adanya, dan dampak negatifnya
karena Anda tidak bersikap jujur dan apa adanya.
Sadarilah
percakapan Anda. Di tengah-tengah Anda berinteraksi, berhentilah dan
bertanyalah pada diri sendiri, Apakah saya berbicara apa adanya atau apakah
saya memuntir ? Kalau Anda memuntir, coba Anda cari tahu mengapa demikian,
sadarilah bahwa Anda akan menanggung akibatnya, dan perbaikilah integritas dan niat
Anda.
Belajarlah
untuk menyampaikan maksud Anda dengan cepat. Hindari pembukaan yang terlalu
panjang dan berbelit-belit. Pada sebagian besar kasus, bicara lebih sedikit itu
lebih baik. Disiplin pribadi berupa berbicara apa adanya membantu menyederhanakan
bahasa dan penghematan kata-kata.
Beranilah
berbicara apa adanya, karena akan membuat Anda dapat lebih dipercaya.
Salam
SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Ya...saya sangat setuju..untuk berbicara apa adanya sesuai dengan perasaan kita...jangan pernah takut kita menyakiti orang jika kita berbicara apa adanya...jika kita sering memuntir perkataan kita tentang sebuah permasalahan maka akhirnya kita akan dipuntir oleh keadaan yang kita buat sendiri...sebuah kebohongan karena disebabkan ketakutan kita akan akibat jika kita berkata jujur maka kebohongan lain akan menyusul untuk mendukung kebohongan awal yg kita buat....Hal yg berkaitan dengan prisip hidup tidak bisa kita bohongi untuk menunjukan bahwa kita hormat kepada orang lain...bahwa kita segan pada orang lain...hidup hanya sekali hiduplah dengan prinsip positif yg seharusnya semua manusia di muka bumi ini punya....JUJURLAH DENGAN PRINSIP POSITIF YANG KITA PUNYA....Hidup Hanya Sekali Hiduplah Dengan Luar Biasa......
BalasHapusTularkan sama yang lain, mas... Salam Sukses, Hidup Luar Biasa.
HapusBerkata jujur akan membuat perasaan senantiasa lega, apapun konsekwensinya, pada akhirnya akan tetap membawa hasil yg lebih baik.
BalasHapusTeman saya ada yg tanya (mgkn setengah becanda): "kalo kita jadi pedagang/penjual, apakah hrs slalu jujur kepada pembeli?"
Saya jawab: "Ya, tentu hrs jujur"
Teman saya tanya lagi:"bgmn klo misalnya dia tanya, anda jual barang ini 250rb , anda kulaknya brp sih?" Apakah kita harus menjawab dgn jujur?
Saya jawab:"ya saya tetap akan menjawab dgn jujur"
Saya akan menjawab ke pelanggan saya:"maaf, saya tdk bisa memberi tau anda, krn ini adalah rahasia perusahaan".
Salam sukses buat semuanya, semoga hidup kita semakin luar biasa
Betul sekali, pak Ishak...daripada kita menipu dengan menyebutkan angka. Terima kasih atas tambahan dan masukannya semoga bermanfaat untuk para sahabat yang luar biasa.
HapusSalam Sukses, Hidup Luar Biasa.