Kamis, 22 Mei 2014

Berkompetisi


Kompetisi adalah salah satu strategi yang dapat dipergunakan untuk memotivasi dan mendorong diri kita sendiri. Bagi para olahragawan, berkompetisi bukanlah sesuatu  yang asing bagi mereka karena  mereka memang dibentuk untuk memiliki jiwa kompetitif, untuk selalu berprestasi mengalahkan orang lain.  Tetapi bagaimana dengan para pekerja dan para pebisnis ?

Bagi para pekerja SPBU Gelora Group, berkompetisi dengan tim SPBU lain adalah salah satu cara yang ditempuh untuk memotivasi diri mereka demi meraih predikat audit Excellent, karena mereka dinilai secara berkala dan terus menerus oleh pihak ketiga. Ketika ada ide menayangkan peringkat audit mereka di Facebook, mereka pun berlomba-lomba memperbaiki diri dan meningkatkan nilai audit mereka.

Memiliki saingan yang sangat berapi-api adalah dorongan yang dimiliki oleh Roger Bannister untuk menjadi juara pertama 4 minute mile ( lari sejauh satu mil selama kurang dari empat menit ). Ia berkata, “ Jika John Landy dan Wes Santee tidak berada di sekitarku, jelas aku ragu apakah aku bisa mendorong diri sendiri sekeras yang telah aku lakukan tadi. Tetapi aku yakin, jika aku tidak melakukannya, Landy atau Santee yang akan melakukannya.”

Saya perlu tujuh tahun berjuang mengalahkan pesaing, para pemain catur kuat di kota Cilacap, dari mulai tahun 1984 ketika saya mulai bermain catur, hingga akhirnya pada tahun 1991 saya berhasil menjadi juara satu se kabupaten Cilacap. Karena merekalah, saya berlatih catur dengan giat selama bertahun-tahun dan mendorong diri saya lebih keras agar dapat memenangkan kejuaraan tersebut. 

Berkompetisi secara sehat di dalam perusahaan dipercaya dapat menghasilkan sesuatu yang positif bagi perusahaan dan perkembangan karier pekerja. Tetapi dalam banyak kasus, setelah mereka mulai bersaing dan berkompetisi satu sama lain, kadang-kadang banyak yang kehilangan akal sehat dalam berkompetisi, sehingga malah menimbulkan konflik.

Setiap pekerja harus sadar bahwa keberadaan mereka di dalam perusahaan tujuannya adalah untuk berkontribusi  menjadikan perusahaan lebih unggul dari kompetitor di dalam semua aspek kerja dan pelayanan. Berkompetisi bukan berarti menonjolkan kehebatan masing-masing individu dan melupakan prioritas untuk selalu saling bekerja sama dan berkolaborasi saling melengkapi menjadi tim kerja yang tangguh.

Bagi sebagian besar orang yang berbisnis, kompetisi memang sering dipandang sebagai sesuatu hal yang tidak menyenangkan, bahkan bisa menakutkan. Namun bagi seorang pebisnis sejati, kompetisi justru dapat menjadi pendorong untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, menciptakan kualitas yang lebih baik dan harga yang lebih kompetitif. 

Kompetisi adalah tentang bagaimana Anda selalu terjaga dan melakukan yang terbaik. Jadi, bukanlah menganggap pesaing-pesaing kita sebagai musuh, tetapi lihatlah mereka sebagai pendorong yang bisa membantu mengeluarkan potensi terbaik dari dalam diri Anda sendiri. 

Pergi dan carilah para pesaing Anda dan berterimakasihlah pada mereka karena telah membantu Anda, jadikanlah sebuah kompetisi untuk terus memotivasi Anda. Kemudian doronglah diri Anda melesat jauh melampaui mereka dan tinggalkanlah mereka bersama jejak dan debu Anda. Apakah Anda siap ?

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.


Comments
2 Comments

2 komentar:

  1. pelajaran yg luar biasa...untuk dapat memandang pesaing sebagai pendorong bagi diri kita untuk dapat lebih maju.
    pak Han bahkan telah memberi contoh2 yg sangat gamblang tentang berkompetisi secara sehat, dalam bidang apapun.
    bahkan dalam olahraga catur, pak Han bukan hanya berhasil menjadi juara kab Cilacap, tetapi beliau juga berhasil meraih gelar Master Percasi.
    Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe....contoh yang paling dipercaya adalah cerita diri sendiri, tapi bukan untuk menyombongkan diri, pak Ishak, maka gelarnya diumpetin. Semoga tulisan ini tetap bermanfaat untuk para sahabat yang setia belajar bersama di blog ini. Terima kasih atas dukungan Anda yang setia memberikan komentar.

      Salam Sukses, Hidup Luar Biasa.

      Hapus