Selasa, 13 Mei 2014

Keras Kepala


Saya termasuk orang yang keras kepala, apalagi kalau di rumah, misalkan urusan makan, urusan pakaian dan lain-lain. Kalau ingin tahu yang lebih jelas, boleh tanya pada istri saya yang mungkin sering kebagian dampak negatifnya. Sesungguhnya, keras kepala lebih banyak dilihat sebagai hal yang jelek, tetapi ketika Anda keras kepala untuk hal baik seperti ketika harus bertekun justru merupakan sesuatu yang bagus.

Keras kepala juga membantu seseorang untuk tetap bertahan dan tidak tergoda untuk cepat mudah menyerah. Saya pikir kegigihan merupakan bagian besar dari sifat ini. Jika Anda keras kepala maka Anda tidak mudah berubah haluan, dan akan terus tetap melangkah walau menghadapi rintangan dan permasalahan-permasalahan.

Keras kepala juga telah membantuku untuk menangani rintangan-rintangan finansial. Ketika saya memberi hutang pada seseorang, saya menjadi ramah selama beberapa bulan, tetapi ketika mereka tidak mau membayar, saya akan menagih janji dengan menelpon dan mendatangi kantor mereka berkali-kali sampai mereka membayar.

Banyak orang tidak mampu mengelola piutang mereka dengan baik, mereka kurang tekun  dalam mendapatkan kembali uang mereka sehingga saat ada masalah tagihan macet harus menanggung kerugian. Banyak pebisnis amatir gagal karena kurang ketat mengelola arus uang ( cash flow ), padahal arus uang adalah jantungnya bisnis. 

Keras kepala juga merupakan hal besar yang menolongku selama mengerjakan beberapa proyek dan membantuku menuntaskan pekerjaan. Kita tidak akan pernah memperoleh jalan yang lurus, maka dari itu kita perlu mempunyai kemampuan menangani berbagai hambatan dan  menyelesaikannya. Bukan sekedar percaya diri, tetapi jadilah keras kepala dan tetaplah bertahan seperti itu.

Seorang jurnalis mengatakan kepadaku bahwa ia menggunakan strategi keras kepala, “ Aku pikir, ini adalah tentang menolak logika. Logikanya adalah, bisa jadi Anda tidak mampu melakukannya karena terlalu sulit sehingga tidak ada gunanya bersikeras. Orang yang pandai dan bijak barangkali lebih suka memilih menyerah. Tampaknya logika semacam itu tidak ada padaku.”


Seringkali alasan yang logis memberitahu kita tentang tidak ada gunanya meneruskan apa yang sedang kita lakukan. Selalu ada perdebatan keras antara bagian yang pandai di otak saya dengan bagian yang keras kepala. Yang keras kepala biasanya menang atas yang logis, dan itulah alasan satu-satunya saya sering dapat mengalahkan hambatan dan kesulitan.

Istilah keras kepala juga digunakan pada orang yang menolak anjuran atau saran baik dari orang lain. Tetapi kadang kita perlu juga menolak agar tidak dipengaruhi orang lain. Padahal pengaruh baik adalah suatu bantuan bagi pengembangan kualitas diri kita. Jadi, bila kita mau menolak, pastikan kita tidak sedang menolak sesuatu yang membesarkan diri kita.

Perhatikan orang-orang yang hidupnya sukses, mereka adalah orang-orang yang mungkin lebih keras kepala daripada kita. Tetapi mereka keras kepala mengikuti kecintaan diri mereka yang menjadikan mereka menjadi orang-orang berpribadi luar biasa, bukan keras kepala buta.

Sehingga anjurannya, berkeras kepalalah untuk hal-hal yang baik, hal-hal yang membuat Anda menjadi luar biasa.

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.


Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar