Sabtu, 24 Mei 2014

Bertanggung Jawab


Setiap bangun pagi, saya minum secangkir kopi hangat sambil buka-buka facebook dan blog, tidak lupa melepaskan kucing persia kesayanganku dari kandangnya.  Biasanya kucing itu saya bebaskan di luar kandang sampai jam saya berangkat kantor. Dia akan pergi bermain dan jalan kemana-mana, tapi tidak mau keluar halaman rumah sehingga saya tidak perlu terlampau ketat mengawasinya.

Suatu pagi, ketika saya mau berangkat kantor kucing itu menghilang. Ternyata dia berada di dalam kamar, tidak bersuara. Rupanya, saya tidak melihatnya masuk ketika keluar dan menutup pintu. Setelah saya masukkan ke kandang, tiba-tiba dia memuntahkan sesuatu dari dalam mulutnya.

Yang dimuntahkan adalah segenggam kotoran, yang dibawa dari kamar saya karena tidak mau berak di sembarang tempat. Kebiasaannya berak di tempat yang sudah disediakan adalah kebiasaan yang terjaga. Kucing selalu berusaha menutupi kotorannya dengan pasir agar tidak terlihat. Sungguh satu pelajaran yang luar biasa tentang sebuah tanggung jawab.

Setahun yang lalu, apabila saya menanyakan tentang masalah atau ketidakberesan pekerjaan yang terjadi kepada para manajer atau pun karyawan di perusahaan saya, jawaban mereka bermacam-macam, tetapi sebagian besar mengelak untuk mengakui kesalahannya dan selalu mengemukakan berbagai macam alasan, menyalahkan keadaan atau sering melemparkan kesalahan ke orang lain.

Namun sejak saya memberikan contoh bahwa apabila siapa pun yang melakukan kesalahan di dalam organisasi adalah kesalahan saya sebagai pemimpin, mereka sekarang berubah, mulai mengambil tanggung jawab ke pundak mereka. Memang tidak mudah untuk merubah pemikiran menjadi “ini salah saya“, apalagi apabila Anda tidak dapat memaknai tentang arti dari sebuah tanggung jawab.

Dengan memilih sikap positif “ saya yang bertanggung jawab “ , maka Anda akan menjadi sosok yang positif, optimis dan memiliki kendali penuh atas hidup Anda sendiri. Salah satu ciri orang sukses.

Berbicara mengenai tanggung jawab, ada seorang ayah dan ibu yang sedang naik darah karena anak perempuannya hamil di luar nikah. “ Siapa bedebah itu ? hardik si ayah kepada putrinya, sedangkan si ibu hanya dapat menangis. “ Suruh dia datang kemari untuk bertanggung jawab,” lanjutnya.

Tak lama kemudian sebuah mobil Mercedes seri terbaru berhenti di depan rumah. Seorang lelaki paruh baya keluar dari mobil, memberi salam lalu masuk ke rumah. Laki-laki itu memperkenalkan diri sebagai yang bertanggung jawab terhadap kehamilan putri mereka.

Lalu lelaki itu berkata, “ Saya yang menghamili putri bapak dan ibu, tetapi saya tidak dapat menikahi putri Anda, karena istri saya tidak mengijinkan. Namun, bagaimanapun juga saya akan bertanggung jawab.

“ Seandainya anak Anda melahirkan anak perempuan, saya sudah siapkan sebuah super market, dan sebuah hotel serta deposito sebesar lima milyar rupiah. Namun jika anak Anda melahirkan seorang anak laki-laki, saya sudah siapkan lebih besar, dua buah supermarket, dua buah hotel, dan deposito sebesar sepuluh milyar rupiah.”

“ Tapi kalau nanti putri Anda keguguran, apa yang harus saya lakukan ?” tanya lelaki itu.

Sang ayah berfikir sejenak, si ibu berhenti menangis. Akhirnya sambil menepuk bahu lelaki itu, sang ayah berkata, “ Kalau keguguran, kamu coba lagi yaa !!”

Jangan terlalu serius bacanya, karena sekarang hari Sabtu, selamat bermalam minggu...

Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.


Comments
3 Comments

3 komentar:

  1. "Coba Lagi Anda Belum Beruntung"...he2....Luar Biasa P.Han..."BertanggungJawab" = mampu Menanggung, siap menJawab.
    Salam Sukses, Hidup Luar Biasa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe....ketemu favoritmu, jokes...biar sedikit tertawa, tidak tegang tapi tetap sukses, mas Indra. Salam Sukses, Hidup Luar Biasa.

      Hapus
  2. He he he ..... joke segar di malam minggu.
    Salam sukses hidup luar biasa.

    BalasHapus