Senin, 22 September 2014

Ketika Hujan Gerimis


Siang itu hujan gerimis, ketika saya memasuki sebuah restoran taman untuk makan siang. Sengaja aku mengambil tempat duduk yang menghadap keluar, aku menunggu hidangan disiapkan. Di sudut sana kulihat sebuah keluarga yang baru saja selesai makan, sepasang orang tua dengan tiga orang anak. Dua orang anaknya asyik bermain gadget di tangan mereka masing-masing. Sedangkan yang seorang lagi menarik perhatianku, karena dia diam berlama-lama memandang ke luar ke arah hujan.

Menurut tebakanku, anak itu pasti sedang berimajinasi, menikmati kesendirian pikiran dan hatinya. Mudah saja menebaknya, karena saya pernah mengalami perasaan yang sama ketika memandang lama kejauhan, menikmati kesendirian pikiranku. Dan saat sedang menikmati situasi itu, saya tidak mau digoda ataupun diganggu oleh siapa pun.

Memandang kejauhan memang mengasyikan, apalagi dari balik jendela kaca kereta api yang melaju. Seluruh tulisan yang berkelebat kubaca dalam hati, seluruh gambar yang melintas kurekam dalam ingatan dan kusemayamkan dalam-dalam. Keindahan yang terekam ketika itu sulit dibandingkan, karena jiwa terasa melayang-layang di awan, menyatu dengan alam semesta yang tak berujung. 

Mungkin pada periode seperti itu, manusia dapat menemukan ide-ide yang membawa perubahan peradaban. Itulah periode ketika imajinasi menjelajah dengan bebas merdeka. Periode saat Newton memandang apel jatuh dan menemukan gravitasi. Hampir tidak ada penemuan pengetahuan yang lahir tanpa imajinasi. Dari sains hingga ketuhanan. Hingga akhirnya saya mengerti kenapa Einstein berani berucap imajinasi lebih penting dari ilmu pengetahuan.

Ceramah presiden Sukarno juga mengatakan pentingnya imajinasi. “ Bangsa yang tidak mempunyai ‘imagination’ tidak mempunyai konsepsi-konsepsi besar ! Tidak mempunyai keberanian – padahal yang kita lihat di negara—negara lain itu, Saudara-saudara, bangsa-bangsa yang mempunyai ‘imagination’, mempunyai fantasi-fantasi besar, mempunyai keberanian, mempunyai kesediaan menghadapi resiko....”

Bagaimana dongeng seorang ibu guru tua di pinggiran hutan Amazon tentang dunia luar yang belum pernah diinjaknya menggerakkan para muridnya mampu membangun mimpi dan imajinasi luar biasa untuk keluar dari desa mereka mencari apa yang diceritakan oleh gurunya, seperti anak burung yang mampu menembus hutan gunung dan lautan menuju tempat impian.

Imajinasi anak yang berkembang dan diberi ruang itulah yang dibutuhkan untuk memperbaiki masa depan bangsa ini. Namun proses pendidikan kita ternyata miskin dengan imajinasi. Guru yang kuyu berdiri di depan kelas dengan pikiran terganggu oleh kredit motor atau cicilan hutang koperasi akan kehabisan energi untuk mengembangkan imajinasi anak. 

Imajinasi juga selalu melahirkan keindahan yang nyaris tak terhingga. Maka, ada orang-orang yang keliru menghadirkan imajinasi tapi dengan paksaan. Memakai obat-obat terlarang atau perangsang yang dianggapnya mampu memberi mabuk keindahan hingga mendongkrak keberanian seseorang. Tapi hal itu sesungguhnya tidak diperlukan jika tujuannya hanya untuk menghadirkan kegembiraan.

Keindahan atau kegembiraan adalah hal yang sederhana. Untuk mengundangnya, ia cukup kita beri ruang dan kebebasan. Maka, ketika kita dapat membantu, mulai dari anak-anak, tetangga, anggota keluarga atau siapa saja yang membutuhkan ruang-ruang itu, lakukanlah. Pasti akan banyak jiwa yang akan menjadi sehat dan gembira.


Salam SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Comments
4 Comments

4 komentar:

  1. Luar Biasa Pak Han, Sangat Menginspirasi...


    membaca artikel pak handojo diatas saya jadi teringat dengan sebuah film yang menceritakan tentang kisah Presiden Amerika, yang pesawat'nya dibajak oleh teroris,...

    Pada saat itu Sang Presiden sudah kehabisan akal, dia bingung dan tidak tahu harus berbuat apa...kemudian sambil berdiri termenung dan tanpa sengaja kemudian dia melihat "setetes air yang jatuh",

    Nah, dari "setetes air jatuh" itulah dia menemukan IDE yang sangat Luar Biasa,

    dengan sedikit pengetahuan yang dia miliki tentang pesawat yang ditumpanginya yaitu "AIR FORCE ONE" (kalau saya tidak salah),

    setelah itu dia FOKUS mencari lokasi TANGKI BAHAN BAKAR,

    kemudian dengan segenap daya dan upaya, dia berusaha membuang bahan bakar dengan membocorkan'nya,

    akhirnya dibagian kabin mendapat...WARNING !!!, bahwa bahan bakar BOCOR,

    kemudian berencana melakukan pendaratan darurat disebuah Negara,

    Pak Presiden dengan bantuan sebuah telepon yang digenggam'nya,

    dia menelepon ke Kantor Pemerintahan, dia beritahukan Lokasi pesawatnya bahwa akan mendarat di Negara..."A"...

    nah, dari situlah akhirnya dilakukan pengejaran dengan Pesawat JET SUPER CEPAT yang dimiliki AMERIKA,

    akhirnya,
    terjadilah peperangan antar Pesawat, dan akhirnya Presiden bisa diselamatkan ketika pesawat hampir Jatuh setelah melalui pertempuran udara yang sangat DAHSYAT,

    Imajinasi memang sangat Luar Biasa !,(◠‿◠)


    Salam Sukses, Hidup Luar Biasa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat berimajinasi, ya mas...hehehe...

      Salam sukses, hidup luar biasa.

      Hapus
    2. OK Pak Han,hehe


      hampir semua tulisan Pak handojo memang tidaklah mudah untuk dikomentari dan bagi sebagian besar orang mungkin akan menyerah sehingga mereka akan meninggalkan BLOG ini,

      tetapi itulah alasan kenapa saya tetap berada disini,
      saya memiliki fikiran yang sangat berbeda karena saya melihat dari sisi HAKIKAT'nya,

      HAKIKAT'nya adalah;...
      semakin sulit Artikel artinya akan menarik saya untuk menjadi semakin hebat,

      saya belajar itu Hakikat'nya bukanlah untuk perusahaan tetapi untuk diri saya sendiri,...sebagai wujud nyata dari cinta kepada diri sendiri,..."I Love myself".

      jika KOMENTAR saya salahpun saya samasekali tidak takut karena namanya juga sedang belajar,hehe...dan juga Pak handojo adalah seseorang yang
      BIJAKSANA, jika komentar saya melenceng atau kurang berkenan tidak mungkin saya langsung dimarahi paling tidak akan ditanya dulu apa alasan'nya atau ditekan'kan maksud dari Artikel'nya,

      tetapi saya hanyalah bertanggungjawab saja jika KOMENTAR saya salah,
      saya TAKE RESPONSIBILITY,...karena hidup adalah tindakan yang disertai konsekuensi'nya,

      Don't ask for less problem,but ask for more skills,
      Janganlah meminta masalah yang sedikit,tetapi mintalah keterampilan kita yang bertambah,

      Ketikan tangan Pak handojo berbeda dengan yang lain dan mampu membuat IMAJINASI saya berlari kesana kemari,
      jika tidak ada rotan yang ditemukan maka akar-pun jadi,
      jika tidak ada kata-kata yang ditemukan maka FILM-pun jadi, hehe

      Luar Biasa Pak, mari kita maju terus berdua...

      Jer basuki mawa beya,
      Keberhasilan membutuhkan Kesungguhan,
      KESUKSESAN itu bagi mereka yang SUNGGUH-SUNGGUH !!!

      bila Pak handojo sekarang sudah SUKSES, besok pasti akan lebih SUKSES lagi,
      bila sekarang saya belum SUKSES seperti Pak handojo, besok pasti saya akan SUKSES seperti Pak handojo,...Aamiin...karena Pak handojo adalah SPARING PARTNER saya,

      Mohon maaf jika saya terkadang jarang hadir,


      Salam Sukses, Hidup Luar Biasa.

      Hapus
    3. Luar biasa, terima kasih, mas Nuzul. Biarlah kita terus saling berkomentar, walau tidak banyak yang berkomentar karena setidaknya masih ada beberapa orang yang mencoba berkomentar.

      Mengenai memahami sebuah artikel, memang sepenuhnya diberikan kepada para pembaca itu sendiri. Apa yang ditangkap itulah yang didapatkan. Tapi dengan sharing atau justru dengan saling berkomentar, maka akan semakin mengupas sari pati dari tulisan tersebut.

      Seperti seorang pemain musik yang sejati, ia akan memainkan dengan jiwanya sekalipun tanpa penonton, Demikian pula seorang penulis, ia akan menulis sekalipun tidak ada orang yang membacanya, karena setidaknya selalu ada satu orang yaitu dirinya sendiri.

      Salam Sukses, Hidup Luar Biasa.

      Hapus