Beberapa hari lalu, salah satu karyawan saya Dhani, berkomentar pada artikel yang saya share di Facebook, “ Low profile, high quality “. Artikel tersebut kebetulan mengupas tentang kesombongan. Komentarnya yang pendek, menggelitik dan menginspirasi saya untuk membahas tentang “kualitas” disini.
Kualitas
di dalam perusahaan sering kali dianggap hanya perlu dilakukan oleh bagian
tertentu saja, seperti di bagian produksi atau yang dilakukan oleh orang-orang
di pabrik. Suatu pendekatan
yang sudah kurang tepat lagi diterapkan pada masa sekarang.
Contoh
seperti yang terjadi di bisnis SPBU, yang mendapat penekanan adalah kualitas
produk yang dijual dan kualitas pelayanannya saja. Pendekatan yang lebih tepat
menurut saya adalah semua pihak di dalam perusahaan harus menjamin kualitas
pekerjaan mereka masing-masing, di bidang apapun.
Sales
dan marketing tidak peduli dengan kualitas ? Mana bisa, mereka yang paling
berhubungan dengan customer. Suara-suara customer adalah yang paling ditangkap
sebagai ukuran dalam bisnis apapun, karena mereka yang paling merasakan.
Bagian
keuangan tidak perlu khawatir dengan kualitas, juga tidak mungkin. Kalau kerja
mereka salah, salah kirim atau bayar tagihan, salah catat dan sebagainya. Proses
mendapatkan uang atau profit bisa terganggu, salah-salah perusahaan merugi.
HRD
atau bagian SDM tidak memikirkan kualitas juga bisa berabe. Salah proses
rekrutmen, celaka, bisa-bisa terjadi penggelapan uang, dibawa lari hanya karena
tidak mengecek dengan baik latar belakang calon karyawan.
Bahkan
bagian kebersihan pun harus peduli dengan kualitas. Bagaimana mungkin bila
kantornya jorok dan fasilitas toiletnya bau bisa membuat customer enggan berada
di tempat kita. Masalah kualitas sebenarnya tidak sederhana, seperti layaknya
melihat sebuah gunung es.
Seringkali
kita hanya melihat bagian permukaannya saja, seperti menangani keluhan
pelanggan, produk retur, delivery produk. Sedangkan bagian bawahnya yang lebih
besar dan tidak tampak itulah yang lebih berbahaya sebab dapat membuat customer
hilang kepercayaan, tidak mau beli lagi tanpa disadari.
Sebaiknya,
setiap lini memiliki metoda perbaikan kualitas secara terus menerus. Lebih baik
lagi kalau mempunyai ukuran kondisi saat ini dan target perbaikan di masa
datang didiskusikan dengan bahasa yang sama. Dengan harapan, semua lini di
dalam perusahaan terlibat dalam peningkatan mutu atau kualitas untuk merebut
hati para customernya.
Gampangnya,
untuk orang sales, kualitas yang diukur adalah banyaknya jualan ( mencapai
target ), customer senang, mau beli lagi, dstnya. Untuk orang produksi, barang
yang dibuat tidak ada cacat, berfungsi dengan baik, tidak salah label dstnya.
Orang keuangan, kelengkapan dokumen, tidak salah catat, proses makin cepat dan
memuaskan customer, dan seterusnya.
Kalau
mau program kualitas berjalan di tempat Anda, pergerakannya harus di level
individu, siapa pun orangnya yang terlibat di dalam perusahaan itu. Perlu
perubahan mindset setiap orang untuk peduli dan bertanggung jawab terhadap
kualitas pekerjaannya. Logikanya, kalau setiap individu berkualitas, kualitas
perusahaan akan menjadi lebih baik dan dapat eksis untuk bertahan di tengah
persaingan bisnis yang semakin keras.
Apakah
Anda termasuk seorang yang “ low profile, high quality ?” Semoga ! Kalau belum,
segera berbenah.
Salam
SUKSES, HIDUP LUAR BIASA.
Terima kasih Motivasinya Pak.
BalasHapusJika setiap pekerja mempunyai rasa tanggung jawab dalam pekerjaannya yang di wujudkan dalam bekerja dengan cara membuktikan hasil kualitas kerjanya yang baik,bukan tidak mungkin perusahaan di tempatnya bekerja akan mendapatkan dampak positif diantaranya perusahaan akan menjadi maju.
Tidak ada salahnya jika seorang pekerja mampu dan mau berusaha memberikan kualitas kerjanya yang terbaik untuk perusahaan ditempatnya bekerja...dan janganlah meminta yang terbaik saja dari perusahaan...tetapi pekerjapun mempunyai kewajiban untuk memberikan yang terbaik untuk perusahaan di tempatnya bekerja.
Salam Sukses,Hidup Luar Biasa.
Terima kasih, pak Samun. Semoga menginspirasi teman-teman semua. Salam Sukses, Hidup Luar Biasa.
Hapus